Begini Situasi Keuangan Negara di Jatim hingga 31 Juli 2022

Begini Situasi Keuangan Negara di Jatim hingga 31 Juli 2022

Surabaya (TintaSantri.com) – Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyampaikan laporan Komite Aset dan Liabilitas Daerah (ALCo) Jatim hingga 31 Juli 2022. Salah satunya terkait realisasi APBD dan Konsolidasi APBD.

Kepala Kanwil DJPb Jatim Taukhid mengungkapkan hingga 31 Juli 2022 realisasi penerimaan negara mencapai Rp. 145,37 triliun atau 60,60% dari target Rp. 239,87 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 24,01% (yoy) secara nominal.

Pencapaian penerimaan tersebut berasal dari realisasi penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 61,93 triliun atau 63,94%, atau tumbuh sebesar 30,94% (yoy). Sementara itu, realisasi penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 79,84 triliun atau 57,82%, tumbuh 20,91% (yoy). Sedangkan realisasi PNPB mencapai Rp 3,60 triliun atau 73,0%. Hanya saja secara nominal tumbuh negatif 7,55% (yoy).

“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat Jawa Timur khususnya, bahwa pemerintah selalu hadir untuk memastikan semua kegiatan ekonomi masyarakat dan proses peningkatan kesejahteraan masyarakat terus berjalan,” kata Taukhid, Jumat (19/8/2022). .

“Hal ini dilakukan tidak hanya pada masa Covid-19 kemarin, mungkin kita bisa melihat peran pemerintah yang luar biasa, namun sewaktu-waktu kita akan terus berada di garda terdepan untuk memastikan semua pelayanan dapat terlaksana,” imbuhnya. .

Taukhid menegaskan, semua pelayanan tersebut tidak akan terlaksana tanpa kontribusi masyarakat melalui pembayaran pajak dan kewajiban lainnya. Di sisi lain, kata dia, anggaran negara sebenarnya sudah ada di setiap rumah.

“Anggaran negara ada di semua rumah kita. Ada yang berupa gas elpiji, berupa BBM pertalite, berupa listrik murah, berupa perbaikan jalan, berupa subsidi bunga untuk modal UMKM. , ada juga yang berupa BLT dan lain-lain,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Provinsi Jawa Timur juga mendapat tambahan target penerimaan pajak, yakni sekitar Rp. 3,3 triliun. Kemudian pajak cukainya sekitar Rp. 12,17 triliun. “Artinya optimisme pemerintah bahwa kontribusi Jatim akan terus signifikan dan diyakini baik,” ujarnya.

Realisasi belanja negara mencapai Rp 65,31 triliun dari alokasi pagi sebesar Rp 119,93 triliun, dan secara nominal lebih rendah Rp 1,96 triliun atau tumbuh negatif sebesar 2,91 triliun (yoy).

Sementara itu, realisasi APBD I-Rekening untuk seluruh Jawa Timur berasal dari realisasi pendapatan daerah konsolidasi Jawa Timur sebesar Rp. 64,79 triliun yang berasal dari PAD sebesar Rp. 20,85 triliun, dana transfer dari pusat sebesar Rp. 43,44 triliun, dan pendapatan lainnya. sebesar Rp0,50 triliun. [sho/but]


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *