Sukses Tangani Pandemi, Pemerintah Siap Hadapi Tantangan Ekonomi

Sukses Tangani Pandemi, Pemerintah Siap Hadapi Tantangan Ekonomi

Jakarta (TintaSantri.com) – Pemerintah Indonesia berhasil mengarungi pandemi dengan sejumlah program yang dipuji dunia. Indonesia pulih lebih cepat dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang membaik di tahun kedua pandemi.

“Selama ini Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di masa pandemi cukup membantu pemulihan ekonomi, dana yang dikucurkan mampu menahan laju pandemi yang memakan banyak korban. Namun, sejak akhir tahun lalu hingga sekarang, pertumbuhan ekonomi sudah mulai terasa,” kata Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah, Selasa (30/8/2022).

Saat ini pandemi mulai melambat di Indonesia. KPCPEN, berhenti beroperasi pada 2023. Anggaran penanganan Covid-19 pada 2023 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan difokuskan untuk menghadapi tantangan gejolak inflasi, krisis pangan, energi, utang, dan perubahan iklim.

Alokasi anggaran pada 2023 diharapkan lebih tepat sasaran dan transparan. “Karena aspek yang diharapkan publik adalah sustainability, apalagi tahun 2024 akan ada pergeseran politik, ini pasti berpengaruh,” kata Trubus.

Pemerintah juga perlu bersiap dan waspada terhadap kemungkinan pandemi lain. Seperti yang dilakukan KPCPEN, contoh sukses bagaimana pemerintah mengelola kesehatan dan ekonomi.

“Dalam hal ini, kebijakan yang ditetapkan pemerintah harus berada pada level bagaimana masyarakat memiliki ketahanan kesehatan yang berkelanjutan. Kalau ekonomi sehat, jalan akan jalan,” jelas Trubus.

Peran Komunitas

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menjelaskan, kebijakan gas dan rem yang ditempuh pemerintah menjadi keharusan saat pandemi melanda. Sudah sewajarnya pemerintah menyeimbangkan antara penanganan pandemi dan menjaga perekonomian.

“Memang saat COVID-19 masih tahap awal, di tahun pertama, wajar saja jika kebijakan harus rem atau gas. Wajar untuk memitigasi, dan meminimalkan dampak, bagaimana mencegah hal yang lebih buruk terjadi. terhadap perekonomian,” katanya.

Menurut Heri, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi juga sangat ditentukan oleh perilaku masyarakat. Ia melihat peran serta masyarakat di dalamnya, yakni kesadaran menghadapi dan menyikapi pandemi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Jadi kalau diklaim seperti sekarang memang dari program yang dilakukan nanti, jangan lupa juga dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat yang semakin sadar semakin mampu untuk mengatasi bagaimana merespon. Dulu masih takut, sekarang lebih mementingkan kebersihan, kesehatan, lalu bagaimana menyikapi jika ada yang positif. Jadi peran masyarakat ini juga sangat menentukan,” ujarnya.

Heri menegaskan, keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi dan menjaga perekonomian agar tidak kolaps merupakan buah kerja sama semua pihak. “Intinya jika diklaim oleh salah satu pihak. Menurut saya ini lebih adil oleh semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan semua,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto berada di Singapura untuk memberikan kuliah umum di S Rajaratnam School of International Studies ( RSI).

“Untuk memberikan ruang manuver kebijakan yang jauh lebih besar kepada Pemerintah dalam menghadapi tantangan kesehatan dan ekonomi, kami mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan ekonomi di bawah satu koordinasi Komite PC-PEN pada Juli 2020,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar . [hen/but]


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *