Dugaan “Pelecehan Profesi Wartawan” Oleh Oknum Kepsek Diadukan ke Polres Malang

MALANG || TintaSantri.com – Tuduhan “Pelecehan Profesi Wartawan” oleh inisial (S) Kepala SDN 3 Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang terhadap wartawan kini berbuntut panjang.

Beberapa wartawan dari berbagai media cetak dan online didampingi kuasa hukumnya, Cahyo, SH yang juga Ketua DPW Lembaga MPPK2N Jawa Timur, membuat laporan pengaduan terkait dugaan “Pelecehan Profesi Wartawan” ke Polrestabes Malang. Mabes yang ditujukan langsung kepada Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, dengan bukti surat keterangan pengaduan Nomor: 668/VIII/2022/SPKT POLRES MALANG/POLDA JAWA TIMUR, Senin (23/8/2022) malam.

Beberapa wartawan dari media cetak dan online sangat menyayangkan adanya dugaan pelecehan terhadap profesi tersebut, apalagi yang diduga pelaku adalah seorang kepala sekolah yang seharusnya menjadi teladan etika, baik dalam sikap, perilaku maupun ucapan.

Kepala Cabang Bratapos Lintas Selatan Arif Setiawan mengatakan, kami berharap APH khususnya Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat segera menindaklanjuti laporan pengaduan terkait dugaan “Pelecehan Profesi Wartawan” oleh pihak sekolah. Kepala Sekolah.

“Saya sangat menyayangkan, seorang ASN yang notabene dibayar dari hasil pajak seluruh rakyat kenapa ada pernyataan seperti itu, orang ini tidak memberikan contoh yang mendidik, apalagi disampaikan kepada wali murid. Harapan saya untuk para wali murid. Gubernur Jatim, Bupati dan instansi terkait untuk segera memberikan sanksi tegas jika diperlukan, dicopot dan dipecat dari jabatannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Wartawan, Cahyo, SH yang juga Ketua DPW Lembaga MPK2N Jawa Timur dengan tegas meminta Kapolres Malang untuk segera menindaklanjuti laporan terkait dugaan pelecehan profesional terhadap wartawan yang diduga dilakukan. dengan inisial (S) Kepala SDN 03 Gondanglegi Kulon.

Hingga berita ini diturunkan, inisial (S) Kepala Sekolah SDN 3 Gondanglegi Kulon saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp terkait laporan pengaduan, pesan yang dikirimkan ke WhatsApp-nya masih menunjukkan satu tanda centang yang belum dibaca.

Reporter : Conk Arif/Tim || Editor : zs