TintaSantri.com Kata Ahmad Ibn ‘Ajibah: Sabar itu Bukan Hanya Saat Ada Musibah –
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “sabar” seringkali diucapkan untuk menghibur seseorang yang sedang menghadapi musibah atau kenyataan pahit. Misalnya, ketika kesulitan mendapat pekerjaan, perasaan cinta yang ditolak oleh seseorang yang diidamkan, ditinggalkan oleh orang-orang tersayang, dan semacamnya.
Menurut Ahmad ibn ‘Ajibah (w. 1442 H), seorang sufi asal Maroko, sabar tidak hanya dilakukan saat menghadapi musibah. Dalam kitab al-Bahr al-Madid fi Tafsir al-Kitab al-Majid jilid ketiga, Ibn ‘Ajibah menyebutkan empat cabang sabar.
Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah. Setiap hamba tentu memiliki kewajiban untuk menaati segala perintah Tuhannya. Meski pada hakikatnya Tuhan tidak membebani tugas kepada hamba-Nya melebihi kemampuan mereka, namun banyak hamba yang masih merasa berat untuk melaksanakan perintah-Nya.
Lalu seperti apa bentuk bersabar atas ketaatan itu? Menurut Ibn ‘Ajibah, bersabar atas ketaatan adalah dengan bersegera menuju ketaatan itu (al-mubadarah ilayha). Dengan kata lain tidak menunda-nunda untuk melaksanakan kewajiban.