AIABI Gelar Konferensi dan Seminar Nasional di FIA UB Malang

Malang (TintaSantri.com) – Asosiasi Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) menggelar konferensi dan seminar nasional di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) pada Selasa 26-Rabu 27 Juli 2022. Isu yang akan diangkat adalah tantangan para pelaku bisnis dalam menghadapi gangguan teknologi.

“Seminar ini, inti yang akan dibahas adalah bagaimana para pelaku bisnis dan para penanggung jawab program studi administrasi bisnis merespon perubahan atau dampak dari pandemi Covid-19 dan disrupsi teknologi,” kata Ketua Umum AIABI 2016-2020, Kusdi Raharjo.

Ia menilai disrupsi teknologi yang terjadi, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19, juga telah mengubah model dan proses bisnis. Inilah yang harus ditanggapi oleh program studi administrasi bisnis di perguruan tinggi. Mereka diminta untuk mengembangkan ilmu sebagai bekal bagi mahasiswa untuk menjadi pebisnis yang baik.

“Dengan kondisi saat ini, para pelaku bisnis mau tidak mau harus merespons perubahan. Itulah yang akan dibahas dalam seminar tersebut. Di program studi administrasi bisnis FIA UB, misalnya, kami telah melakukan beberapa kajian atau penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha yang mampu bertahan justru yang mentransformasikan usahanya,” kata Kusdi.

“Mereka (pelaku usaha) mau tidak mau harus melakukan transformasi bisnis, misalnya jika dulu bisnis warung makan hanya menyediakan atau menjual makanan kepada pelanggan yang datang, kini harus melakukan perubahan yang dipicu oleh teknologi seperti berjualan via online. ojek,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan kondisi saat ini di lapangan masih banyak pelaku bisnis yang tidak memperhatikan perkembangan teknologi. Hal ini dinilai menjadi salah satu kendala menghadapi disrupsi teknologi.

“Kendala yang cukup signifikan dalam hal teknologi adalah literasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dari hasil penelitian saya, para pebisnis ini memiliki literasi yang sangat rendah. Tentunya untuk mempercepat transformasi ini adalah bagaimana mengambil kebijakan. Itu kajian yang kami lakukan, yakni membuat rekomendasi kebijakan,” kata Kusdi.

Menurut Kusnadi, secara ilmiah kajian administrasi bisnis dihadapkan pada tantangan praktis. Untuk memecahkan masalah yang dibagi menjadi tiga pilar ilmiah. Yaitu tata kelola (governance), kewirausahaan (entrepreneurship), dan proses administrasi (administrative process).

“Dengan demikian, diharapkan AIABI dan anggotanya memiliki peran yang strategis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang relevan dengan kelangsungan usaha,” tambah Kusdi.

Sementara itu, Dekan FIA UB, Andi Fefta Wijaya berharap agenda kongres dan seminar nasional AIABI dapat berkontribusi secara optimal dalam menghasilkan serangkaian pendekatan ilmiah kontemporer dalam studi administrasi bisnis.

“Saya juga berharap niat mulia AIABI dalam memperkuat landasan keilmuan dan kerjasama antar anggotanya terus berlanjut. Sehingga AIABI memiliki kemandirian dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang mengganggu di masa depan, serta membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat,” ujar Andy. (lu/td)


artikel berita ini telah tayang di Berita Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *