Benarkah Bulan Safar, Bulan Sial?

Banyak sekali kesesatan yang terjadi pada zaman jahiliyah. Termasuk kesesatan yang dipercaya oleh bangsa Arab jahiliyah adalah anggapan bahwa bulan Safar sebagai bulan kesialan. Kepercayaan tersebut timbul karena memang banyak hal negatif yang terjadi bersamaan dengan bulan tersebut. Hal-hal tersebut merupakan musibah yang terjadi karena peperangan dan pembunuhan.

Timbulnya banyak peperangan dan pembunuhan merupakan efek karena bulan Safar (bulan kedua) jatuh setelah 3 bulan yang dimuliakan secara turut-menurut, yakni bulan Dzulqo’dah (bulan ke-11), bulan Dzulhijah (bulan ke-12) dan bulan Muharam (bulan pertama). Ketiga bulan tersebut merupakan bulan yang dihindari oleh orang Arab untuk melakukan peperangan dan merupakan bulan yang aman. Secara syari’at Allah pun telah melarang peperangan pada empat bulan harom (bulan yang dimuliakan), yakni ketiga bulan yang telah disebut tadi dan ditambah bulan Ramadhan.

Oleh karena bulan Dzulqo’dah, Dzulhijah, dan Muharam terjadi berturut-turut, dan bangsa Arab menahan nafsu peperangan yang cukup lama karena dilarang melakukan perang, maka ketika bulan Safar datang, orang-orang yang mempunyai amarah dan dendam langsung menghajar musuh-musuhnya sehingga terjadi banyak peperangan dan pembunuhan. Demikianlah bangsa Arab menyebut bulan Safar sebagai bulan kesialan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *