TintaSantri.com, Jakarta – Roket Blue Origin milik Jeff Bezos mengalami kegagalan peluncuran pada Senin (12/9/2022) waktu setempat dari ketinggian 28.000 kaki. Roket tersebut meledak saat peluncuran tanpa awak.
Roket Blue Origin tidak memuat penumpang karena hanya eksperimen sains. Beruntung, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa maupun kerusakan yang berarti di darat.
Roket Blue Origin meluncur dari Texas Barat, Amerika Serikat. Namun baru satu menit terbang, tiba-tiba api berwarna kuning cerah menyembur dari sekitar mesin tunggal di bagian bawah.
Sistem pembatalan peluncuran darurat kapsul langsung diaktifkan, mengangkat pesawat dari atas. Beberapa menit kemudian, kapsul itu pun diterjunkan ke kawasan gurun terpencil yang tak berpenghuni.
“Roket jatuh kembali ke Bumi tanpa cedera atau kerusakan,” kata Administrasi Penerbangan Federal atau FAA dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir New York Post.
Pihak FAA menambahkan, meskipun roket New Shepard ini didedikasikan untuk eksperimen terbang, namun roket itu adalah jenis yang sama yang digunakan untuk meluncurkan orang dalam perjalanan 10 menit ke tepi ruang angkasa beberapa waktu lalu.
Roket itu dikandangkan sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak yang bertanggung jawab atas keselamatan publik selama peluncuran dan pendaratan ruang komersial.
Dalam akun Twitter-nya, pihak Blue Origin mengatakan bahwa telah terjadi anomali penerbangan pada saat di lakukan peluncuran roket New Shepard.
“Tampaknya kami mengalami anomali dengan penerbangan hari ini. Ini tidak direncanakan,” terang perusahaan yang berbasis di Kent, Wash, AS itu.