Surabaya (TintaSantri.com) – Hari ini adalah awal Agustus. Tapi, tahukah Anda dari mana asal nama Agustus? Jadi, asal mula nama Augustus diambil dari nama Kaisar Romawi pertama yang bernama Augustus Caesar.

Hari ini, Agustus adalah bulan kedelapan dalam kalender Gregorian. Agustus terdiri dari 31 hari atau 4 minggu 3 hari. Secara historis, Agustus ternyata menjadi bulan keenam dalam kalender sebelum Raja Numa Pompilius menambahkan Januari dan Februari ke dalam kalender tahunan.

Sebelum Raja Numa Pompilius berkuasa, Agustus sebenarnya disebut Sextilis yang berarti keenam dalam bahasa Latin. Sebab, saat itu jumlah bulan hanya terdiri dari 10 bulan karena musim dingin yang terjadi setelah Desember tidak dihitung dan awal tahun dimulai pada bulan Maret.

Baru setelah Raja Numa Pompilius berkuasa, dia menambahkan dua bulan sebelum Maret, yaitu Januari dan Februari. Sehingga orde Agustus yang sebelumnya nomor enam menjadi orde kedelapan.

Padahal, bulan Agustus sebelumnya hanya terdiri dari 29 hari, tetapi Julius Caesar menambahkan dua hari ketika membuat kalender Julian pada 46 SM.

Julius Caesar juga mengubah nama Sextilis menjadi Agustus, setelah Augustus Caesar, kaisar Romawi pertama yang memerintah kekaisaran Romawi pada 27 SM hingga kematiannya. Julius Caesar ingin memberi penghormatan kepada Augustus dengan memasukkan namanya di bulan itu karena kemenangan Augustus banyak di bulan itu.

Setiap tahun, Agustus selalu berakhir pada hari yang sama dengan November tetapi tidak pernah dimulai pada hari yang sama dengan bulan apa pun. Hanya pada tahun kabisat, Agustus dimulai pada hari yang sama dengan Februari tetapi berakhir pada hari yang sama dengan November. Anak yang lahir di bulan Agustus memiliki zodiak Leo.

Seperti kita ketahui, Agustus menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Banyak peristiwa sejarah penting yang terjadi pada bulan ini yang mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan.

Berikut adalah tiga sorotan sejarah untuk bulan Agustus:

1. Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki (6 & 9 Agustus 1945)

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945 pada tahap akhir Perang Dunia II. Para mitra membuat perjanjian ini sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Quebec.

2. Jepang Menyerah kepada Sekutu

Enam hari setelah peristiwa yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Kekalahan Jepang diumumkan secara langsung oleh Kaisar Hirohita di stasiun radio nasional.

3. BPUPKI Dibubarkan

Kekalahan Jepang melawan Sekutu membuat para pemuda dan tokoh masyarakat yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia bergegas memproklamasikan proklamasi. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk oleh pemerintah Jepang pada tanggal 29 April 1945 akhirnya dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. (dae/ian)