Mahasiswa KKN Dari Berbagai Kampus Beri Masukan ke Pemkab Blora

Mahasiswa KKN Dari Berbagai Kampus Beri Masukan ke Pemkab Blora

Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati (foto: istimewa)

BLORA – Sejumlah mahasiswa KKN dari berbagai kampus di Jawa memberikan masukan kepada Pemkab Blora – Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM, Jumat (12/8/2022). Mulai dari masalah stunting, kemiskinan dan pemasaran UMKM di kota Sate.

Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati mengatakan, masukan dari mahasiswa yang saat ini mengikuti KKN di Blora, baik dari UNY, Unisnu Jepara, maupun Universitas Diponegoro, akan diserap dan menjadi pertimbangan.

Amin, mahasiswa KKN dari Unisnu Jepara mengatakan, masalah stunting di Blora yang tak kalah penting adalah keterkaitan dengan data yang valid. Menurutnya, data stunting dan data kemiskinan di tingkat desa perlu disinkronkan.

“Kami mengadakan kegiatan pencegahan stunting, pelatihan pembuatan makanan berbahan dasar kelor, kami memberikan pendampingan dan sosialisasi pencegahan stunting dengan bekerjasama dengan posyandu remaja dan duta genre kabupaten,” kata Amin,

Tak hanya itu, menurutnya, ia bersama teman-teman mahasiswa lainnya juga melakukan pelatihan pendampingan UMKM hingga pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM di desanya.

Ia mengatakan tantangan yang dihadapi UMKM di Blora adalah perlunya dorongan lebih agar pelaku UMKM terbiasa dengan digital marketing, memanfaatkan marketplace.

Senada dengan hal tersebut, Aldi perwakilan mahasiswa UNY juga menyampaikan bahwa beberapa pelaku UMKM yang ada masih membutuhkan dorongan untuk pengembangan menuju digital marketing.

“Ada beberapa komunitas yang belum sepenuhnya terbuka dengan program kami untuk pembangunan ini. Dari dosen pembimbing sangat kami harapkan terkait dengan promosi UMKM, menuju digital,” ujar mahasiswa jurusan Teknologi Informasi ini.

Namun, pihaknya akan terus gencar berkomunikasi dan mengedukasi para pelaku UMKM agar nantinya bisa memanfaatkan peluang dari digital marketing.

Terkait stunting, tambah Aldi, pihaknya juga berencana mengembangkan aplikasi yang nantinya dapat mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Belum mengerti

Sementara itu, Dimas, perwakilan mahasiswa KKN UNDIP mengatakan, salah satu programnya fokus pada stunting.

“Program kami berupaya membantu mencegah atau mengurangi stunting,
Setelah saya survey ke beberapa posyandu, masih banyak ibu-ibu yang belum paham tentang stunting. Saran saya mungkin edukasi bagaimana pencegahannya dan seperti apa dampak stunting pada anak agar bisa diintensifkan,” ujarnya.

Masalah lain yang diungkapkan mahasiswa KKN adalah akses sinyal, baik telepon seluler maupun internet, bisa menjangkau pelosok desa di Blora. Termasuk memberikan beberapa masukan terkait akses infrastruktur jalan, hingga air bersih.

Menanggapi berbagai masukan dari mahasiswa Wakil Bupati yang akrab disapa Mbak Etik tersebut, hasil evaluasi dan pembahasan juga harus disampaikan kepada pembimbing lapangan masing-masing. Dengan demikian efeknya masyarakat dan kampus bisa mendapatkan hasil yang diharapkan.

“Masukan dari saudara-saudara KKN di desa-desa ini juga menjadi bahan evaluasi kita ke depan,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kabupaten Blora, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Staf Ahli Bupati, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bidang Administrasi Pembangunan.

Wartawan : Bambang

Editor: Saya memasukkannya

artikel berita ini telah tayang di bratapos.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *