Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Dukung Peningkatan Produksi Blok Rokan

Pusat Digitalisasi dan Inovasi PHR Dukung Peningkatan Produksi Blok Rokan

Jakarta (TintaSantri.com) – Unggulan kinerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan keberhasilannya dalam meningkatkan produksi Wilayah Kerja (WK) Rokan juga didukung oleh penerapan teknologi digital dan berbagai inovasi. PHR memiliki pusat kendali operasional dan fasilitas big data yang dapat memantau aktivitas di lapangan secara real time. Kehadiran fasilitas bernama Digital & Innovation Center (DICE) berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meresmikan DICE yang berlokasi di Kompleks PHR Rumbai, Pekanbaru, Senin (8/8/2022). “Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif Go Digital. Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan akurat, sehingga mendukung pencapaian target produksi,” ujar Nicke Widyawati dalam sambutannya.

DICE merupakan hasil integrasi dua fasilitas digital PHR, yaitu War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC). Fasilitas ini dilengkapi dengan 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk dashboard digital, termasuk pemantauan kegiatan pengeboran; jadwal pemboran terpadu (Integrated Drilling Schedule); penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak; dan pengelolaan kegiatan produksi dan pemeliharaan peralatan.

“Di era industri 4.0, industri migas juga harus terus berinovasi melalui penerapan teknologi digital. Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan memanfaatkan dan mengolah big data,” ujar Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan, melalui fasilitas DICE ini, jika ada kendala di lapangan, tim terkait bisa langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Hal ini merupakan wujud dari semangat Go Collaborative Pertamina untuk mewujudkan operasi hulu migas yang produktif dan efisien.

“Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja yang masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pemboran 400 hingga 500 sumur tahun ini,” kata Jaffee.

PHR juga memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat digunakan antara lain untuk mengatur jadwal pengerjaan sumur secara otomatis; perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien; identifikasi kinerja pompa yang kurang optimal; analisis dan pengukuran aliran minyak untuk produksi yang optimal; serta pemantauan kondisi tekanan fluida di sumur minyak secara jarak jauh dan terintegrasi.

Pada 9 Agustus 2022, WK Rokan menandai satu tahun kepengurusan PHR. Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di Tanah Air ini sekitar 161 ribu BOPD (barrel minyak per hari), jauh lebih baik dari prediksi 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan yang masif dan agresif.

Sejak hari pertama serah terima pengelolaan, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja masif dan agresif melalui target pemboran 400 hingga 500 sumur baru tahun ini. Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig saat ini. Jumlah tersebut akan terus bertambah menjadi 27 rig hingga akhir tahun ini. Begitu juga dengan jumlah rig rework dan well repair (WO/WS), dari 25 rig menjadi 32 rig WO/WS. [hen/suf]


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *