Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Tundjung Iswandaru meminta masyarakat mengenal ciri-ciri juru parkir resmi (jukir). Tundjung menyebutkan bahwa pada layanan parkir resmi, jukir akan selalu mengenakan rompi.

Dan yang terpenting adalah petugas Jukir selalu dilengkapi dengan karcis parkir. “Pejabat Jukir selalu memakai rompi dan memberikan tiket. Nanti juga akan kami bagikan rompi baru dan rompi lama yang kami cabut,” kata Tundjung, Selasa (27/9/2022).

Ia juga menjelaskan, saat ini terdapat 1.200 titik parkir resmi yang tersebar di seluruh Kota Surabaya. Besaran tersebut terdiri dari parkir zona dan non zona. Jumlah ini menurun sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai sekitar 1.700 titik parkir.

“Sekarang ada 1.200 titik parkir untuk kendaraan roda dua dan empat. Tentu saja ada titik parkir yang sudah tidak beroperasi lagi karena banyak faktor. Misalnya karena ada rekayasa lalu lintas,” jelasnya.

Penurunan jumlah titik parkir tentunya juga akan berdampak pada pendapatan dari sektor parkir. Karena itu, Tundjung kembali mengimbau masyarakat untuk selalu meminta tiket ke Jukir untuk mencegah kebocoran PAD.

“Saya berharap masyarakat juga membantu kami untuk selalu meminta karcis parkir. Mohon laporkan jika Jukir tidak memberikan tiket. Karena ini salah satu cara untuk meningkatkan PAD dari sektor perparkiran untuk mendukung pembangunan di kota Surabaya,” jelasnya.

Tundjung menambahkan, PAD dari sektor perparkiran pada 2022 ditargetkan Rp 35 miliar. Hingga saat ini, target PAD dari sektor perparkiran sudah mencapai Rp 12 miliar. Meski begitu, dia optimistis target PAD dari sektor perparkiran bisa tercapai pada akhir 2022.

“Target itu harus kita capai. Untuk bisa mencapai target Rp 35 miliar, kita akan terus memompa teman-teman di lapangan untuk kerjasama dan pengawasan agar target PAD bisa terpenuhi,” pungkasnya. [asg/suf]