Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah Pusat baru-baru ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Akibatnya, diperkirakan sejumlah barang komoditas juga akan meningkat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berusaha menekan inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM. Salah satu caranya adalah dengan mengusulkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan bansos dari Pemerintah Pusat.
“Ada sekitar 1.124 pelaku UMKM di Kabupaten Ponorogo yang diusulkan mendapat bantuan sosial dari Pemerintah Pusat,” kata Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Kabupaten Ponorogo, Sumarno, Selasa (27/9/2022).
Sumarno menjelaskan, tidak semua pelaku UMKM di Kabupaten Ponorogo diusulkan mendapatkan bantuan sosial berupa uang senilai Rp. 600 ribu. Pelaku UMKM yang mendapat bantuan sosial akibat kenaikan harga BBM khusus untuk pelaku yang bergerak di sektor produksi. Dengan demikian, diharapkan peredaran barang yang dihasilkan tidak berubah. Jadi meski BBM naik, Pemkab Ponorogo punya cara untuk menekan inflasi. Salah satunya melalui bantuan sosial.
“Menyasar pelaku UMKM di sektor produksi, agar barang produksi di lapangan tidak mengalami kekurangan. Dengan begitu, harapannya tidak menimbulkan inflasi,” katanya.
Awalnya yang diusulkan Disperdagkum Kabupaten Ponorogo sekitar 900 pelaku UMKM. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah ini bertambah 210, hingga akhirnya menjadi 1.124 pelaku UMKM yang diusulkan.
Selanjutnya, kata Sumarno, bantuan sosial sebesar Rp. 600 ribu, prosesnya masih di tingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), yakni dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) pencairan. Nantinya, bantuan tunai senilai Rp 600 ribu itu, akan masuk ke rekening masing-masing pelaku UMKM. Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan bansos akan dikucurkan. Menurut dia, prosesnya masih di tingkat Pemprov Jatim.
“Kami masih menyusun pedoman pencairan di provinsi. Semoga dengan adanya bansos ini kita bisa menjaga harga dan ketersediaan barang di pasaran. Sehingga inflasi bisa ditekan,” pungkasnya. (akhir/ted)
artikel berita ini telah tayang di beritajatim.com