Monthly Archives: July 2022

Interaction To Next Paint (INP) : Semua Yang Perlu Anda Ketahui – TINTA SANTRI

Tidak ada kekurangan akronim di bidang SEO.

SEO, FID, FCP (First Contentful Paint), INP – ini hanyalah beberapa akronim umum yang akan Anda temui dalam hal kecepatan halaman.

Google saat ini sedang mengubah Data Web Inti.

Dua metrik baru telah ditambahkan ke dalam campuran: INP (Interaction To Next Paint) dan TTFB (Time to First Byte).

INP mengacu pada bagaimana halaman bereaksi terhadap interaksi pengguna tertentu yang diprogram ke dalam metrik INP keseluruhan yang diukur oleh lab Google Chrome dan data lapangan.

TTFB mengukur lamanya waktu yang diperlukan untuk byte pertama yang akan ditransfer oleh server.

TTFB telah lama dicurigai sebagai pendongkrak kinerja yang signifikan. Singkatnya, profesional SEO memiliki prioritas untuk mengoptimalkan sebagai bagian dari proses SEO.

Google baru-baru ini memutuskan untuk menerapkan TTFB sebagai indikator baru. Ini memungkinkan profesional SEO untuk mengukur kinerja situs di tingkat server.

Untuk keperluan pembahasan ini, kami akan tetap berpegang pada Polri di babak ini.

INP adalah metrik CoreWebVitals baru yang dirancang untuk memberikan representasi dari penundaan interaksi keseluruhan halaman.

Hal ini dilakukan dengan bekerja dari sampel interaksi terpanjang tunggal yang terjadi ketika pengguna mengunjungi halaman.

Jika interaksi halaman total kurang dari 50, INP menganggap interaksi dengan penundaan terburuk mutlak.

Pengukuran INP mewakili waktu yang dibutuhkan pengguna untuk berinteraksi dengan seluruh halaman.

Ini adalah kebalikan dari FID (First Input Delay).

FID hanya mengukur respons pertama dari sebuah dialog oleh pengguna tertentu.

JavaScript biasanya merupakan sinyal utama interaksi yang terjadi pada sebuah halaman.

Tombol radio, kotak centang, HTML

Ada jenis dialog lain, seperti elemen.

Namun, INP terlibat dalam jenis interaksi berikut:

  • Klik mouse pada elemen interaktif.
  • Ketuk elemen interaktif di perangkat apa pun, termasuk layar sentuh.
  • Menekan tombol pada keyboard fisik atau keyboard di layar.

Ada beberapa peristiwa yang dapat dianggap sebagai interaksi.

Misalnya, keydown dan keyup keduanya merupakan bagian dari penekanan tombol.

Operasi ketuk juga dapat menyertakan acara pointerup dan pointerdown.

Semua ini dianggap “interaksi pengguna logis”.

Apa bagian dari Polri?

Setiap interaksi memiliki beberapa fase: waktu presentasi, waktu pemrosesan, dan penundaan input.

Callback peristiwa terkait mencakup total waktu yang diperlukan untuk menjalankan ketiga fase.

Periode terpanjang interaksi pengguna logis dicatat.

Berapa nilai INP yang bagus?

Dokumentasi web.dev Google saya akan menjelaskan Nilai INP yang baik adalah sekitar 200 ms atau kurang.

Ia mengatakan:

INP kurang dari atau 200 ms berarti halaman tersebut responsif.

INP lebih dari 200 md dan kurang dari 500 md atau 500 md berarti responsivitas halaman perlu ditingkatkan.

INP di atas 500 ms berarti halaman kurang responsif.

Google juga menyatakan bahwa INP masih eksperimental dan panduan yang direkomendasikan untuk indikator ini dapat berubah.

Bagaimana INP berbeda dari input lag pertama?

Perbedaan utama antara INP dan FID adalah FID hanya mempertimbangkan interaksi pertama pada halaman.

INP memperhitungkan interaksi semua halaman.

FID hanya mengukur metrik penundaan input dan tidak mempertimbangkan pengendali peristiwa dan waktu yang diperlukan untuk memproses pengendali peristiwa.

Itu juga tidak memperhitungkan keterlambatan dalam menyajikan kerangka interaksi berikutnya.

Cara mengidentifikasi masalah Polri di situs web Anda

Untuk menemukan masalah Polri di situs web Anda, Anda harus terlebih dahulu mempertimbangkan perbedaan antara data lab dan data lapangan.

Satu-satunya cara untuk menemukan data realistis tentang apa yang dialami pengguna Anda adalah dengan menggunakan data dari lapangan.

Alat lab adalah item yang tidak berinteraksi sepenuhnya dengan halaman dan biasanya perlu dimasukkan secara manual saat melakukan tugas pengukuran.

Jika tidak, gunakan alat otomatisasi seperti: Puppeteer Berguna untuk membuat skrip operasi manual yang terjadi saat menggunakan Alat Lab untuk tujuan pengujian.

Tentang data laboratorium

Dalam konteks jenis pengujian ini, data lab adalah metrik yang biasanya ditentukan dengan mengontrol pemuatan halaman menggunakan serangkaian kondisi yang telah ditentukan sebelumnya yang disesuaikan dengan perangkat dan jaringan.

Karena kondisi tersebut berada dalam lingkungan yang terkendali, maka disebut lingkungan lab, yang merupakan asal mula istilah “data lab”.

Tentang data lapangan

Data lapangan, juga dikenal sebagai data RUM (Pemantauan Pengguna Nyata), diperoleh dengan memantau pengguna di halaman.

Ini mengukur metrik kinerja kinerja individu dan sering memberikan wawasan tentang metrik kinerja khusus ini.

Data lapangan didasarkan pada kunjungan pengguna yang sebenarnya. Oleh karena itu, ini dapat menampilkan situs web pada perangkat yang sebenarnya, lokasi geografis pengguna, dan status jaringan perangkat tersebut.

Satukan semuanya

Omong-omong, apa yang penting tentang FID, Polri, data lapangan, dan data lab?

Data bidang disediakan oleh alat Chrome yang melaporkan data di CoreWebvVtals.

Anda bisa mendapatkan data lapangan dari laporan CrUX (atau laporan pengalaman pengguna Chrome).

Namun, laporan CrUX hanyalah bagian dari gambaran besar.

Inilah sebabnya mengapa penting untuk mengumpulkan data lapangan sendiri.

Menggunakan CrUX saja tidak dapat memberikan wawasan kerja yang cukup untuk membuat perbedaan nyata dalam kinerja situs Anda.

Google menjelaskan bahwa wawasan terpenting tentang data lapangan adalah tidak hanya satu angka.

Ini sebenarnya distribusi angka.

Ini berarti bahwa untuk sampel pengguna tertentu, situs dapat dimuat dengan sangat lambat.

Untuk pengguna lain, situs dapat memuat dengan sangat cepat.

Artinya, data lapangan adalah kumpulan total data kinerja yang dikumpulkan dari semua pengguna.

Bagaimana cara mengukur INP?

Meskipun pengukuran INP paling efektif saat menggunakan data lab dan lapangan dalam kombinasi, ada beberapa cara “termudah” untuk mengukur metrik CoreWebVitals ini.

Anda dapat menggunakan ekstensi Google Chrome yang disebut Lighthouse dengan mode rentang waktu.

Mode ini mempermudah dan lebih akurat untuk memantau apa yang terjadi saat halaman dimuat, yang bahkan lebih membantu dalam memecahkan masalah INP.

Anda juga dapat menggunakan alat lab lain ini untuk mengumpulkan data.

Bagaimana cara meningkatkan nilai INP Anda sendiri?

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengoptimalkan kerja utas utama.

Ini berarti meminimalkan hal-hal seperti font pihak ketiga (yaitu, hanya menggunakan font sistem) dan menghindari penggunaan berat plugin yang dimuat saat halaman dimuat.

Misalnya, Anda memiliki situs WordPress dengan 15 plugin iklan yang didedikasikan untuk menampilkan iklan di halaman Anda. Mungkin tidak semua akan digunakan.

Mematikan 90% dari plugin ini meningkatkan INP dan tidak mempersulit pekerjaan utas utama. Ini untuk menunda pemuatan halaman.

Beberapa masalah INP muncul karena Anda belum cukup mengoptimalkan kerja thread utama untuk memastikan bahwa segala sesuatunya dapat dilakukan dengan benar dari perspektif Web Vitals inti.

Penyebab lain mungkin salah tembak file JavaScript atau, terutama untuk gambar besar, karena kurangnya perhatian pada bagaimana halaman dimuat.

Ini hanya beberapa, tetapi tidak semua, faktor-faktor yang harus dioptimalkan untuk jumlah Polri yang lebih baik dan lebih efektif.

Tidak hanya bagus secara keseluruhan Web vital inti Angka.

Meningkatkan INP bukanlah Kunci Kesuksesan SEO

Penting untuk dicatat bahwa meningkatkan INP bukanlah sesuatu yang menjamin kesuksesan langsung untuk SEO.

Sebaliknya, itu hanya salah satu dari banyak yang mungkin perlu diselesaikan sebagai bagian dari kumpulan perubahan kualitas yang dapat membantu membuat perbedaan dalam kinerja SEO Anda secara keseluruhan.

Bagaimana Anda berencana untuk menerapkan perbaikan INP dalam keseluruhan strategi SEO Anda?

Twitter Analytics-Mengungkap Fakta Pemasaran Twitter Terbaik – TINTA SANTRI

TintaSantri.com – Twitter Analytics-Mengungkap Fakta Pemasaran Twitter Terbaik – BacaJuga Twitter Analytics-Mengungkap Fakta Pemasaran Twitter Terbaik Google Memeriksa Indeks Pencarian Untuk Masalah Yang Sedang Berlangsung

Read More »

Tintasantri.com – Al Majmu’ Syarah Muhadzab || Terjemah Bahasa Indonesia Lengkap PDF – Al-Majmu’ (المجموع) adalah sebuah kitab yang membahas tentang fiqih madzhab syafi’i, kitab

Read More »

TintaSantri.com – Google memeriksa indeks pencarian untuk masalah yang sedang berlangsung [Update: Fixed?] – BacaJuga Twitter Analytics-Mengungkap Fakta Pemasaran Twitter Terbaik Google Memeriksa Indeks Pencarian

Read More »

TintaSantri.com – Google melihat bug yang memengaruhi iklan dan laporan analitik – Google telah mengonfirmasi bahwa ada bug yang memengaruhi pelaporan di seluruh produk Ads

Read More »

TintaSantri.com – Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444 – Link Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  Twibbon Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  | 2022 . BacaJuga Twibbonize Tahun Baru

Read More »

TintaSantri.com – Apakah Meta Deskripsi Memengaruhi Peringkat di Google Search? – Meta description biasanya ditampilkan di sisi pengguna tata letak Halaman hasil mesin pencari (SERP)

Read More »

Profil KH. Bisri Syansuri – Pengamal Kontekstualisasi Fikih Dan Ajaran Agama – TINTA SANTRI

Lebih dari satu seperempat abad lalu, Kiai Haji Bisri Syansuri dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Siti Rohmah dan ayah yang bernama Syansuri di desa Tayu Wetan, Pati, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 1887 atau bertepatan dengan 05 Dzulhijjah 1304 Hijriah. Kiai Haji Bisri Syansuri memiliki nama asal Mustajab. 

Sebagaimana rekaman dalam silsilah Bani Abd. Shomad, Mustajab dikenal dengan nama Bisri. “Nama itu ia peroleh setelang pulang dari Mekkah” tutur salah seorang keponakannya, dan ditambahi nama ayahnya. Lengkaplah menjadi Bisri Syansuri. 

Syansuri dan Siti Rohmah mempunyai lima anak. Anak pertama dari dua pasangan suami istri ini bernama Mas’ud, anak lelaki sesuai dengan harapan keluarga di daerah itu pada umumnya. Kedua adalah seorang anak perempuan, bernama Sumiyati. 

Bisri (Mustajab) merupakan anak ketiga, dan setelah itu masih ada lagi dua anak lagi yang dilahirkan dalam keluarga ini, yaitu Muhdi dan Syafa’atun. Beliau berkakak ipar dengan KH. Abdul Wahab Hasbullah, Kiai Bisri juga berbesan dengan KH.Hasyim Asy’ari, gurunya. KH Wahid Hasyim putra KH. Hasyim Asy’ari, menikah dengan Hj. Solichah putri beliau dan dari merekalah lahir KH Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur.

Bisri Syansuri menikah dengan Hj. Chodidjah dan pada tahun yang sama, kedua suami isteri baru itu kembali ke tanah air (1914). Dari pernikahan tersebut KH. Bisri Syansuri mendapatkan enam keturunan, anak pertama yaitu Kiai Achmad Athoillah, lahir pada 18 Juni 1916 (17 Sya’ban 1334 H), kedua Nyai Moeasshomah lahir pada 06 Juli 1921 (29 Syawal 1339 H), ketiga Nyai Solichah lahir pada 19 Desember 1923 (11 Jumadil Awal 1344 H), keempat Moesjarrofah, 31 Desember 1925 (15 Jumadil Akhir 1344 H), kelima Moechamad Aliaschab, 03 Agustus 1929 (27 Safar 1348 H) dan keenam Moechamad Sochib, 22 November 1951 (23 Rajab 1351 H).

Bisri Syansuri dalam kehidupannya memiliki keteguhan hati dan disiplin dalam berorganisasi yang ditunjukkan dalam salah satu kondisi, misalnya keterbentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan internal Nahdlatul Ulama. KH. Bisri Syansuri menganggap DPR sebagai Lembaga yang anti demokrasi. 

Bagi Kiai Bisri, ikut serta dan bergabung dengan dan dalam lembaga DPR yang tidak seluruhnya dipilih oleh rakyat adalah bertentangan dengan ilmu fiqih yang dipegangnya. Berbeda dengan kelompok NU lainnya yang dipelopori oleh sahabat karibnya, Kiai Wahab Chasbullah yang memutuskan untuk menerima keanggotaan dewan perwakilan rakyat tunjukan dari presiden. Alasan Kiai Wahab menerima karena amar makruf nahi mungkar yang dipegang warga NU. 

Di sisi lain KH. Bisri Syansuri menghargai keputusan Kiai Wahab dengan tetap memersilakan anggota konstituante dari hasil pemilu 1955 untuk menerima dan menjadi anggota MPRS dengan alasan bahwa Kiai Wahab adalah pimpinan tertinggi dalam Partai Nahdlatul Ulama harus dihormati keputusannya dan menjadi titik kesepakatan keorganisasian atau kepartaian.

Sifat tawaduk KH. Bisri Syansuri tidak diragukan lagi, hal ini terbukti ketika sedang terjadi pemilihan Rais Aam yang seolah-olah melibatkan “rivalitas” antara dua kiai sepuh yang sama-sama berwibawa, yaitu Kiai Wahab yang saat itu menjabat Rais Aam dengan Kiai Bisri yang menjadi salah satu Rais Syuriah PBNU. 

Hasil pemilihan ternyata di luar dugaan. Walaupun lebih muda, tiba-tiba Kiai Bisri bisa meraih suara terbanyak. Kiai Wahab menerima kekalahan dengan berbesar hati, apalagi yang mengalahkan adalah sahabat dekatnya sekaligus adik iparnya sendiri. Demikian halnya Kiai Bisri yang memperoleh kemenangan juga dengan sangat rendah hati. 

Walaupun telah dipilih oleh muktamirin, tetapi kemudian Kiai Bisri segera memberikan sambutan, bahwa selama masih ada Kiai Wahab yang lebih senior dan lebih alim Kiai Bisri tidak bersedia menduduki jabatan itu. “Karena itu saya menyatakan untuk mengundurkan diri dan kembali menyerahkan jabatan itu kepada Kiai Wahab Chasbullah.” 

Kemudian sikap berbeda ditunjukan oleh KH. Bisri Syansuri, ketika kalangan ulama dan muslim merespon program pemerintah, yaitu Keluarga Berancana (KB). Mereka mengartikan dan menafsirkan KB sebagai program pengendalian jumlah penduduk. Pada waktu program Keluarga Berencana diperkenalkan dalam kalangan muslim, terjadi pertentangan karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama Islam. 

Selain itu juga, Keluarga Berencana (KB) menurut para muslim merupakan bentuk pengebirian umat Islam dan dapat menghambat peningkatan pemeluk agama, karena dengan memperbanyak anak maka pemeluk agama tersebut akan meningkat. 

Namun KH. Bisri Syansuri melihat masalah tersebut dengan pandangan berbeda, yang pada akhirnya, program Keluarga Berencana didukung oleh organisasi masyarakat Islam seperti NU. Saat itu, Ulama NU, KH. Bisri Syansuri dengan merujuk pendapat Imam Al-Ghazali memperbolehkan KB dengan niat untuk kemaslahatan umat dalam berumah tangga.

Kiai Bisri dalam banyak sikapnya selalu berpegang teguh pada tekstualitas fikih dan kaedahnya. Namun, menyangkut hajat orang banyak, hajat dan kemaslahat masyarakat banyak, dalam hal ini misalnya terkait dengan KB, 

Kiai Bisri seolah-olah melompat dari kebiasaan tekstualitasnya. Ya, sikap Kiai Bisri ini dapat kita maknai sebagai upaya kontekstualisasi fikih dan ajaran agama, sekaligus membuktikan sikap kenegaraannya; sikap nasionalismenya. (Sumber: KH. Abdussalam Shohib, Yusuf Suharto dan Muhammad Hilmi)

https://www.mtsn4jombang.my.id/

Gus Dur: Islam Kaset (Masjid) Dan Kebisingannya – TINTA SANTRI

tintasantri.com – beberapa waktu yang lalu, Muslim Indonesia sedang ramai menyoalkan video viral Menteri Agama Gus Yaqut tentang aturan penggunaan Toa Masjid. Ada potongan ucapan pendapat Menag yang dinilai tidak sesuai dan tidak pantas, yakni dinilai menyamakan suara masjid dengan suara-suara anjing perumahan. Benarkah demikian? 

Sejatinya persoalan Toa Masjid sudah pernah dibahas oleh Gus Dur 40 tahun lalu. Dikutip dati Tempo dengan judul Islam Kaset dan Kebisingannya. Pada tahun 2022 ini Kementerian Agama menerbitkan aturan tentang tata cara dan tata volume penggunaan Toa Masjid dengan tujuan tidak mengganggu non muslim setempat.

Persoalan Toa masjid tidak baru kali ini dibahas. Banyak permasalahan yang terjadi di masyarakat Indonesia terjadi, lebih-lebih di wilayan luar jawa. Di sana nyata-nyata, banyak kejaian penurunan Toa Masjid atau Mushalla. 

Islam Kaset dan Kebisingannya

Suara bising yang keluar dari kaset biasanya dihubungkan dengan musik kaum remaja. Rock ataupun soul, iringan musiknya dianggap tidak bonafide kalau tidak ramai.

Kalaupun ada unsur keagamaan dalam kaset, biasanya justru dalam bentuk yang lembut. Sekian buah baladanya Trio Bimbo, atau lagu-lagu rohani dari kalangan gereja. Sudah tentu tidak ada yang mau membeli kalau ada kaset berisikan musik agama yang berdentang-dentang, dengan teriakan yang tidak mudah dimengerti apa maksudnya.

Tetapi ternyata ada “persembahan” berirama, yang menampilkan suara lantang. Bukan musik keagamaan, tetapi justru bagian integral dari upacara keagamaan: berjenis-jenis seruan untuk beribadat, dilontarkan dari menara-menara masjid dan atap surau.

Apalagi malam hari, lepas tengah malam di saat orang sedang tidur lelap. Dari tarhim (anjuran bangun malam untuk menyongsong saat shalat subuh) hingga bacaan Quran dalam volume yang diatur setinggi mungkin. Barangkali saja agar lebih “terasa” akibatnya: kalau sudah tidak dapat terus tidur karena hiruk-pikuk itu, bukankah memang lebih baik bangun, mengambil air sembahyang dan langsung ke masjid?

Bacaan Al Quran, tarhim dan sederet pengumuman, muncul dari keinginan menginsafkan kaum musilimin agar berperilaku keagamaan lebih baik. Bukankah shalat subuh adalah kewajiban? Bukankah kalau dibiarkan tidur orang lalu meninggalkan kewajiban? Bukankah meninggalkan kewajiban termasuk dosa? Bukankah membiarkan dosa berlangsung tanpa koreksi adalah dosa juga? Kalau memang suara lantang yang mengganggu tidur itu tidak dapat diterima sebagai seruan kebajikan (amar ma’ruf), bukankah minimal ia berfungsi mencegah kesalahan(nahi munkar)?

Sepintas lalu memang dapat diterima argumentasi skolastik seperti itu. Ia bertolak dari beberapa dasar yang sudah diterima sebagai kebenaran: kewajiban bersembahyang, kewajiban menegur kesalahan dan menyerukan kebaikan. Kalau ada yang berkeberatan, tentu orang itu tidak mengerti kebenaran agama. Atau justru mungkin meragukan kebenaran Islam? Undang-undang negara tidak melarang. Perintah agama justru menjadi motifnya. Apa lagi yang harus dipersoalkan? Kebutuhan manusiawi bagaimanapun harus mengalah kepada kebenaran Ilahi. Padahal, mempersoalkan hal itu se benarnya juga menyangkut masalah agama sendiri.

Mengapa diganggu?

Nabi Muhammad mengatakan, kewajiban (agama) terhapus dari tiga macam manusia: mereka yang gila (hingga sembuh), mereka yang mabuk (hingga sadar), dan mereka yan tidur (hingga bangun). Selama ia masih tidur, seseorang tidak terbebani kewajiban apa pun. Allah sendiri telah menyedia kan “mekanisme” pengaturan bangun dan tidurnya manusia. dalam bentuk metabolisme badan kita sendiri.

Jadi tidak ada alasan untuk membangunkan orang yang sedang tidur agar bersembahyang – keculai ada sebab yang sah menurut agama, dikenal dengan nama ‘illat. Ada kiai yang menotok pintu tiap kamar di pesantrennya untuk membangunkan para santri. ‘Illat-nya: menumbuhkan kebiasaan baik bangun pagi, selama mereka masih di bawah tanggung jawabnya. Istri membangunkan suaminya untuk hal yang sama, karena memang ada ‘illat: bukankah sang suami harus menjadi teladan anak-anak dan istrinya di lingkungan rumah tangganya sendiri?

Tetapi ‘illat tidak dapat dipukul rata. Harus ada penjagaan untuk mereka yang tidak terkena kewajiban: orang jompo yang memerlukan kepulasan tidur, jangan sampai tersentak. Wanita yang haid jelas tidak terkena wajib sembahyang. Tetapi mengapa mereka harus diganggu? Juga anak-anak yang belum akil baligh (atau tamyiz, sekitar umur tujuh delapan tahunan, menurut sebagian ahli fiqh mazhab Syafi’i).

Tidak bergunalah rasanya memperpanjang illustrasi seperti itu: akal sehat cukup sebagai landasan peninjauan kembali “kebijaksanaan” suara lantang di tengah malam — apalagi kalau didahului tarhim dan bacaan Al Quran yang berkepanjangan. Apalagi, kalau teknologi seruan bersuara lantang di alam buta itu hanya menggunakan kaset! Sedang pengurus masjidnya sendiri tenteram tidur di rumah.

TEMPO, 20 Februari 1982

Khutbah: Jagalah Diri Dan Keluargamu Dari Siksa Api Neraka – TINTA SANTRI

Khutbah: Jagalah Diri dan Keluargamu dari Siksa Api Neraka 

Khutbah I

الحَمْدُ للهِ الحَمْدُ لله الَّذِي أَمَرَنَا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ، وَيُوَفِّى الصَّابِرِيْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ. أَشْهَدُ أنْ لَا ِالهَ إِلَّا اللهُ وَأشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلى آله وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَيُّهَا الحَاضِرُون اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَال اللهُ تَعَالى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Allah telah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin untuk saling tawashaw bi al-aq, tawashaw bi as-shabr, dan dalam kesempatan kali ini, khatib ingin berwashiyat kepada khususnya khatib sendiri, dan umumnya kepada seluruh jamaah untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, karena hanya ketaqwaanlah yang akan menjadi sebaik-baik bekal menghadap Allah nanti.

Di hari jum’at yan barokah ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad, sehingga khatib juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw agar kita mendapat syafaat dari beliau di hari akhir nanti.

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,

Pada hakikatnya, semua orang adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah bersabda:

كلكم رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ : وَالأمِيرُ رَاعٍ ، والرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أهْلِ بَيتِهِ ، وَالمَرْأةُ رَاعِيةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجها وَوَلَدهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)

Artinya: Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang ia pimpin. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, seorang istri adalah pemimpin atas anak dan rumah tangga suaminya. Maka tiap-tiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas siapa yang dia pimpin. (Muttafaqun ‘Alaih)

Kewajiban utama setiap pemimpin adalah mengarahkan orang yang dipimpin. Sebagai seorang kepala keluarga, seorang bapak bertanggung jawab dalam menjaga keluarganya dari api neraka. Hal ini sesuai firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا  (التحريم: ٦)

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka. (at-Tahrim: 6)

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,

Ketika ayat tersebut turun, Umar bin al-Khattab bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, kami telah menjaga diri kami dari api neraka, lalu bagaimana kami menjaga keluarga kami?” lalu Nabi pun menjawab “Perintahkanlah keluargamu akan apa yang Allah perintahkan kepadamu, dan laranglah keluargamu dari apa yang Allah larang kepadamu”.

Muhammad Rasyid Ridha (dalam tafsir al manaar)  memahami ayat ini dengan pernyataan : Ajarilah diri, dan keluarga kalian dengan kebaikan, dan adab. Sedangkan Abdurrahman as-Sa’di dalam Taisiru Kariimi ar-Rahman menyatakan: Perintah menjaga diri dan keluarga yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah perintah untuk menjaga diri sendiri dengan mengamalkan perintah-perintah Allah, menegakkan perintah-perintahnya dengan rasa taat dan menjauhi larangannya, serta bertaubat jika melakukan perbuatan yang mengundang murka dan adzab Allah, dan menjaga diri sendiri serta keluarga dengan cara mengajarkan adab, ilmu. Maka, seorang hamba belum sepenuhnya mempasrahkan dirinya kepada Allah sebelum ia menegakkan perintah-perintah Allah terhadap dirinya sendiri, dan kepada orang-orang yang termasuk dalam tanggungannya, yaitu istrinya, anak-anaknya, dan siapapun yang berada di rumahnya.

Pada masa sekarang, kebanyakan para pemimpin keluarga -dalam hal ini ayah-  hanya tahu bahwa kewajibannya adalah sekedar memberikan nafkah kepada keluarganya. Padahal, nafkah yang diberikan hanya sanggup untuk menjaga anggota keluarganya dari kelaparan di dunia. Sedangkan bekal nafkah ukhrawiy, yang berupa ajakan-ajakan untuk sama-sama beribadah, dan juga pemberian pendidikan yang layak dan mencakup aspek pendidikan keduniaan maupun aspek akhirat yang merupakan jalan yang akan menyelematkan dari api neraka justeru banyak dilupakan.

Ringkasnya, bekal dalam ilmu agama masih menjadi hal yang jarang diperhatikan oleh para kepala keluarga kepada keluarganya. Jika hanya aspek dunia yang diberikan kepada keluarganya, bagaimana keluarganya akan selamat dari api neraka?

Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,

Hal lain yang kdang dilupakan oleh para orang tua dalam pendidikan seorang anak adalah kecenderungan anak yang mengikuti figur orang tua atau panutan dalam aktifitasnya sehari-hari. Seorang ayah, akan menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Maka jika anak-anaknya melihat ayah yang memiliki perilaku yang baik, maka naluri seorang anak akan mengikuti perbuatan orang tuanya. Jika melihat ayahnya selalu berbicara dengan sopan terhadap anaknya, maka anak akan berkata dengan sopan kepada ayahnya, kepada ibunya, dan kepada orang-orang yang ia temui.

Dengan demikian, mendidik seorang anak maupun keluarga adalah dengan cara memberikan pendidikan yang mengajarkan bekal akhirat, dan memberikan tauladan yang bagus kepada anak. Kalau kita suka berkata kasar dan malas  menjalankan shalat maka kita pernah berhak untuk beharap anak kita akan bertutur lembut dan taat beribadah

Kesimpulan khutbah yang saya sampaikan,

Untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka terdapat beberapa usaha yang bisa kita lakukan:

Pertama, perintahkan kebaikan dan memberikan larangan kemaksiatan dan keburukan

Kedua, berikan contoh dengan perilaku-perilaku kita yang baik sebagai orangtua

Ketiga, berikan pendidikan islam yang cukup dengan menyekolahkan anak ke madrasa, taman pendidikan alquran dan pendidikan agama lainnya.

Insyallah dengan hal tersebut kita dan keluarga kita akan dijauhkan dari siksa api neraka. Amin

ربَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ   بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ 

Khutbah II

  اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا  اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلى آله وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أيها الناس، اتقوا الله، وافعلوا الخيرات، واجتنبوا السيئات. إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى وَعَلَى اله وَصَحْبِهِ أجمعين وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ  اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.  ربَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ – رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Khutbah Jumat: Dua Tugas Utama Manusia Hidup Di Dunia – TINTA SANTRI

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Tak jemu-jemu pada setiap khutbah, khatib mengingatkan, mengajak, dan menyerukan kepada seluruh jamaah dan umumnya kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kepada Allah swt. Selain menjadi rukun dalam khutbah yang wajib disampaikan oleh para khatib di dalam khutbahnya, wasiat takwa ini menjadi sebuah peringatan dan ajakan penting untuk menjadikan kehidupan manusia di dunia terarah sesuai dengan ketentuan Allah swt. Karena takwa itu sendiri adalah sebuah komitmen untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah. 

Dengan ketakwaan, manusia akan senantiasa berada di jalan yang benar, di jalan lurus yang diridhoi Allah dan akan menjadikan perjalanan di jalan tersebut lancar, aman, serta tidak ada gangguan yang dapat menggagalkan misi dalam mencapai tujuan. Manusia yang bertakwa juga akan senantiasa menghindarkan diri dari keluar jalan yang telah ditentukan oleh Allah dengan memperhatikan rambu-rambu yang ada di sepanjang perjalanan sehingga dapat terhindar dari terjerumus ke jurang larangan Allah swt. 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kehidupan kita  di dunia memang seperti menyusuri sebuah jalan untuk mencapai sebuah tujuan. Perjalanan ini membawa sebuah misi penting yang telah diamanahkan oleh Allah. Selama perjalanan ini, kita tidak boleh lupa  dengan misi utama ini sehingga terlena dalam perjalanan dan tidak bisa mencapai tujuan dari diciptakannya kita di dunia. Setidaknya, ada dua misi utama diciptakannya kita di bumi ini yakni sebagai Abdullah (hamba Allah) dan khalifah (pemimpin). 

Misi pertama sebagai Abdullah (hamba Allah) disebutkan dalam Al-Qur’an surat  Adz-Dzariyat ayat 56:

  وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ 

Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” 

Para ahli tafsir menjelaskan bahwa maksud ayat tersebut ialah bahwa Allah tidak menjadikan jin dan manusia kecuali untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Setiap makhluk, baik jin atau manusia wajib tunduk kepada peraturan Allah, merendahkan diri terhadap kehendak-Nya, dan menerima apa yang Allah takdirkan karena manusia dijadikan atas kehendak-Nya dan diberi rezeki sesuai dengan apa yang telah Allah tentukan. 

Tak seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mendatangkan mudarat karena kesemuanya adalah atas kehendak Allah. Ayat inilah yang menguatkan perintah untuk mengingat Allah swt dan memerintahkan manusia agar melakukan ibadah kepada Allah swt. Kita perlu sadari, bahwa kewajiban kita menyembah Allah swt bukanlah karena Allah butuh untuk disembah. 

Justru sebaliknya, kita menyembah Allah karena kita butuh untuk menyembah-Nya. Kita perlu sadari lagi bahwa Allah lah dzat yang paling kuasa atas segala yang terjadi pada diri kita. Ketika kita menyembah Allah, maka akan tercipta hubungan harmonis antara kita dengan Allah sehingga Allah akan senantiasa sayang dan cinta kepada kita.   

Aktivitas ibadah kita juga merupakan wujud syukur kepada Allah yang telah menciptakan dan memelihara kita, serta memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di bumi untuk kebutuhan hidup. Keistiqamahan kita dalam beribadah menyembah Allah akan menjadi tolok ukur ketakwaan yang akan memberi dampak pada kehidupan di dunia dan akhirat. 

Kebutuhan kita menyembah Allah juga akan mendatangkan rasa tenang sekaligus mengikis sifat sombong atau takabbur dalam diri yang bermuara kepada kesadaran diri bahwa kita hanyalah makhluk lemah yang membutuhkan penolong yakni Allah swt.

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ 

Artinya : “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (QS; Ar-Rum: 54). 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Misi kedua manusia di dunia yakni sebagai khalifah atau pemimpin dimuka bumi termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ 

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dari ayat ini bisa kita lihat bahwa ketika Allah hendak menjadikan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini, para malaikat sempat ragu. 

Mereka menilai bahwa manusia tidak pantas menjadi pemimpin di dunia karena memiliki tabiat senang membuat kerusakan. Mereka menilai bahwa diri merekalah yang patut untuk menjadi khalifah karena mereka adalah hamba Allah yang sangat patuh, selalu bertasbih, memuji Allah, dan menyucikan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya. Namun semua itu ditepis oleh Allah swt karena Allah lah yang paling mengetahui atas segalanya termasuk keputusan menjadikan manusia sebagai pemimpin di bumi ini. 

Penciptaan manusia adalah rencana besar Allah di dunia. Allah Maha tahu bahwa pada diri manusia terdapat hal-hal negatif sebagaimana yang dikhawatirkan oleh malaikat, tetapi aspek positifnya jauh lebih banyak. 

Oleh karena itu, kepercayaan dari Allah ini harus kita pikul dengan baik dengan cara menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Untuk menjaga keseimbangan ini, kita harus mengikis perilaku negatif seperti melakukan perusakan di bumi dan memperkuat perilaku positif dengan memberikan manfaat pada sesama manusia lain dan bumi ini. 

Rasulullah saw bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 

Artinya “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).” 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Itulah dua misi utama diciptakannya kita di dunia ini oleh Allah swt. Mudah-mudahan kita selalu ingat dan dapat melaksanakan serta mengemban amanah besar ini agar kita bisa menjadi hamba yang benar-benar bertakwa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranagn-Nya. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ 

Sumber: islam.nu.or.id/

Desain Banner Khitanan PSD Vector Keren – TINTA SANTRI

Tintasantri.com – Al Majmu’ Syarah Muhadzab || Terjemah Bahasa Indonesia Lengkap PDF – Al-Majmu’ (المجموع) adalah sebuah kitab yang membahas tentang fiqih madzhab syafi’i, kitab

Read More »

TintaSantri.com – Google memeriksa indeks pencarian untuk masalah yang sedang berlangsung [Update: Fixed?] – BacaJuga Google Memeriksa Indeks Pencarian Untuk Masalah Yang Sedang Berlangsung Google

Read More »

TintaSantri.com – Google melihat bug yang memengaruhi iklan dan laporan analitik – Google telah mengonfirmasi bahwa ada bug yang memengaruhi pelaporan di seluruh produk Ads

Read More »

TintaSantri.com – Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444 – Link Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  Twibbon Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  | 2022 . BacaJuga Twibbonize Tahun Baru

Read More »

TintaSantri.com – Apakah Meta Deskripsi Memengaruhi Peringkat di Google Search? – Meta description biasanya ditampilkan di sisi pengguna tata letak Halaman hasil mesin pencari (SERP)

Read More »

Lirik Ya Lal Wathon Lengkap – Judul asli lagu Ya Lal Wathon sebenarnya adalah Syubbanul Wathon. Lagu ini merupakan karya bernafaskan Islami karangan dari KH Wahab

Read More »

Google Memeriksa Indeks Pencarian Untuk Masalah Yang Sedang Berlangsung – TINTA SANTRI

TintaSantri.com – Google memeriksa indeks pencarian untuk masalah yang sedang berlangsung [Update: Fixed?] – BacaJuga Google Memeriksa Indeks Pencarian Untuk Masalah Yang Sedang Berlangsung Google

Read More »

TintaSantri.com – Google melihat bug yang memengaruhi iklan dan laporan analitik – Google telah mengonfirmasi bahwa ada bug yang memengaruhi pelaporan di seluruh produk Ads

Read More »

TintaSantri.com – Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444 – Link Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  Twibbon Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  | 2022 . BacaJuga Twibbonize Tahun Baru

Read More »

TintaSantri.com – Apakah Meta Deskripsi Memengaruhi Peringkat di Google Search? – Meta description biasanya ditampilkan di sisi pengguna tata letak Halaman hasil mesin pencari (SERP)

Read More »

Lirik Ya Lal Wathon Lengkap – Judul asli lagu Ya Lal Wathon sebenarnya adalah Syubbanul Wathon. Lagu ini merupakan karya bernafaskan Islami karangan dari KH Wahab

Read More »

TintaSantri.com – Link Twibbon Kongres Fatayat NU 2022 – Link Twibbon Kongres Fatayat NU 2022 Twibbon Sukses Kongres Fatayat NU XVI Palembang. Selamat dan Sukses

Read More »

40 Kata – Kata Santri Memotivasi, Simak Disini – TINTA SANTRI

6. Jangan takut menjadi tua, karena semua pasti akan menua. Takutlah untuk menjadi tidak dewasa, karena kedewasaan merupakan sikap yang menjadi jalan menuju kebahagiaan dan kemuliaan.7. Orang yang niat belajar, apapun akan jadi pelajaran. Tapi orang yang tidak niat belajar, sedang belajar pun tidak akan jadi pelajaran.8. Sekecil apapun peranmu dalam berdakwah besar dampaknya bagi ummah.9. Ketika kita belajar memberi, kita belajar ketulusan dan ketika kita gagal kita belajar kesabaran.

10. Kesuksesan hidup itu apabila kehadiran kita mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, tidak terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri.

11. Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat. Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.

12. Kesuksesan hidup itu apabila kehadiran kita mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, tidak terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri.

13. Ketika beban terasa berat. Ingatlah kepada Sang Pemberi Rahmat. Segerakan sholat agar kamu kembali bersemangat.

14. Jangan takut menjadi tua, karena semua pasti akan menua. Takutlah untuk menjadi tak dewasa, karena kedewasaan merupakan sikap yang menjadi jalan menuju kebahagiaan dan kemuliaan.

15. Jangan resah andai ada yang membencimu karena masih ramai yang mencintaimu di dunia. Tetapi resahlah andai Allah SWT membencimu karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat.

16. Belajarlah dari kehidupan. Berusaha untuk masa depan. Berdoa kepada yang Maha Menentukan.

17. Ketika kita belajar memberi, kita belajar ketulusan dan ketika kita gagal kita belajar kesabaran.

18. Ya Allah, jagalah selalu kedua orang tuaku, berikan mereka tubuh yang sehat, serta berkahilah segala amal mereka.

19. Jangan hanya melihat wajahnya, karena itu bisa menipu. Jangan hanya melihat hartanya, karena itu bisa habis.

20. Sukses tak akan datang bagi mereka yang hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yang selalu berusaha wujudkan mimpinya.

21. Saat kita menatap ke belakang sesungguhnya kita telah tertinggal dengan orang yang merangkak ke depan. Sesungguhnya masa lalu adalah guru bagi kita untuk menatap dan membangun masa depan.

22. Sekecil apapun peranmu dalam berdakwah besar dampaknya bagi ummah.

23. Wahai jiwaku, sabarlah jangan bergejolak. Sebab apa yang ditentukan Allah pasti akan terjadi.

24. Kami santri, tidak tahu apa itu individualis karena kami diajarkan bersama dan agamis.

25. Jika kamu punya teman satu nampan, sesungguhnya dia itulah teman yang lebih mengasyikkan daripada orang lain yang mengajak makan di restoran.

26. Orang yang niat belajar, apa pun akan jadi pelajaran. Tapi orang yang tidak niat belajar, sedang belajar pun tidak akan jadi pelajaran.

27. Pesantren mengajarkan tentang bagaimana caranya bersabar, contohnya seperti bersabar giliran mandi karena antrian yang sangat panjang.

28. Tidak perlu lagi ada yang mengajarkan kepada kami arti kebersamaan, sebab kata itu sudah tertanam dalam diri kami.

29. Santri bukan mondok saja namun siapapun yang berakhlak seperti santri dialah santri.

30. Lulusan pesantren tidak cuma bisa jadi guru ngaji ataupun kyai! Tapi, juga bisa menjadi kalangan berdasi dan pengusaha yang mandiri.

31. Kehilangan sandal di masjid hanyalah persoalan kecil, persoalan yang lebih serius adalah di saat sandal kita tidak pernah berada di masjid.

32. Jangan mudah berprasangka buruk agar hatimu tidak gelap dan sengsara. – K.H Maimun Zubair

33. Hidup di akhir zaman ini, jalan menuju Allah yang paling selamat ialah dengan memperbanyak sholawat. – K.H Muhammad Zaini ‘Abdul Ghani

34. Kamu tidak bisa disebut kalah sampai kamu benar-benar menyerah.

35. Terluka adalah tempat di mana cahaya masuk jiwamu. – Jalaluddin Rumi

36. Jangan bingung besok akan jadi apa yang penting belajar yang giat. – K.H Maimun Zubair

37. Jika santri putri mencari santri putra yang berdasi lalu apalah daya, karena kami hanya santri penabuh terbang yang berpeci.

38. Tidak mengapa mundur selangkah, asal jangan menyerah.

39. Kalaulah aku kumpulkan saat-saat gembira dalam hidupku, semuanya tidak akan dapat menyamai indahnya waktu yang aku habiskan denganmu.

40. Biarlah ku berbicara padanya dengan secarik kertas dan tarian penaku ini, barangkali ia mau menerima cintaku dengan tanpa penyesalan.

Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444 – TINTA SANTRI

TintaSantri.com – Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444 – Link Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  Twibbon Twibbonize Tahun Baru Hijriyah 1444  | 2022 . BacaJuga Twibbonize Tahun Baru

Read More »

TintaSantri.com – Apakah Meta Deskripsi Memengaruhi Peringkat di Google Search? – Meta description biasanya ditampilkan di sisi pengguna tata letak Halaman hasil mesin pencari (SERP)

Read More »

Lirik Ya Lal Wathon Lengkap – Judul asli lagu Ya Lal Wathon sebenarnya adalah Syubbanul Wathon. Lagu ini merupakan karya bernafaskan Islami karangan dari KH Wahab

Read More »

TintaSantri.com – Link Twibbon Kongres Fatayat NU 2022 – Link Twibbon Kongres Fatayat NU 2022 Twibbon Sukses Kongres Fatayat NU XVI Palembang. Selamat dan Sukses

Read More »

TintaSantri.com – Twibbon Sukses Kongres Fatayat NU 2022 – Twibbon Sukses Kongres Fatayat NU 2022 Selamat dan Sukses Kongres Fatayat NU “Bangkit Bersama, Berdaya Bersama” 

Read More »

TintaSantri.com – Twibbon HUT Kemerdekaan RI 77 Tahun 2022 – Link Twibbon Idul Adha GP Ansor 1443  Download dan share twibbon peringatan Hari Raya Idul Adha 2022. BacaJuga

Read More »