Musim Hujan Diperkirakan Datang Lebih Awal, Begini Penjelasan BMKG

Musim Hujan Diperkirakan Datang Lebih Awal, Begini Penjelasan BMKG

Surabaya (TintaSantri.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa musim hujan pada 2022/2023 akan datang lebih awal dari biasanya.

BMKG memperkirakan awal musim hujan di Indonesia akan terjadi pada September hingga November 2022. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023.

Sementara itu, fenomena La Nina diprediksi akan terus melemah dan bergerak menuju netral pada periode Desember 2022 – Januari 2023. Di sisi lain, fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) diprediksi masih negatif hingga November 2022.

“Kombinasi dari dua fenomena ini (La Nina dan IOD Negatif) diprediksi berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang dikutip dari situs BMKG, Senin (19/9/2022).

Ia juga menambahkan, prakiraan awal musim hujan merupakan hasil analisis zona musiman terkini (ZOM9120) yang telah dilakukan BMKG untuk menjamin dan memastikan prakiraan musim hujan di Indonesia lebih akurat dan akurat. tepat.

Menurut Dwikorita, pemutakhiran zona musim (ZOM9120) merupakan hasil kegiatan Update Zona Musim berdasarkan Curah Hujan Normal periode 1991-2020.

Diketahui, hasil Update Zona Musim (ZOM9120) menunjukkan adanya penambahan zona musim di masing-masing pulau besar di seluruh Indonesia.

Awalnya, Zona Musim (ZOM) di Indonesia terdiri dari 342 ZOM dan 65 NONZOM, dengan total 407 zona.

Saat ini berdasarkan update atau pembaruan zona musim yang dilakukan oleh BMKG, terdapat sekitar 699 Zona Musim dengan total 583 ZOM yang memiliki dua musim atau lebih (sebelumnya disebut hanya ZOM), dan 116 ZOM yang memiliki satu musim ( sebelumnya disebut NONZOM). ZOM9120 tersebar di Sumatera 156 ZOM, Jawa 193 ZOM, Kalimantan 67 ZOM, Bali 20 ZOM, Nusa Tenggara Barat 27 ZOM, Nusa Tenggara Timur 28 ZOM, Sulawesi 104 ZOM, Maluku 40 ZOM dan Papua 64 ZOM.

Prakiraan Awal Musim Hujan di Indonesia

1. September 2022

Dwikorita menjelaskan, dari total 699 ZOM di Indonesia, sebanyak 114 ZOM (16,31%) diprediksi akan memulai musim hujan pada September 2022, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

2. Oktober 2022

Sementara itu, sebanyak 175 ZOM (25,03%) akan memasuki musim hujan pada Oktober 2022, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

3. November 2022

Di sisi lain, sebanyak 128 ZOM (18,31%) akan memasuki Musim Hujan pada November 2022, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sedangkan untuk ZOM lainnya, awal musim hujan tersebar pada bulan Juli – Agustus 2022, Desember 2022 dan Januari – Mei 2023.

Jika dibandingkan dengan rata-rata klimatologi, awal musim hujan (periode 1991-2020), awal musim hujan 2022/2023 di Indonesia diperkirakan berlangsung pada 325 ZOM (46,5%), sama dengan normal pada 125 ZOM (17,9% ) dan mundur (terlambat dibandingkan normal) di 76 ZOM (10,8%).

Dwikorita mengatakan, prakiraan musim hujan yang dikeluarkan BMKG dapat digunakan oleh pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah sebagai pedoman perencanaan kegiatan di berbagai sektor, seperti awal musim tanam, termasuk antisipasi potensi bencana.

Lebih lanjut, Dwikorita menghimbau kepada seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan serta masyarakat untuk tetap waspada di daerah-daerah yang akan memasuki musim hujan lebih awal/maju dari biasanya dan daerah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari biasanya.

Khususnya terhadap kemungkinan dampak musim hujan dengan melakukan persiapan penanganan dan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana terutama di daerah yang rawan bencana banjir.

“Pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan normalisasi aliran sungai, tempat penampungan air, dan drainase beserta fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, pemerintah dapat memberikan penyuluhan pembangunan kawasan dan sumur resapan di sekitar permukiman rawan banjir,” tutup Dwikorita. (tidur sebentar)


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *