Bupati Sidoarjo Berikan Bantuan Modal Kepada 1.891 Kelompok Usaha Perempuan

Bupati Sidoarjo Berikan Bantuan Modal Kepada 1.891 Kelompok Usaha Perempuan

Sidoarjo (beritajatim.com) – Upaya pemulihan ekonomi dengan merevitalisasi sektor usaha mikro terus digalakkan oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor). Kali ini yang digarap adalah kelompok usaha wanita.

Pemberian bantuan modal usaha bagi kelompok perempuan atau Kurma (Kartu Nama Wanita Mandiri) itu secara simbolis dibagikan oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor di Alun-alun Sidoarjo. Program bantuan tersebut merupakan salah satu dari 17 program prioritas dalam meningkatkan ekonomi kreatif Sidoarjo.

Menurut Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), peran perempuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui usaha kecil dan menengah tidak bisa diabaikan, banyak pelaku di sektor ini adalah perempuan. Program ini juga bertujuan untuk menghasilkan perempuan yang mandiri.

Untuk mewujudkannya, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah mengalokasikan anggaran bantuan modal untuk ribuan kelompok usaha perempuan.

“Jumlah kelompok usaha yang mendapat bantuan sebanyak 1.891 kelompok usaha. Setiap kelompok mendapat bantuan modal mulai dari Rp. 5 juta menjadi Rp. 50 juta, besaran bantuan modal disesuaikan dengan usaha yang dijalankan,” ujarnya.

Bupati Gus Muhdlor meminta agar bantuan modal tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Melalui program Kurma, ia berharap dapat mendorong kebangkitan ekonomi kreatif Sidoarjo dan menumbuhkan kemandirian perempuan dengan menciptakan usaha.

“Program ini bertujuan untuk mendukung permodalan kelompok usaha perempuan untuk mandiri sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga, selain itu sektor ekonomi kreatif diharapkan cepat bangkit kembali pasca pandemi,” jelasnya.

Putra KH. Agoes Ali Masyhuri juga menyampaikan bahwa program Kurma dalam prosesnya akan dievaluasi dan dipantau secara berkala. Dinas Koperasi dan UMKM diminta berperan aktif di lapangan untuk memastikan kemajuan. Langkah ini akan menjaga kelangsungan usaha kelompok perempuan agar tidak tercerai-berai di tengah jalan.

“Memastikan program Kurma berjalan seperti yang diharapkan adalah tantangan sekarang, jika kemarin sulit untuk memilih dan memutuskan 1.891 yang lolos, tetapi sekarang memastikan bahwa 1.891 kelompok usaha perempuan harus terus bertahan akan menjadi tugas yang sangat sulit selanjutnya,” ujarnya. dijelaskan.

Gus Muhdlor meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo untuk terus memberikan pendampingan kepada kelompok usaha perempuan. Mulai dari mendapatkan NIB (Enterprise Identification Number) hingga asuransi kerja harus difasilitasi. Melalui bantuan ini, kelompok usaha perempuan akan termajukan. Sejalan dengan salah satu program prioritasnya, yaitu 20 ribu UKM di Sidoarjo, mengikuti kelas.

“Target kita dari awal ada 8.400 RT di Kabupaten Sidoarjo, setiap RT harus ada UMKM yang handal, ini yang kita perjuangkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhdlor meminta kelompok usaha perempuan yang belum mendapatkan bantuan modal untuk tidak khawatir. Tahun depan bisa mengajukan kembali. Namun, dia meminta agar business plan/renbisnya jelas. Nantinya, kelompok usaha wanita bisa datang ke Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo untuk belajar membuat Renbis yang baik.

“Jangan khawatir, tahun ini tidak bisa, tahun depan pasti bisa karena konsepnya setiap RT di Kabupaten Sidoarjo memiliki UMKM unggulan,” jelasnya.

Di Gebyar Kurma juga digelar pameran produk kelompok usaha wanita. Puluhan stand yang mewakili setiap kecamatan disediakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo. (isa/ted)


artikel berita ini telah tayang di beritajatim.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *