Polisi Tangkap Seorang Tersangka Penyerangan Rumah Warga Mulyorejo Jember

Polisi Tangkap Seorang Tersangka Penyerangan Rumah Warga Mulyorejo Jember

Jember (TintaSantri.com) – Polisi menangkap tersangka penyerangan rumah warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Penyelidikan masih terus dikembangkan.

Serangan terjadi tiga kali, yakni pada 3 Juli, 30 Juli, dan 3 Agustus 2022. Empat rumah, tiga mobil, 20 sepeda motor, satu pos keamanan, dan pemotong rumput milik warga dirusak dan dibakar massa.

Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo mengatakan warga tidak mengetahui pelaku. “Saat pelaku datang, mereka mengenakan penutup wajah. Namun, kami telah memperoleh beberapa keterangan dari beberapa saksi di tempat kejadian, dan kami telah mengamankan satu tersangka,” katanya kepada wartawan, Jumat (5/8/2022). Tersangka berasal dari Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.

Apa motifnya? “Kejadian ini terjadi di beberapa titik. Salah satunya karena adanya konflik terkait masalah tata batas di lokasi perkebunan kopi. Ada beberapa warga yang menempati area di sini. Posisi mereka ada di Dusun Dampik dan Statuerejo, hanya saja rumah mereka berjauhan. Di sini rata-rata mereka memanen kopi,” kata Hery.

“Nah, karena wilayah Jember berbatasan langsung dengan Banyuwangi, sering ada orang yang merasa kopi yang menjadi haknya sudah diambil oleh sebagian petani di sini. Akhirnya menumpuk, dan terjadi pembakaran seperti kemarin,” kata Hery.

“Ada juga masalah lain yang berkembang, mengingat masyarakat yang memanen tidak hanya dari daerah Jember. Ada warga Kalibaru yang ketika mengumpulkan hasil panennya di sini, ada yang memungut pajak atau meminta upeti atas hasil panennya,” kata Hery.

Menurut Hery, kejadian ini telah mengumpulkan masalah selama bertahun-tahun dan baru muncul saat ini. “Menurut informasi yang ada, warga merasa konflik ini pernah terjadi sebelumnya. Namun karena tidak pernah ada pemicu yang kemudian muncul, maka mereka menerima kondisi yang ada. Selama ini mereka tidak pernah melaporkan konflik ke aparat desa setempat atau polisi,” katanya. [wir/suf]


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *