Monthly Archives: January 2022

MEREKA YANG BOLEH TIDAK BERPUASA RAMADLAN – TINTA SANTRI

Dalam kondisi tertentu, agama memperbolehkan seseorang untuk tidak berpuasa. Hal ini merupakan bentuk dispensasi yang Allah berikan kepada umat Muhammad SAW. kondisi itu adalah:

1. sedang dalam perjalanan 

pergi-5801684

Seorang yang sedang dalam perjalanan, boleh untuk tidak berpuasa. hal ini berdasarkan Firman Allah SWT : Dan siapa yang dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan maka menggantinya di hari lain (QS Al-Baqarah: 85).

Sedangkan jarak minimal untuk perjalanan yang boleh untuk tidak berpuasa sama dengan jarak perjalan yang memperbolehkan qashar dalam shalat, yaitu 47 mil atau + 89 km. 

Sebagian ulama berpendapat bahwa perjalanan yang dilakukan harus telah dimulai sebelum dia mulai berpuasa (waktu shubuh). Namun pendapat ini tidak secara mutlak disepakati oleh seluruh ulama, karena ada beberapa pendapat yang tidak mengharuskan jarak perjalanannya sejauh perjalanan yang memperbolehkan qoshor sholat untuk tidak berpuasa. 

Meski orang yang sedang dalam perjalanan diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun mereka tetap wajib menngantinya (qodlo) di waktu yang lain. Dengan demikian bila tidak terlalu terpaksa meninggalkan puasa, sebaiknya tetap berpuasa.

2. Sakit

7ed115f2-4239-40cd-975f-369596061194-2796903

Orang yang sedang sakit dan khawatir bila berpuasa akan menyebabkan sakitnya semakin parah atau akan terhambat untuk sembuh, maka boleh untuk tidak berpuasa dan menggantinya pada waktu yang lain (qodlo). 

Orang yang sedang sakit dan masih ada harapan untuk sembuh dan pulih kesehatannya, maka puasa yang ditinggalkan harus diganti setelah dia sembuh. Sedangkan orang yang sakit tapi tidak kunjung atau kemungkinan untuk sembuh kecil, maka cukup dengan membayar fidyah, yaitu memberi makan fakir miskin sejumlah hari yang ditinggalkannya.

3. Wanita yang Hamil dan Menyusui

hamil-2380205

Wanita yang sedang hamil atau menyusui pada saat bulan Ramadhan boleh tidak untuk berpuasa, namun tetap wajib menggantinya. 

Ada beberapa pendapat berkaitan dengan hukum wanita yang haidh dan menyusui dalam kewajiban mengganti (qodo`) puasa yang ditnggalkan.

  1. mereka disamakan denan orang sakit. Sehingga boleh tidak untuk tidak berpuasa namun tetap wajib menggadha‘ (mengganti).

  2. mereka dikategorikan orang yang tidak mampu. Sehingga mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa namun dengan kewajiban membayar fidyah.

  3. mereka dikategorikan sebagai orang sakit sekaligus orang yang tidak mampu, oleh karena itu selain wajib menggantinya (qadha), mereka juga wajib membayar fidyah.

Pendapat yang terahir ini didukung oleh Imam Syafi‘i R.a. Namun ada juga para ulama yang mengklasifikasi masalah ini, sesuai dengan motivasinya tidak berpuasa. Bila karena khawatir akan kesehatan dirinya sendiri, bukan bayinya, maka cukup mengganti dengan puasa saja. Namun bila dia khawatir pada anak yang dikandungnya atau bayi yang disusuinya, maka dia wajib qodlo dan membayar fidyah.

4. Lanjut Usia

lansia-8522527

Orang yang sudah lanjut usia dan tidak lagi kuat untuk berpuasa, maka baginya tidak wajib lagi berpuasa. Namun dia masih berkewajiban membayar fidyah. wallahu a`lam bisshowab

17 Keutamaan Membaca Al Qur`an Dalam Hadits – TINTA SANTRI

muslim-woman-reading-from-the-quran-2

Sebagai umat Islam kalian memiliki pedoman hidup yaitu Al-Quran. Dengan Al-Quran inilah hidup kami mulai terarah dan berada di jalan yg benar. Selain mengarahkan kita ke jalan yang benar, Al-Quran memiliki banyak keutamaan buat orang yg membacanya. Berikut ini mulai kita bahas 17 keutamaan membaca Al-Quran setiap hari berdasarkan hadits nabi:

1. Sebaik-Baik Manusia yg Mempelajari dan Mengajarkan Al-Quran Sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik kita adalah siapa yg mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya,” (HR. Bukhari). 2. Pahala Membaca Al-Quran “Siapa saja membaca sesuatu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya sesuatu kebaikan, dan sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya,” (HR. At-Tirmidzi). 3. Keutaman Membaca Al-Quran, Menghafalnya dan Pandai Membacanya “Perumpamaan orang yg membaca Al-Quran sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca Al-Quran melakukan ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala,” (Muttafaq ‘alaih). 4. Pahala untuk Orang yg Anaknya Mempelajari Al-Quran “Siapa saja membaca Al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yg nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘Bagaimana dipakaikan kepda kalian semuanya itu?’ Dijawab, ‘Karena anakmu sudah membawa Al-Qur’an,” (HR. Al-Hakim). 5. Al Quran Memberi Syafa’at kepada Ahlinya di Akhirat “Bacalah Al-Quran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya,” (HR. Muslim). “Puasa dan Al-Quran keduanya mulai memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim). 6. Pahala bagi Orang yang Berkumpul untuk Membaca dan Mengkajinya “Nir berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah SWT, melakukan mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka mulai dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya,” (HR. Abu Dawud). 7. Bisa Menentramkan Hati “(merupakan) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, cuma dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS.13:28). 8. Bisa Menyembuhkan Penyakit “Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an,” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud). 9. Pembaca Al Quran Dikurniakan Hatinya dengan Cahaya oleh Allah SWT Dan Dipeliharanya dari Kegelapan Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yg maksudnya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yg medengar sesuatu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya sesuatu kebaikan yg berlipatganda. Siapa yg membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.” 10. Pembaca Al-Quran Memperoleh Kemulian dan Diberi Rahmat kepada Ibu Bapaknya “Siapa yang membaca Al-Qurandan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Al-Qur’an),” (HR. Abu Daud). 11. Pembaca Al Quran Memperoleh Kedudukan yang Tinggi dalam Syurga Bersabda Rasulullah SAW yang maksudnya: Dikatakan kepada pembaca al-Qur,an: “Bacalah (al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil didunia. Sesungguhnya kedudukan drajatmu sehingga kadar akhir ayat yg engkau baca.” (HR. Ahmad). 12. Membaca Satu Huruf Al Quran Akan Memperoleh Sepuluh Kebaikan “Barang siapa yg membaca satu huruf kitab Allah, maka ia mulai mendapatkan sesuatu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah menyampaikan Alif Laam Miim itu sesuatu huruf, tapi alif sesuatu huruf, lam sesuatu huruf dan Mim sesuatu huruf.” (HR. Tirmidzi). 13. Orang yg Membaca Al-Quran Secara Terang-Terangan seperti Bersedekah Secara Terang-Terangan “Orang yang membaca Al-Quranterang-terangan seperti orang yg bersedekah terang-terangan, orang yg membaca Al-Quransecara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi,” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat shahihul jaami’:3105). 14. Al Quran Akan Menjadi Syafaat Bagi Orang yang Membacanya Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadistnya “Bacalah Al Quran karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang sudah membaca dan mengamalkan isinya.” 15. Al Quran adalah Cahaya Di tengah Kegelapan “Aku wasiatkan kepada kami agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh,” (HR. Baihaqi). 16. Ahlul Quran adalah Keluarga Allah SWT “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.’ Beliau saw ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau saw menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 17. Yang Mahir Membaca Dia Akan Bersama Malaikat, dan yang Terbata-Bata Mendapat Dua Pahala “Orang yg mahir membaca Al-Qurankelak (memperoleh tempat disurga) bersama para utusan yg mulia lagi baik. Sedangkan orang yg membaca Al-Qurandan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan beberapa pahala.”

Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Quranitu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yg dirasakan oleh pembacanya.

Inilah Waktu Dan Tempat Yang Baik Untuk Akad Nikah – TINTA SANTRI

inilah2bwaktu2bdan2btempat2byang2bbaik2buntuk2bakad2bnikah-5037320

Tiap orang yang hendak melakukan perkawinan pasti mengharap pernikahannya penuh berkah. Sebab itu, tidak sedikit dari mereka yang melakukan akad pernikahannya di masjid. Tetapi, bisa jadi sebagian orang masih ragu gimana sebetulnya hukum serta kebolehannya melakukan akad nikah di masjid?

Jumhur (kebanyakan) ulama memanglah menyarankan akad nikah dilaksanakan di masjid. Di antara tujuannya merupakan supaya lebih gampang dikenal khalayak banyak serta pula demi keberkahan akad tersebut.

Siti‘ Aisyah meriwayatkan kalau Rasulullahﷺ bersabda:

أَعْلِنُواهَذَاالنِّكَاحَوَاجْعَلُوهُفِيالْمَسَاجِدِوَاضْرِبُواعَلَيْهِبِالدُّفُوفِ

“ Umumkanlah akad nikah itu, jalani di masjid, serta tabuhlah rebana untuknya.”

Hanya saja para ulama Maliki menegaskan, kebolehan akad nikah di masjid cuma prosesi ijab kabulnya saja. Sebaliknya acara- acara lain semacam makan- makan ataupun tradisi yang berkaitan dengan perkawinan, hendaknya dicoba di luar masjid. Batas ini pula pasti sangat beralasan sebab menyangkut kehormatan masjid itu sendiri selaku tempat suci serta tempat ibadah yang wajib senantiasa dilindungi, semacam tidak mengeraskan suara, tidak perbanyak bicara, tidak mengizinkan wanita yang lagi haid, serta sebagainya. Sehingga sekiranya tidak dapat melindungi kehormatan masjid, hingga makruh hukumnya. Apalagi jumhur ulama setuju memakruhkan serta melarang nyanyian- nyanyian yang tidak pantas dicoba di masjid.

Pertanyaannya, kenapa perkawinan diperbolehkan di masjid, bukankah perkawinan tercantum akad? Para ulama menarangkan, akad yang dimakruhkan di masjid merupakan akad jual beli ataupun sewa- menyewa. Sebaliknya akad hibah serta sejenisnya tidak dimakruhkan, apalagi disarankan di masjid. Salah satu akad yang disarankan merupakan akad nikah.

Tetapi, butuh diingat, para ulama sudah memakruhkan mengeraskan suara di masjid, meski dengan suara dzikir, bila sekiranya dzikir itu dapat mengusik orang yang shalat. Bila tidak mengusik hingga tidak makruh. Malah bila dengan mengeraskan dzikir bisa membangkitkan ketaatan, menggugah hati orang yang melaksanakannya ataupun menegaskan orang tidak berdzikir, hingga itu lebih baik.

Gimana bila mengeraskan suara dalam berdialog? Bila yang dibicarakannya merupakan hal- hal yang kurang baik hingga jelas hukumnya makruh, apalagi dapat haram. Sama halnya dengan pembicaraan yang baik- baik namun mengusik orang yang shalat hingga itu juga dapat makruh. Intinya, bila pembicaraannya dihalalkan serta tidak mengusik hingga hukumnya boleh serta tidak dimakruhkan(‘ Abdurrahman ibn Muhammad‘ Audh al- Jaziri, al- Fiqh ala al- Mazhahib al- Arba‘ ah,[Beirut: Darul Kutub], 2003, jilid 1, perihal. 259).

Sedangkan Mengenai menyantap santapan di masjid, sepanjang tidak mengotori, hukumnya mubah. Tetapi, apabila mengotori serta mengusik, sebab makanannya berbau semacam petai serta jengkol, hingga hukumnya makruh apalagi tidak diperkenankan.

Akhirnya, melakukan akad nikah di masjid tercantum perihal yang disarankan, dengan catatan senantiasa melindungi kehormatan masjid. Hendaknya tidak dilakukan pada waktu shalat sebab dapat mengusik, terlebih mengenakan pengeras suara, tidak membicarakan hal- hal yang tidak sepatutnya, serta seterusnya. Demikian pula kegiatan makan- makan. Boleh dilakukan di masjid tetapi dengan senantiasa melindungi kebersihan serta kehormatannya. Bila tidak dapat, hendaknya dilakukan di luar masjid, terlebih terdapat kekhawatiran hendak diiringi percakapan yang tidak pantas ataupun terdapat orang yang berteriak. Bisa jadi itu pula pertimbangan ulama Maliki menganjurkan supaya yang dicoba di masjid cuma prosesi akad nikahnya saja( Departemen Wakaf serta Urusan Keislaman, al- Mausu‘ ah al- Fiqhiyyah al- Kuwaitiyyah,[Kuwait: Daru al- Salasil], 1404 H, jilid 37, perihal. 214).

Tidak hanya itu, para ulama Syafii, Maliki, serta Hanbali menyarankan supaya akad nikah dilangsungkan pada hari Jumat, sebagaimana yang sudah dilakukan para ulama terdahulu. Karena, hari Jumat merupakan hari besar yang mulia, rajanya hari, apalagi Nabi Adam juga diciptakan pada hari itu. Sedangkan keberkahan dalam akad nikah pasti sangat diharapkan. Sehingga dia disarankan pada hari yang sangat mulia serta penuh keberkahan itu.

Ditambahkaan oleh ulama Syafi‘ i, akad nikah pula hendaknya dilaksanakan pada pagi hari Jumat, bersumber pada salah satu doa Rasulullahﷺ,“ Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.”

Tetapi, bagi ulama Hanbali, malah hendaknya akad dilangsungkan pada sore hari. Perihal itu bersumber pada riwayat Abu Hurairah kalau Rasulullahﷺ bersabda,“ Lakukanlah pernikahan di sore hari. Sebab perihal itu lebih besar menarik keberkahan.”

Bagi para ulama, tidak hanya terletak di waktu mustajab, akad nikah pada sore hari Jumat pula dikira lebih dekat pada tujuan perkawinan( Wahbah al- Zuhaili, al- Fiqhu al- Islami wa Adillatuhu,[Damaskus: Darul Fikr], jilid 9, perihal, 6618). Wallahu a’ lam. 

BEGINI CARA MENGHASILKAN UANG DARI INTERNET – TINTA SANTRI

 image-5069279

Apa Anda mencari pendapatan sambilan atau tambahan lewat cara online? Atau ingin berpindah ke pekerjaan di dunia online untuk coba tantangan baru? Tenang, ada banyak langkah memperoleh uang dari internet yang dapat Anda coba. Akan tetapi, Anda harus jeli memutuskan usaha atau pekerjaan apakah yang ingin dijalani.

Daftar Isi

Nach, dalam artikel ini, kami mengulas langkah – langkah gampang memperoleh uang dari Internet. Beberapa poin yang kami ulas dalam artikel ini pada umumnya terdiri jadi dua kelompok, yakni langkah hasilkan uang dari Internet lewat website atau web, dan hasilkan uang dari internet tanpa web (lewat sosial media, basis khusus, ikut-ikutan kontes, dll).

1. Membuat Toko Online

Situs eCommerce, atau online shop, makin tenar beberapa waktu terakhir ini untuk mendatangkan uang dari Internet. Ditambah lagi karena ada platform seperti WordPress dan WooCommerce yang memudahkan pembikinan situs eCommerce.

Jika Anda lebih sukai jualan produk fisik, mempunyai online shop sudah tentu opsi terbaik.

Dua sistem yang penting Anda pikirkan supaya online shop Anda sukses:

1.  Membuat dan jual produk ke satu kelompok konsumen yang ditarget. Yakinkan produknya sesuai niche Anda.

2.  Beli beberapa barang manufacturing yang harga tambah murah di luar negeri. Kemudian, berikan kemasan anyar dan tawarkan kembali di harga lebih tinggi.

Untuk yang pilih sistem pertama, Anda wajib melakukan penelitian produk, peningkatan produk, dan testing produk.

Contoh online shop yang cukup sukses ialah SkinnyMe Tea, Beardbrand, dan Ratio Coffee.

Bila berasa sistem pertama terlampau beresiko, coba sistem ke-2 . Mencari beberapa produk terkenal di beberapa basis, seperti AliExpress. Bungkus lagi dalam nuansa yang baru dan tempatkan di online shop Anda.

2. Buka Pelatihan Online

Jika Anda punyai keunggulan pada sebuah sektor, tidak ada kelirunya untuk coba buka pelatihan online.

Pertama, latih diri Anda untuk mengajarkan secara online. BitDegree, satu diantara platform pembelajaran, sediakan program untuk jadi mentor atau pelatih di pelatihan online.

Program ini menjadi kesempatan yang baik karena Anda dapat salurkan potensi dan pengalaman ke beberapa ribu orang yang ingin pelajari hal baru.

Pelatihan online terdapat beberapa model. Mulai dari PDF simpel, sampai seri video pembelajaran dengan keseluruhan durasi waktu beberapa puluh jam.

Melaksanakan pelatihan online tidak harus mahal. Anda dapat mengontrol sendiri seberapa banyak ongkos yang perlu peserta bayarkan.

Salah satu keunggulan pelatihan online ialah dapat diintegrasikan dengan web kekinian, seperti blog, platform eCommerce, dan situs marketing afiliasi.

Untuk mempermudah penyeleksian topik pelatihan, Anda dapat minta kontribusi audience berbentuk polling. Tetapi kadang, Anda bisa juga langsung minta opini mereka. Banyak yang bakal memberinya pemecahan dan topik apa yang dapat didalami.

Misalkan, pelatihan online Learn Scrivener Fast diperuntukkan untuk beberapa penulis yang ingin pelajari segala keterkaitan software Scrivener. Joseph Michael, sebagai pengurusnya, memperoleh gagasan topik dengan membaca kotak kometar di website Michael Hyatt.

Hingga saat ini, Learn Scrivener sukses jadi pelatihan online dengan penghasilan yang tinggi.

3. Daftar Jadi Freelancer di Beragam Situs, Misalkan Upwork

Di internet, ada beberapa website yang tawarkan lowongan pekerjaan freelance. Client akan memasangkan iklan buat cari seorang yang sesuai persyaratan mereka. Akhir-akhir ini, keinginan akan karyawan lepas makin banyak.

Berikut sejumlah website yang terkenal di kelompok freelancer atau karyawan lepas:

  • Upwork
  • Freelancer
  • Fiverr
  • Guru

Supaya bisa direkrut melalui ke-4 platform di atas, pahami potensi dan ketrampilan yang tentukan niche dan dipunyai. Misalkan, jika Anda ingin bekerja sebagai freelance writer, niche yang diputuskan tentang penulisan artikel, lain-lain, dan panduan.

Jangan sekalipun menandai diri Anda sebagai seorang freelancer untuk semuanya tipe pekerjaan. Cukup tetapkan satu kemampuan saja dan optimalkan kekuatan Anda di sana. Sempurnakan profile, buat contoh kreasi atau portofolio, dan mulai cari pekerjaan.

Bila ingin mendapat pendapatan khusus dari platform seperti Upwork, sisihkan sedikit waktu untuk mengunjungi web Freelance to Win. Website ini akan menolong Anda menjadi freelancer berpenghasilan tinggi.

4. Berjualan Stock Photo dan Video Footage

Langkah memperoleh uang dari internet tanpa modal untuk yang baru memulai ialah jualan stock video footage dan photo. Apa lagi jika Anda memang hoby merekam peristiwa dan tangkap.

Ada beberapa website yang memungkinkan Anda mengupload stock video dan foto footage, umumnya website ini mempunyai populasi pemakai yang besar. Maka saat ada orang yang ingin memakai photo Anda, dia harus bayar dahulu untuk memperoleh lisensinya.

Dua web photo yang paling sering dikunjungi ialah:

·        Shutterstock

·        iStockPhoto

Sedang untuk video, empat web ini dapat dicoba:

·        VideoHive

·        Pond5

·        VideoBlocks

·        Dissolve

Saat sebelum mengupload koleksi Anda ke web di atas, sempatkan diri untuk searching atau cari tahu model video atau foto apakah yang terbanyak dipakai.

Tetapkan niche atau topik yang ingin Anda kumpulkan lewat video dan foto, lalu unggah sesering mungkin. Makin banyak portofolio yang dibikin, makin besar juga peluang Anda untuk sukses.

Disamping untuk tempat hasilkan uang, beberapa situs yang sudah disebut sebelumnya dapat menjadi tempat untuk beberapa orang yang mengagumi kreasi Anda.

5. Narator Buku Suara

Makin terkenalnya buku suara atau audio book akhir-akhir ini jadi pertanda jika telah banyak orang yang berpindah dari buku cetak ke buku suara. Mereka lebih sukai ‘mendengarkan buku’ dibanding membacanya. Namun, koleksi buku suara tidak sebanyak buku cetak.

Bila Anda senang membaca dan mempunyai suara yang baik, narator buku suara bisa jadi pekerjaan yang menjanjikan.

Untuk yang baru pertama kalinya, dapat tergabung di ACX dengan membuat account lebih dulu. Platform ini akan memperhadapkan penulis buku dan narator.

Siapkan mikrofon dengan kualitas suara yang software dan jernih untuk merekam. Lalu buat contoh-contoh suara saat Anda membaca buku.

Bila ingin meluaskan capaian, buat account di Upwork dan pilih pekerjaan narator buku suara (audibook narration).

Ringkasan

Tuntas! Semua pekerjaan di atas dapat menjadi sumber pendapatan sambilan atau pokok. Anda tidak wajib melakukan semua, cukup tentukan salah satunya yang paling diminati. Pertajam potensi, lalu coba keberuntungan dengan mendaftarkan di beberapa situs atau perusahaan yang memerlukan ketrampilan Anda.

Harus diingat jika langkah memperoleh uang dari Internet yang kami ulas di artikel ini tidak langsung datangkan banyak uang. Bekerjalah sepenuh hati. Sejalan dengan bertambahnya ketrampilan dan profesionalitas, penghasilan Anda akan bertambah.

Mana langkah memperoleh uang dari internet yang menarik? Beritahu kami lewat kotak kometar di bawah ini.

Twibbon Sukseskan Vaksinasi Guru – TINTA SANTRI

TintaSantri.Com – kampanyekan Vaksinasi Covid 19 Guru Madrasah dengan TWIBBON SUKSESKAN VAKSINASI GURU MADRASAH yang dilaksanakan di Indonesia. kampanye melalui TWIBBON SUKSESKAN VAKSINASI GURU MADRASAH ini cukup penting. kenapa? karena, Guru Madrasah selaku garda terdepan pejuang pendidikan. Meskipun pembelajaran masih berlangsung secara daring, dibutuhkan dengan adanya vaksinasi guru madrasah ini memperlihatkan doktrin terhadap guru madrasah yang melaksanakan tugasnya di forum pendidikan. 

Pemerintah melakukan vaksinasi tahap pertama ini untuk para pramusaji publik. Diantaranya para pekerja publik, guru, pekerja seni, polisi dan semua pihak yang menjadi petugas lapangan. Vaksinasi covid 19 dibutuhkan mampu meminimalkan terjadinya penularan virus corona yang menggila ini.

Twibbon Vaksin Guru Madrasah diharapkan dapat memberikan akidah terhadap masyarakat kepada guru pelayan pendidikan. Memberikan gerak seluas luasnya terhadap petugas pendidikan untuk tetap melayani akseptor didik dalam melaksanakan pendidikan secara daring dan berdikari.

Sukseskan Vaksin Guru Madrasah dengan memasang Twibbon dan bagikan kepada sobat-teman anda secara gratis dari Twibbonize. Berikut bingkai Twibbon Vaksin Guru Madrasah: 

PASANG BINGKAI KLIK DI SINI

Video Tutorial Pasang Bingkai di Bagian Bawah Artikel ini

guru-cantik-5339734

PASANG BINGKAI KLIK DI SINI

Video Tutorial Pasang Bingkai di Bagian Bawah Artikel ini

keagamaan2bcopy-7455773

PASANG BINGKAI KLIK DI SINI

Tutorial Video Cara Memasang Twibbonize Idul Fitri

1. Klik PASANG BINGKAI KLIK DI SINI 2. Lalu Klik PASANG SEKARANG 3. Kemudian anda diarahkan pada aplikasi penyedia, kemudian Pilih Foto/Unggah 4. Lalu geser dan Crop foto 6. Bingkai Foto Anda sudah masuk pada galeri handphone Anda. 

PUASA ASYURA: SEJARAH, KEUTAMAAN DAN AMALAN LAIN DI DALAMNYA – TINTA SANTRI

Bulan Muharram termasuk dalam bulan-bulan yang haram (yang dimulyakan) Allah memiliki satu hari, yang merupakan hari mulia dalam Islam. Hari itu adalah hari Asyura. Banyak kejadian, hal-hal penting, yang berhubungan dengan bulan ini. Karana itu kita disunnahkan untuk memperbanyak amal baik di hari tersebut, salah satunya adalah puasa. Berikut ulasan lengkap tentang puasa di hari asyura:

Hari Asyura Adalah …

Hari Asyura’ adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram (berasal dari kata ‘asyr yang berarti sepuluh). Dalam sebuah hadits shahih dikatakan, pada hari itu dahulu Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya. Sebagian masyarakat Jawa menyebut bulan Muharram dengan nama bulan ‘Suro’ dengan mengambil nama hari penting pada bulan Muharrram tersebut: Asyura’.

Bulan Muharram adalah satu di antara empat bulan mulia yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada masa Rasulullah ﷺ, peperangan pun harus dihentikan demi menghormati bulan-bulan itu, termasuk Muharram. Barangsiapa yang melakukan kebaikan pada bulan-bulan tersebut, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wata’ala, dan sebaliknya, perilaku maksiat pada bulan-bulan itu, siksanya juga dilipatgandakan.

وَمَعْنَى الْحُرُمِ: أَنَّ الْمَعْصِيَةَ فِيهَا أَشَدُّ عِقَابًا، وَالطَّاعَةَ فِيهَا أَكْثَرُ ثَوَابًا،

Artinya: “Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat, dan menjalankan ketaatan di dalam bulan ini pahalanya dilipatgandakan” (Fakhruddin ar-Razi, Tafsir Ar-Râzi, [Daru Ihya’ at-Turats al-Arabiy: Beirut, 1420 H], juz 16, halaman 14).

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura

Berikut 20 peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura, 10 Muharram:

  • Diciptakannya Nabi Adam ‘alaihissalam di surga.
  • Diterimanya taubat Nabi Adam ‘alaihissalam
  • Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh ‘alaihissalam dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang.
  • Dikeluarkannya Nabi Yunus ‘alaihissalam dari perut ikan paus.
  • Diterimanya taubat umat Nabi Yunus ‘alaihissalam
  • Dilahirkannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
  • Selamatnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud.
  • Dikeluarkannya Nabi Yusuf ‘alaihissalam dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya.
  • Dipertemukannya Nabi Yusuf ‘alaihissalam dengan keluarganya kembali.
  • Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam
  • Dibukanya (dihilangkan) ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub ‘alaihissalam
  • Diampuninya Nabi Daud ‘alaihissalam
  • Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa ‘alaihissalam setelah dikejar Fir’aun.
  • Tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa ‘alaihissalam
  • Dilahirkannya Nabi Isa ‘alaihissalam
  • Diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissalam ke langit.
  • Dibolak-balikannya tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua).
  • Diciptakannya ruh Nabi Muhammad ﷺ
  • Dikandungnya Nabi Muhammad ﷺ di rahim Ibunda Aminah radliyallahu ‘anha
  • Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad ﷺ Sayyiduna Husein radliyallahu ‘anh

Sejarah Puasa di Hari Asyura

Setelah hijrah dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad ﷺ mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura, maka beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura.

Dari sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu ‘anh beliau berkata: “Tatkala Nabi Muhammad ﷺ datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada mereka, ‘Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?’

Mereka menjawab, ‘Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa.’

Maka Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah ﷺ berpuasa dan memerintahkan berpuasa.” HR Bukhari dan Muslim.

Disebutkan dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim bahwa Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha berkata: “Dulu kaum Quraisy berpuasa Asyura pada masa jahiliah. Kemudian Rasulullah ﷺ memerintahkan berpuasa Asyura pula, hingga diwajibkan puasa Ramadhan.

Maka Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Barang siapa yang berkehendak (ingin berpuasa), maka silakan berpuasa. Dan barang siapa yang berkehendak (tak ingin berpuasa), maka tidak berpuasa.’”

Tak hanya puasa Asyura yang dianjurkan, puasa Tasu’a (hari kesembilan dari bulan Muharam) dan hari kesebelas pun juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk berpuasa juga. Hal ini guna untuk membedakan antara ritual ibadah orang Muslim dan kaum Yahudi.

Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu ‘anh beliau berkata: “Nabi Muhammad ﷺ beliau bersabda, ‘Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan’” (HR Muslim).

Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas radliyallahu ‘anh, marfu’ (disandarkan kepada Nabi Muhammad ﷺ) berkata, “Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya.”

Imam Syafi’i dalam kitabnya al-Um dan al-Imla’ menegaskan bahwa disunahkan berpuasa 3 hari; puasa Asyura, Tasu’a dan puasa hari kesebelas.

Nah, dari sini dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura itu ada 3 tingkatan: Tingkatan yang paling rendah ialah puasa Asyura saja, kemudian atasnya adalah puasa Asyura dan puasa Tasu’a, dan yang terakhir, tingkatan yang paling tinggi adalah puasa Asyura, Tasu’a dan puasa hari kesebelas (bulan Muharram).

Dalil Puasa Asyura

Dalam Kitab Irsyadul ‘Ibad karya Syaikh Zainuddin Al Malibari dibahas secara khusus tentang kemuliaan hari Asyura. Dimana dijelaskan dalam kitab tersebut empat hadits shahih dan satu pendapat berdasar kesepakatan ulama.

Hadits pertama, diriwayatkan oleh Imam Nasai yang menjelaskan mengenai Rasulullah yang melaksanakan puasa di bulan Muharram setelah bulan Ramadan. Kemudian Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Muharram.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Muharram adalah bulannya Allah yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu”.

Hadits kedua, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang berasal dari Ibnu Abbas yang mengisahkan keberadaan Nabi Muhammad saat di Madinah. Di mana penduduk Madinah yang beragama Yahudi berpuasa para hari Asyura.

Salah satu dasar yang dipakai oleh Yahudi karena Nabi Musa puasa di hari itu sebagai ungkapan terima kasih karena Allah menenggelamkan Fira’un dan Musa beserta kaumnya selamat.

Kemudian Nabi Muhammad bersabda: “Kami lebih memiliki hak dan lebih memuliakan Nabi Musa daripada Anda”. Maka Nabi berpuasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura.

Hadits ketiga, diriwayatkan dari Imam Muslim dari Abi Qatadah bahwa Rasulullah pernah ditanya oleh sahabat tentang puasa Asyura. Nabi menjawabnya: “Puasa Asyura dapat melebur dosa satu tahun sebelumnya”.

Hadits keempat, diriwayatkan Imam Baihaqi dimana Rasulullah memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa di tanggal 9 dan 10 Muharram dengan niat tidak menyamakan dengan ibadah sunnah puasanya umat Yahudi.

Sedangkan pendapat para ulama terdahulu menyebutkan bahwa pahala puasa Asyura adalah mendapatkan pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Dan tentunya masih banyak sekali keutamaan-keutamaan hari Asyura yang dijelaskan dalam Kitab Irsyadul ‘Ibad berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad. Penulis hanya menjelaskan empat hadits yang sudah cukup menjadi dasar puasa sunnah 9 dan 10 Muharram.

Dalam kitab Fadlilati Muharram wa Rajab wa Sya’ban karya Syaikh Muhammad Sholih bin Umar Assamarani (dikenal dengan KH Sholeh Darat) juga dijelaskan mengenai keutamaan hari Asyura. KH Sholeh Darat mengambil keterangan dari Kitab Tarikhul Khamis karya Syaikh Husain bin Muhammad bin Hasan Addayyari Bakri dijelaskan mengenai perintah Nabi Muhammad kepada para sahabat melaksanakan puasa Asyura.

Selain itu, Nabi Muhammad juga bersabda: “Barangsiapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh dan 10.000 orang yang mati syahid”.

Semestinya puasa sunnah di bulan Muharram tidak hanya semata-mata hanya ada di tanggal 9 dan 10 Muharram saja. Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi dalam Kitab Kanzun Najah Wassurur menjelaskan bahwa bulan Muharram merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan di dalamnya terdapat banyak amalan-amalan sunnah, termasuk puasa.

Imam Ibnu Hajar menyebutkan sebuat hadits yang diriwayatkan oleh Hafsah, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan awal bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya penebus dosanya selama 50 tahun. Dan puasa satu hari di bulan Muharram sama dengan puasa tiga puluh hari”.

Sedangkan Imam Ghazali menjelaskan dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin: “Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram) di hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, maka Allah akan mencatat baginya ibadah 700 tahun”.

Fadlilah / Keutamaan Puasa Asyura

Asyura juga termasuk puasa yang sangat dianjurkan oleh agama islam. Rasulullah ﷺ Bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam” (HR Muslim).

Di antara keutamaan puasa ini ialah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).

Disebutkan dalam riwayat yang lain pula, bahwa Nabi Muhammad ﷺ ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, “(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).

Nah, seperti yang telah diketahui, yang dimaksud dengan penghapusan dosa di sini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar. Tetapi, apabila tidak memiliki dosa kecil, maka diharapkan adanya keringanan dari dosa-dosa besar. Jika tidak, maka diangkat derajatnya.

Perbedaan Keutamaan Puasa Asyura dan Puasa Arafah

Dari sini akan timbul pertanyaan, kenapa puasa Asyura hanya dapat mengampuni dosa satu tahun yang lalu saja? Sedangkan puasa Arafah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang?

Jawabannya: karena pua sa Arafah adalah puasa yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad ﷺ beserta umatnya saja. Sedangkan puasa Asyura adalah puasa yang juga dilakukan Nabi Musa ‘alaihissalam serta umatnya.

Nah, dari sini kita tahu, bahwa segala sesuatu yang diberikan khusus untuk Nabi Muhammad ﷺ maka itu adalah spesial dan istimewa.

Dzikir Di Hari Asyura

Ada banyak dari umat-umat terdahulu yang diterima taubat mereka pada hari Asyura. Maka dari itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar pada hari Asyura. Di antaranya seperti yang dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, beliau mengatakan, “Barang siapa yang membaca pada hari Asyura:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

(Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong)

Sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut.”

Rasulullah ﷺ sendiri yang dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah ﷻ tak kurang dari 70 kali beliau meminta ampun kepada Allah setiap harinya, seperti yang diriwayatkan Imam al-Bukhari. Maka, apakah pantas umatnya yang selalu bergelimang dengan dosa ini tidak meminta ampun kepada Allah setiap harinya? Maka hari Asyura adalah kesempatan emas bagi umatnya untuk memperbanyak dzikir dan istighfar kepada Allah ﷻ.

Sesungguhnya ada banyak faedah bagi orang yang senantiasa meminta ampun kepada Allah ﷻ Di antaranya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu ‘anh Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang senantiasa beristighfar (meminta ampun kepada Allah), Allah menjadikan setiap kesusahan baginya jalan keluar, setiap kegalauan kelapangan, dan dia diberikan rezeki yang tidak dia sangka-sangka” (HR Abu Dawud).

Berikut beberapa dzikir yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Asyura:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ….. ١٠٠×

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ….. ١٠٠×

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ….. ١٠٠×

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ….. ١٠٠×

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ….. ٤٥٠×

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ….. ٧٠×

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ….. ١٠٠٠×

Puasa Asyura Tanpa Puasa 9 dan 11 Muharram

Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa setahun lalu orang yang berpuasa 10 Muharram. Masalah ini disinggung dalam Fathul Mu‘in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari.

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artinya, “(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasu‘a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu‘a.’ Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu‘a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu‘a. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu‘a sesuai hadits Rasulullah SAW,” (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu‘in pada hamisy I‘anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

Agar berbeda dari kaum Yahudi di masa Rasulullah, kita juga dianjurkan untuk berpuasa pada 9 dan 11 Muharram. Pasalnya, kaum Yahudi saat itu hanya berpuasa pada 10 Muharram. Lalu bagaimana kalau kita entah karena sebab tertentu atau tanpa sebab sekalipun mengamalkan hanya puasa Asyura? Bagi mazhab Syafi’i, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya tidak masalah.

وفي الأم لا بأس أن يفرده (أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده

Artinya, “(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya),” (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar‘i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).

Keterangan ini bukan berarti menyamakan Muslim yang mengamalkan hanya puasa Asyura dan kaum Yahudi. Anjuran untuk berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura bersifat penyempurnaan saja terhadap Asyura. Sedangkan Muslim yang mengamalkan hanya puasa Asyura saja itu sudah bagus. Kita tidak perlu menuduh mereka dengan sebutan “Muslim rasa Yahudi”, misalnya. Sudah bagus ia mau mengamalkan puasa Asyura

KUMPULAN DAWUH SYAIKH ABDUL QODIR R.A – TINTA SANTRI

Sumber Gambar

Syaikh Abdul Qodir R.A merupakan seorang wali Allah yang mendapat gelar Sulthonul Auliya` yang berarti pemimpin para wali, dengan bukti karomah yang banyak disebut dalam manaqib beliau yang diantaranya bisa di baca disini. tentu sulit bagi kita untuk meniru atau meneladani tingkah laku beliau sepenuhnya, namun setidaknya kita bisa mengamalkan sebgian dari beberapa dawuh – dawuh beliau. berikut beberapa dawuh beliau yang saya kutip dari kitab Jauharul Ma`ani dan Nurul Burhan 1.      Tidak septutnya bagi seseorang untuk menjadi seorang mursyid / seseorang yang menunjukkan jalan menuju Allah kecuali Allah memberinya 1. ilmu para ulama 2. ilmu siasat para raja dan 3. ilmu hikmah. 2.       Jangan pernah mencintai ataupun membenci seseorang kecuali telah engkau sesuaikan perbuatannya dengan Qur`an dan Hadits, agar engkau tidak membenci atau mencintai seseorang karena hawa nafsumu. 3.      Orang faqir yang sabar lebih baik dari pada orang kaya yang bersyukur, orang faqir yang bersyukur lebih baik daripada keduanya, orang faqir yang bersyukur dan bersabar lebih baik dari pada ketiganya. 4.      menurutlah jangan berbuat membangkang, bersabarlah jangan menggersah, tunggulah kebahagiaan, jangan berputus asa, berkumpullah untuk berdzikir pada Allah, jangan tercerai berai, bersucilah dengan taubat dari dosa, jangan berbuat dosa, jangan pernah berhenti untuk mendekat pada Allah. 5.      ni`mat telah dibagi, demikian pula dengan bala, maka serahkanlah semua pada Allah.
demikian sedikit dari dawuh – dawuh Syaikh Abdul Qodir Al jilaniy R.A semoga kita bisa mengambil hikmah serta mengamalkan setidaknya salah satu dari beberapa dawuh beliau. Amin

5 Perilaku Teladan Nabi Muhammad kepada Istrinya – TINTA SANTRI

images2b2528572529-3983646

“ Sebetulnya sudah terdapat pada( diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik…”( QS. Al- Ahzab: 21)

Nabi Muhammad saw. jadi teladan paripurna dalam menempuh kehidupan di dunia ini untuk umat Islam. Tidak cuma dalam urusan ibadah saja, tetapi dalam perihal muamalah ataupun berhubungan sosial juga, termasuk berhubungan dengan istri. Nabi Muhammad saw. sudah membagikan contoh gimana sepatutnya mengarungi biduk rumah tangga dengan baik. Sehingga‘ tujuan’ menikah ataupun berumah tangga ialah sakinah( ketentraman) dapat diraih. Sebab bagaimanapun kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad saw. ialah aplikasi dari nilai- nilai qur’ ani.

Lalu gimana sebetulnya Nabi Muhammad saw. berprilaku serta berinteraksi dengan istrinya?

Paling tidak terdapat 5 perilaku teladan Nabi Muhammad saw. kepada istrinya. ,

Pertama, menghibur istri yang pilu. Nabi Muhammad saw. merupakan suami yang tahu apa yang wajib dilakukan kala istrinya lagi bersedih. Dia senantiasa mencermati curhatan istrinya, menghibur bila istrinya tersakiti, menghapus air mata istri serta mengubahnya dengan senyuman.

Berhubungan dengan perihal ini, terdapat cerita menarik. Sesuatu kala Hafshah binti Umar bin Khattab, seseorang istri Nabi Muhammad saw., melontarkan perkata yang menyakiti hati Shafiyyah, seseorang istri Nabi Muhammad saw.  yang lain. Hafshah‘ mengejek’ Shafiyyah dengan istilah anak wanita Yahudi. Memanglah, Shafiyyah merupakan anak wanita dari Huyay, seseorang pimpinan Yahudi terpandang dari Bani Nadhir. Tetapi perkata Hafshah itu buatnya menangis. Setelah itu Shafiyyah mengadu kepada Nabi Muhammad saw. perihal itu.

“ Sebetulnya engkau( Shafiyyah) merupakan gadis seseorang nabi, pamanmu merupakan seseorang nabi, serta engkau juga terletak di dasar naungan nabi. Hingga apakah yang dia banggakan atas dirimu?” kata Nabi Muhammad saw. melipur lara istrinya yang tersakiti, Shafiyyah, merujuk Buku Rasulullah Teladan buat Semesta Alam( Raghib as- Sirjani, 2011).

Kedua, romantis. Perilaku romantis ialah upaya buat melindungi supaya cinta terus bersemi di hati. Sebagai seseorang nabi serta rasul tidak membatasi Nabi Muhammad saw. buat berlaku romantis kepada istrinya. Sebagaimana riwayat Sayyidah Aisyah, sesuatu kala Nabi Muhammad saw. sempat menggigit daging di sisa gigitannya Sayyidah Aisyah serta minum di sisa mulutnya istrinya itu. Bila malam datang, Nabi Muhammad saw. mengajak Sayyidah Aisyah jalan- jalan sembari berbincang- bincang. Itu perilaku romantis yang ditunjukkan Nabi Muhammad saw. kepada istrinya, makan serta minum dalam satu wadah yang sama.

Ketiga, tidak membebani istri. Nabi Muhammad saw. tetap mengerjakan pekerjaannya sendiri. Tidak sempat Nabi Muhammad saw. membebani istrinya dengan pekerjaan- pekerjaan yang dapat dikerjakannya sendiri. Nabi menyulam pakaiannya yang robek sendiri. Menjahit sandalnya yang putus sendiri. Tidak cuma itu, Nabi Muhammad saw. pula menolong istrinya buat menuntaskan pekerjaan rumah.

“ Rasulullah tetap melaksanakan pekerjaan rumah tangga( menolong urusan rumah tangga). Apabila waktu shalat datang, hingga dia juga keluar buat shalat,” kata Sayyidah Aisyah dalam suatu riwayat.

Keempat, melibatkan istri dalam peristiwa berarti. Nabi Muhammad saw. kerapkali curhat kepada istrinya terpaut dengan perkara yang tengah dialami. Dengan menceritakan kepada istrinya, Nabi Muhammad saw. berharap dapat pemecahan yang didapatkannya. Salah satu istri Nabi Muhammad saw. yang kerap jadi sahabat curhat merupakan Sayyidah Ummu Salamah, yang memanglah populer kecerdasannya.

Sayyidah Ummu Salamah sempat beberapa kali membagikan pemecahan atas perkara yang mengenai Nabi Muhammad saw. Antara lain, peristiwa sehabis ditandatanganinya Perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke- 6 Hijriyah. Perjanjian Hudaibiyah dinilai para teman merugikan umat Islam. Sebabnya, dalam isi perjanjian, umat Islam boleh melaksanakan umroh tahun depan, padahal saat itu umat islam sedang akan melaksanakan ibadah umroh.

Setalah menandatangai perjanjian, Nabi Muhammad saw. mengajak kepada para teman- temannya buat mencukur rambut mereka dalam rangka bertahalul saat sebelum kembali ke Madinah. Tetapi, para teman enggan menuruti ajakan Nabi Muhammad saw. tersebut. Hal itu membuat Rasulullah‘ jengkel’. Nabi Muhammad saw. kemudian menggambarkan peristiwa itu kepada Sayyidah Ummu Salamah yang dikala itu turut dalam rombongan.

Kata Sayyidah Ummu Salamah:“ Wahai Rasulullah, keluarlah sehingga mereka melihatmu, tetapi jangan berdialog dengan seseorang juga. Kemudian sembelihlah untamu serta panggil tukang cukur buat memotong rambutmu.” Rasulullah menuruti anjuran Sayyidah Ummu Salamah. Dia keluar dari tendanya, tidak bicara dengan siapapun, setelah itu menyembelih untanya serta mencukur rambut. Serta benar. Sehabis Rasulullah melakukan usulan Sayyidah Ummu Salamah, para shohabat berbondong- bondong mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah.

Kelima, tidak sekalipun memukul serta menyakiti istri. Sesuatu kala Sayyidah Aisyah berdialog dengan nada tinggi kepada Nabi Muhammad saw. Sayyidina Abu Bakar yang dikala itu ada di kediaman Nabi Muhammad saw. mendengar tidak rela jika Nabi Muhammad saw. diperlakukan semacam itu, meskipun oleh anaknya sendiri. Bahkan, Sayyidian Abu Bakar berupaya buat memukul Sayyidah Aisyah. Tetapi, Nabi Muhammad saw. buru- buru mencegahnya. Nabi Muhammad saw. tidak mau istrinya tersakiti, walaupun oleh orang tuanya sendiri maupun Nabi sendiri. Perilaku Nabi Muhammad saw. yang tidak pernah memukul ataupun menyakiti istrinya diperkuat dengan statment Sayyidah Aisyah dalam suatu riwayat. Kata Sayyidah Aisyah, Rasulullah tidak sempat memukul istrinya sekalipun. Malah dia melipur lara istrinya yang menangis sebab suatu hal. 

WAKTU DAN TEMPAT PILIHAN UNTUK MENANAM BENIH ANAK – TINTA SANTRI

bayi-muslim-perempuan11crop-3669421anak2bperempuan2blucu2b-2bgosipgambar255bdot255dblogspot255bdot255dcom2b1-5248277       Anak merupakan pemberian Allah bagi manusia, untuk kelangsungan kehidupan di muka bumi. Sebagai orang tua atau calon orang tua, sangat penting untuk menyiapkan segala sesuatunya agar terlahir anak yang sholih dan sholihah. Selain dengan usaha berupa doa terus menerus meminta kepada Allah untuk diberikan anak yang sholih dan sholihah, ternyata sebagian ulama ada yang menggunakan perhintungan waktu untuk menanamkan benihnya dalam rahim istrinya. Tentu saja tidak semua orang percaya pada masalah ini, namun kami tidak akan membahas kontrofersi itu. Bagi anda yang percaya silahkan diamalkan, bagi anda yang tidak percaya cukup abaikan saja. Berikut kami kutip dari kitab fathul izar karya KH. Abdulloh Fauzi قال اهل العلم من جامع زوجته في ليلة الجمعة يصير الولد حافظا في كتاب الله تعالى ومن جامع في ليلة السبت يكون الولد مجنونا ومن جامع في ليلة الأحد يكون الولد سارقا لملك غيره اوظالما ومن جامع في ليلة الإثنين يكون الولد فقيرا او مسكينا او راضيا لأمر الله وقضائه ومن جامع في ليلة الثلاثاء يكون الولد بارا للوالدين ومن جامع في ليلة الأربعاء يكون الولد كثير العقل او كثير العلم او كثير الشكر ومن جامع في ليلة الخميس يكون الولد مخلصا في قلبه ومن جامع زوجته مع التكلم يكون الولد أبكم ومن جامع في ظلمة يكون الولد ساحرا ومن جامع مع السراج يكون الولد حسن الصورة  ومن جامع رائيا عورة المرأة يكون الولد أعمى او أعمى القلب ومن جامع سائل الزاد لسفر يكون الولد كاذبا ومن جامع تحت الشجرة المطعوم ثمرها يكون الولد مقتول الحديد او مقتول الغرق او مات في هدم الشجرة  model-baju-muslim-anak-perempuan-2019-2616444
·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Jum’at, maka anak yang terlahir akan menjadi  penghafal al-Quran. ·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Sabtu, maka anak yang terlahir akan menjadi bodoh. ·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Ahad, maka anak yang terlahir akan menjadi seorang pencuri atau penganiaya. ·    Barangsiapa yang menyetubuhi isterinya pada malam Senin, maka anak yang terlahir akan menjadi fakir atau miskin atau ridha dengan takdir dan qadha Allah. ·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Selasa, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berbakti kepada orangtua. ·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Rabu, maka anak yang terlahir akan mempunyai kecerdasan, pengetahuan dan banyak bersyukur. ·   Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam Kamis, maka anak yang terlahir akan menjadi orang yang berhati ikhlas. ·    Barangsiapa menyetubuhi isterinya pada malam hari raya, maka anak yang terlahir akan mempunyai enam jari. ·      Barangsiapa menyetubuhi isterinya sambil berbicara, maka anak yang terlahir akan bisu. ·   Barangsiapa menyetubuhi isterinya dalam keadaan gelap, maka anak yang terlahir akan menjadi seorang penyihir. ·   Barangsiapa menyetubuhi isterinya dibawah sinar lampu, maka anak yang terlahir akan berwajah rupawan. ·  Barangsiapa menyetubuhi isterinya sambil melihat kemaluan istrinya, maka anak yang terlahir akan buta mata atau buta hatinya. ·      Barangsiapa menyetubuhi isterinya di bawah pohon yang biasa berbuah, maka anak yang terlahir akan terbunuh karena besi, tenggelam atau keruntuhan pohon.
sekali lagi, bila anda tidak percaya dengan pendapat diatas, silahkan anda abaikan saja.
pexels-photo-981608-3148350

KISAH IMAM SYAFI'I DALAM MENEMUKAN DALIL IJMA' – TINTA SANTRI

image-6003147

Siapa yang tidak kenal Imam Syafi’i. Seorang sarjana Islam independen terkemuka, menguasai multidisiplin keilmuan Islam, dan terhitung sebagai mujtahid mutlak; sebuah pencapaian intelektual yang sulit dicapai, apalagi zaman sekarang. Tapi, bagaimana mungkin ulama legendaris itu ‘gemetar’ saat ditanya sebuah dalil.

Dalam diskursus Ushul Fiqih, secara global, dalil syari’at terbagi menjadi dua: dalil yang disepakati oleh Imam Empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) dan dalil yang tidak disepakati oleh keempat Imam tersebut. Kemudian, dalil yang disepakati disebut sebagai al-Adillah al-Muttafaq ‘Fiha, sementara dalil yang tidak disepakati semua imam mazhab disebut al-Adillah al-Mukhtalaf Fiha.

Perbedaannya, jika dalil yang disepakati, berarti semua imam mazhab menggunakannya sebagai landasan hukum Islam (syari’at). Sebaliknya, dalil yang tidak disepakati adalah dalil yang tidak semua imam mazhab mengadopsinya sebagai dasar hukum.

Salah satu dalil yang disepakati itu adalah ijma’ atau konsensus para ulama. Posisi ijma’ sendiri berada pada urutan ketiga setelah Al-Qur’an dan hadits. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengulas sebuah kisah Imam Syafi’i berkaitan dengan dasar hukum Islam ketiga itu (ijma’).

Namun, sebelum itu, penulis ingin menegaskan bahwa dasar mengapa ulama menggunakan ijma’ adalah Al-Qur’an. Di antaranya adalah ayat Al-Qur’an berikut,

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا

Artinya, “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa [4]: 115) 

Ayat di atas menegaskan, bahwa orang yang tidak mengikuti jalan orang-orang Mukmin, akan mendapat ancaman neraka Jahannam. Atas dasar inilah, orang yang tidak setia pada konsensus para ulama (ijma’), berarti masuk dalam ancaman itu. (lihat Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, hal. 47)

Dalam kitab Al-Imla’ (hal. 141-143) (kitab komentar dari Syarah Mahalli atas Al-Waraqat) oleh Dr Amjad Rasyid, mengutip kisah Imam Syafi’i yang ditanyai oleh seorang kakek misterius terkait dasar penggunaan ijma’ sebagai salah satu landasan hukum Islam.

Dikisahkan, pada suatu hari, waktu antara zuhur dan ashar. Imam Syafi’i tengah bersandar di sebuah tiang (riwayat lain mengatakan bukan tiang). Tiba-tiba datang seorang kakek misterius dengan mengenakan jubah, imamah, dan sarung. Semua yang dikenakan kakek itu terbuat dari shuf (bulu domba). Tangannya memegang sebuah tongkat. Tampak sekali kewibawaannya.

Imam Syafi’i yang melihat kehadirannya, segera berdiri untuk merapikan pakaian. Lalu duduk. Kakek itu mengucapkan salam dan turut duduk. Betapa Imam Syafi’i melihat kakek itu penuh dengan kewibawaan.

Sang kakek berkata, “Saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan.”

“Silakan,” jawab Imam Syafi’i.

“Apa dasar dari agama Allah?” tanya sang kakek.

“Al-Qur’an.”

“Lalu, apa lagi?”

“Sunnah Rasulullah saw.”

“Lalu?”

“Konsensus (ijma’) para ulama.”

“Apa landasan-landasan Anda mengatakan konsensus para ulama?” desak sang kakek.

“Al-Qur’an.”

“Jika Al-Qur’an, lalu, ayat yang mana?” lanjutnya mendesak.

Kali ini Imam Syafi’i tidak langsung menjawab. Berpikir sejenak.

Imam Syafi’i masih belum juga menjawab. Menyadari demikian, sang kakek memberinya jedah waktu tiga hari untuk Imam Syafi’i, guna mencarikan jawaban.

“Saya beri waktu tiga hari tiga malam. Jika engkau menemukan ayat dari Al-Qur’an itu, kau benar. Jika tidak, maka bertaubatlah!” tegas kakek.

Wajah Imam Syafi’i tampak pucat pasi. Lalu ia pergi dan tidak terlihat selama tiga hari tiga malam itu, untuk berusaha dan mencari petunjuk kepada Allah swt.

Tiga hari telah berlalu. Artinya, waktu Imam Syafi’i telah habis. Imam Syafi’i pun kembali ke tempat bertemu sang kakek tiga hari yang lalu, di waktu antara zuhur dan ashar. Dalam waktu tiga hari itu, tentu Imam Syafi’i berusaha keras dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah swt. Terbukti, wajah, kedua tangan, dan kedua kaki Imam Syafi’i, terlihat membengkak. Badannya pun terlihat kurang sehat.

Imam Syafi’i pun duduk di tempat biasa dengan gerakan yang lamban. Sang kakek datang, mengucap salam, lalu duduk seperti pada pertemuan pertama.

“Silakan, berikan jawabanmu,” sang kakek memulai.

“Baik,” jawab Imam Syafi’i. Kemudian dilanjut dengan membaca ayat Al-Qur’an berikut,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ: وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا

Artinya, “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa [4]: 115) 

“Jawabanmu tepat,” timpal sang kakek.

Kakek itu pun berdiri dan pergi. Belakangan, menurut Tajuddin As-Subki, kakek itu adalah Nabi Khidir.

Kisah Imam Syafi’i di atas mengandung pesan moral yang sangat penting. Kita tahu, Imam Syafi’i adalah ulama besar yang tidak diragukan lagi keilmuannya. Kebesaran Imam Syafi’i diakui oleh banyak ulama. Imam Ahmad bin Hambal (w. 241 H) pernah berkata, “Imam Syafi’i itu laksana mentari bagi dunia dan kesembuhan bagi tubuh. Setelahnya, tidak ada orang yang menandingi kebesarannya.”

Syekh Yunus bin Abdul A’la (w. 264 H) juga pernah berkata, “Andaikan dikumpulkan seluruh ulama, maka tidak akan mampu menandingi kecerdasan Imam Syafi’i.”

Namun, kebesaran dan keluasan ilmu Imam Syafi’i tidak membuatnya sombong. Bahkan sangat tawaduk. Dalam kisah di atas, saat Imam Syafi’i belum tahu jawaban akan sebuah pertanyaan yang diajukan sang kakek misterius, ia tidak gengsi untuk tidak menjawab. Karena memang belum tahu jawabannya.

Lebih dari itu, kisah di atas juga menunjukkan betapa tanggung jawab akademik seorang Syafi’i begitu besar. Dilihat dari kondisi fisiknya yang tidak baik-baik saja setelah tiga hari tiga malam mencari jawaban, membuktikan bahwa Syafi’i sangat bersungguh-sungguh, baik zahir maupun batin, dalam berusaha mendapatkan jawaban yang tepat.

Pada hari ini, saat banyak orang mengaku sebagai ulama dengan kapasitas keilmuan dan moral jauh dari cukup, kisah Imam Syafi’i menjadi bahan introspeksi. Imam Syafi’i saja tidak terburu-buru menjawab apa yang belum diketahuinya. Masak ada orang dengan kapasitas ilmu di bawah standar, dengan lantang mengaku ulama dan dengan jumawa mengaku paling benar.