TintaSantri.com Benarkah Safar Bulan Sial? –Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan tahun Hijriah, tepatnya setelah bulan Muharam. Pada bulan tersebut terjadi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti terjadinya perang pertama dalam Islam, yakni perang Al-Abwa, terjadinya perang Khaibar, hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah yang pertama, dan pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah.
Namun di balik hal tersebut, bulan Safar mempunyai sisi gelap yang dipercaya oleh bangsa Arab jahiliyah, sehingga menyebutnya sebagai bulan kesialan.
Safar (صفر) dalam bahasa Indonesia diartikan kekosongan. Dinamakan demikian karena rumah-rumah bangsa Arab menjadi kosong atau sepi dari penduduk karena mereka pada keluar untuk berperang ataupun untuk mencari makanan. Mereka bepergian dengan berjalan cepat karena menghindari terik musim panas. Dalam kitab Muhakkam, sebagian ulama berpendapat bahwa penamaan Safar karena bangsa Arab pergi mengumpulkan makanan dari berbagai tempat pada bulan Safar. Ada juga yang berpendapat karena penduduk Makkah mengosongkan kota Makkah untuk bepergian.