Surabaya (TintaSantri.com) – Setiap orang pasti pernah mengalami kehabisan ide. Sebenarnya ada banyak cara untuk memunculkan ide seperti menonton film, membaca buku dan melihat media sosial. Namun, seringkali kita hanya menikmatinya tetapi benar-benar menemukan ide yang menarik. Tapi, siapa sangka mandi bisa menjadi alternatif lain untuk menggali ide. Bahkan seorang ilmuwan dunia, Archimedes mengaku telah menemukan hukum tekanan hidrostatik saat ia sedang mandi.

Jadi, inilah mengapa mandi dapat membantu kita mendapatkan ide. Sebuah pemikiran berasal dari sebuah ide serta menghasilkan sebuah ide. Faktanya adalah tidak ada aturan yang jelas untuk kreativitas, tetapi seniman dan pemikir sering menggambarkan prosesnya.

Bayangkan ketika Anda mendapatkan tugas untuk menulis artikel dengan tema tertentu. Langkah pertama yang kita lakukan adalah memahami tema dengan baik, bahkan mungkin membuat data tentangnya. Hal ini dilakukan sebagai tahap persiapan saat mengumpulkan informasi yang relevan secara bersama-sama.

Setelah itu, otak mulai mencerna, memproses hingga muncul berbagai ide. Dari sana, otak mulai menghubungkan setiap informasi yang tersedia. Ini secara tidak langsung terjadi ketika kita tidak memikirkannya.

Hal yang sama berlaku untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Rasanya semuanya saling terhubung sehingga muncul inspirasi. Kemudian tercipta momen yang mengarah ke tahap produksi dengan menuliskan wawasan dan pemikiran.

Ide akan lebih mudah muncul ketika otak terasa rileks sehingga bisa lebih produktif. Ketika pikiran kita terlalu mengembara, maka otak lebih bebas bekerja tanpa sensor. Hal ini membuat otak bekerja lebih aktif dalam menghubungkan antara pikiran yang berbeda.

Dari situlah ide-ide yang saling bertabrakan dapat membentuk kombinasi yang sempurna. Terwujudnya sebuah ide karena penyatuan pikiran acak yang melayang di pikiran bebas.

Melalui sebuah penelitian, beberapa orang mendapat tes kreativitas yang disebut Unusual Uses Test (UUT). Saat itu, peserta diminta memikirkan cara baru untuk menggunakan penjepit kertas atau batu bata atau sepatu.

Awalnya, mereka melakukan tugas-tugas ringan agar pikiran mereka lebih mudah menjelajah atau sebaliknya tugas-tugas berat yang menuntut mereka untuk berkonsentrasi, atau meminta mereka untuk beristirahat.

Setelah itu, masuk putaran kedua UUT tanpa istirahat. Tentu saja, dari situlah ditemukan bahwa orang-orang yang melamun sambil mengerjakan tugas-tugas ringan berkinerja lebih baik daripada kelompok lain.

Kaitannya dengan mandi adalah ketika kita melakukannya, tidak ada beban yang dipikirkan. Selain air memberikan kesegaran, tentunya ini membantu otak terasa lebih ringan sehingga ide lebih mudah untuk dimunculkan. (prd/ian)