Sebuah Renungan, Rajin Ibadah Tapi Lisannya Menyakiti Hati Orang Lain

Kedua, keengganan atau gengsi meminta maaf. Banyak orang yang mengetahui kesalahannya tapi tidak pernah meminta maaf karena “gengsi”. Di permukaan, ia mencitrakan diri sebagai orang yang benar dan tidak bersalah, tapi dalam hatinya, ia tahu bahwa ia bersalah. Inilah kerumitan lain yang sukar diatasi oleh manusia. Karena orang di tipe ini tahu bahwa ia berdosa, tapi kegengsian menghalanginya untuk meminta maaf.

Ketiga, menganggap sepele kesalahannya pada orang lain. Kerumitan tipe ini tidak jauh berbeda dengan yang kedua. Perbedaannya terletak pada asalnya. Jika tipe yang kedua berasal dari “gengsi”, tipe ini berasal dari “anggapan tidak penting,” sehingga membiarkannya mengalir seperti air tanpa merasa perlu untuk mengucapkan kata “maaf”. Anggapan seperti ini bisa jadi karena pengetahuan agama yang kurang sehingga tidak tahu bahayanya membawa dosa “menyinggung orang lain” di akhirat.

Keempat, belum tentu mendapatkan maaf. Ini kerumitan yang tidak bisa dipandang remeh. Tidak semua orang mudah memberi maaf, tapi paling tidak, bagi orang yang telah menyadari kesalahannya dan meminta maaf, ia mendapatkan pahala karena telah mengakui kesalahannya dan berusaha untuk memperbaikinya. Syekh al-Zarqani (1645-1710 M) dalam Syarh al-Muwatha’ mengutip ucapan Imam Ibnu Ruslan (w. 844 H):

لو صالح أحدهما الآخر فلم يقبل غفر للمصالح

“Jika salah satunya berusaha berdamai dengan lainnya tapi tidak diterima, maka orang yang berusaha berdamai itu diampuni.” (Syekh Muhammad al-Zarqani, Syarh al-Zarqânî ‘Ala Muwaththa’ al-Imâm Mâlik, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyya, 2011, juz 4, h. 335) 

Maka dari itu, kita harus mulai mengingat-ingat kembali kesalahan kita, lalu meminta maaf pada orang yang pernah kita sakiti satu persatu. Jika ada yang belum berkenan memaafkan, kita jangan berhenti memintanya sembari berdoa kepada Allah agar hatinya dilapangkan. Jadi, jangan sakiti sesamamu, mohon maaflah dan berilah maaf kepada siapapun yang memintanya.

itulah tulisan terkait rajin ibadah tapi lisannya menyakiti hati orang lain, smoga setelah kita membacanya, ungkapan rajin ibadah tapi lisannya menyakiti hati orang lain, dapat kita hindari sebisa mungkin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *