Optimisme Festival Jember Kota Cerutu Indonesia di Tengah Melandainya Pandemi

Jember (TintaSantri.com) – Festival Cigar City Jember Indonesia (JKCI) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan digelar pada 22-24 Juli 2022. Festival JKCI merupakan acara tahunan di Jember yang telah memasuki tahun keempat. Diharapkan terjadi peningkatan nominal transaksi perdagangan.

“Tahun lalu transaksinya US$ 11 miliar dari sekitar 20 MOU, kontrak karya, atau lainnya. Sampai saat ini sudah ada sembilan kontrak karya dan MOU,” kata Ketua Panitia Festival JKCI Febrian Ananta Kahar, dalam konferensi pers di Pendapa Wahyawibwagraha, Jumat (22/7/2022).

Direncanakan akan ada duta besar dan perwakilan dari Argentina, Republik Ceko, Zimbabwe, Nigeria, Serbia, Kuba, Bahrain, Duta Besar Program Pangan Dunia PBB, Atase Imigrasi Kedutaan Besar Yaman, dan Uzbekistan, yang akan hadir. Diharapkan akan terjalin kerjasama dengan Kuba, Prancis dan Makau. Dengan Macao ada kontrak 12 ribu cerutu per bulan.

Sejumlah produsen cerutu di Jember terlibat, antara lain MDR (Mangli Djaya Raya), Kopkar Kartanegara, Bin Cigar, dan Dwipa Nusantara Tobacco. “Kami berharap tahun ini transaksinya lebih besar lagi,” kata Bupati Hendy Siswanto.

Menurut Hendy, di tengah pandemi Covid yang sedang berlangsung, seluruh pemangku kepentingan tembakau di Jember harus memanfaatkan peluang tersebut. “Seluruh dunia Covid mulai melambat. Sekarang kesempatannya, siapa yang punya ide lebih cepat, ini bukan membeli. Transaksi akan terjadi,” katanya.

Hendy berharap jumlah transaksi tembakau dan cerutu bisa lebih banyak lagi. “Karena di Jember kita terlalu banyak tembakau. Saya berharap tidak hanya tembakau pilihan, tetapi juga tembakau lainnya. Tembakau kami baik-baik saja. Kami branded dengan tembakau khusus, padahal di luar negeri banyak rokok yang tidak harus menggunakan tembakau kelas A kami,” ujarnya.

Hendy mengatakan, Pemkab Jember belum sempat menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah penghasil tembakau lainnya, karena pasokan tembakau lokal yang besar. “Kalau stoknya kurang, kami akan bekerja sama dengan kabupaten lain,” katanya.

Febrian mengatakan, selama ini kerja sama dilakukan untuk memperkuat ‘branding’ tembakau Indonesia. “Seperti tembakau Sumatera, mereka bekerja sama dengan kami dalam budidaya. Aceh juga punya tembakau hijau, penguatannya di budidaya,” katanya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh 27 pengusaha mikro, kecil dan menengah. Lebih dari JKCI tahun lalu yang diikuti oleh 20 UMKM. Tamu dari sepuluh negara akan dibawa melihat ladang tembakau, Museum Tembakau, dan Politeknik Jember.

“Di setiap titik, tamu diharapkan melihat produk-produk UMKM. Kemarin ada briefing untuk 37 LO (Liaison Officer) yang wajib kami jelaskan kepada 221 tamu kami dan cicipi produknya. Kalau bisa ada MOU atau kontrak kerja,” kata Febrian. [wir/but]


artikel berita ini telah tayang di Berita Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *