Sidoarjo (beritajatim.com) – Puluhan ibu PAUD tingkat kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo mengikuti bimbingan teknis peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh Pokja Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo, Rabu (28/9/2022).
Kegiatan yang dibuka oleh Ibu PAUD Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi dan Kepala Kantor P3A KB Kabupaten Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman Sp. Pro.
Ibu PAUD Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor mengatakan, peran ibu PAUD dalam mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Peran yang sangat besar ada pada ibu PAUD. Menurutnya, mencetak generasi penerus yang berkarakter dan berkarakter dimulai sejak dini.
Atau sejak tumbuh kembang anak alias masa zaman keemasan. Pendidikan saat itu menjadi domain ibu-ibu PAUD dalam pengabdiannya. “Mendidik generasi yang berkarakter dan berkarakter adalah tanggung jawab kita bersama sebagai ibu PAUD,” ujarnya.
Istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali meminta ibu PAUD mengembalikan fitrah seorang anak dalam mendidik. Bermain sebagai metode pembelajaran untuk anak usia dini harus diterapkan. Lanjutnya, anak usia dini tidak pantas dituntut untuk bisa membaca atau menulis. Namun yang lebih penting ditanamkan adalah bagaimana mendidik anak agar tahu bagaimana menghormati orang tua dan orang lain.
“Tugas kita adalah bagaimana membentuk anak yang berkarakter dan berkarakter, bukan menjadi anak yang pandai membaca dan berhitung di usianya yang sebenarnya tidak pantas kita terima, tetapi bagaimana anak kita tahu bagaimana menghormati orang tua atau memahami kesabaran saat menunggu di depan mata. garis,” katanya.
Ibunda PAUD Sidoarjo yang akrab disapa Bunda Sasha ini juga mengatakan bahwa sebenarnya anak-anak di usia zaman keemasan tidak membutuhkan buku dalam pendidikannya. Namun perilaku ibu PAUD sendiri akan menjadi contoh. Contoh bagaimana seorang anak memahami nilai-nilai agama, kebangsaan dan sosial dalam rangka membentuk moral dan karakter.
“PAUD yang berkualitas bukanlah PAUD yang menghasilkan banyak anak yang memiliki kemampuan membaca dan menulis, bukan, tetapi bagaimana menanamkan nilai-nilai agama, kebangsaan, dan sosial yang akan menjadikan anak-anak kita berkarakter dan berkarakter,” ujarnya.
Bunda Sasha mengharapkan dukungan semua pihak dalam membentuk anak yang berkarakter dan berkarakter. Salah satunya dari lembaga setingkat sekolah dasar. Dia meminta lembaga tersebut tidak memaksakan persyaratan literasi saat pendaftaran siswa. Menurutnya, belajar membaca dan menulis adalah tugas guru SD, bukan guru PAUD.
“Tugas kita sebenarnya hanya satu, mencetak karakter anak-anak, menanamkan pola pikir yang berkarakter dan berkarakter, itu tugas yang sangat-sangat sulit dan hanya bisa dilakukan maksimal di usia golden age,” pungkasnya.
Bimtek pagi ini memuat berbagai materi dari kedua pembicara yang dihadirkan. Diantaranya materi tentang apa yang dimaksud dengan PAUD berkualitas yang disampaikan oleh Ketua Pokja PAUD Sidoarjo Sudarwanti M.Pd dan materi mengapa kemitraan antara unit PAUD dan orang tua itu penting disampaikan oleh Suastini S.Pd.AUD . [isa/suf]
artikel berita ini telah tayang di beritajatim.com