TintaSantri.com Ada Habib Ceramah Bilang Berteman dengan Non-Muslim Mengurangi Kadar Keimanan, Apa Iya? –
“Hanya sebuah ruang transaksional” adalah satu dari sekian kesimpulan Saifur Rohman, akademisi asal Universitas Negeri Jakarta, saat menilai yang terjadi di Citayam Fashion Week. Dia melihat bahwa apa yang tersisa dari komunikasi di ruang publik kita, termasuk Citayam, tidak lebih hanya sekedar transaksional atau nilai jual belaka.
Penilaian Rohman atas ruang publik kita tersebut, entah disadari atau tidak, sebenarnya sudah jamak terjadi. Iklan yang tak kunjung lepas dari pandangan mata kita, kemanapun kita mengarahkannya, adalah satu dari sekian bukti sahih mengukuhkan pandangan Rohman. Rasanya tak ada tersisa di ruang publik kita yang tidak dinilai dari dari uang.
Kehadiran media sosial turut menegaskan penilaian Rohman. Atensi kita terhadap sesuatu yang berkeliaran di layanan jejaring sosial tersebut, maka hal tersebut bernilai. Para pemengaruh (Influencer) dan pendengung (Buzzer) adalah pihak yang merasakan keuntungan dari perhitungan algoritma tersebut. Mereka menghasilkan banyak uang dari sana.