Sekda Jateng pada pembukaan World Cleanup Day 2022 di Jalan Pahlawan Semarang (foto: istimewa)
SEMARANG || Bratapos.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi aksi bersih bumi atau World Cleanup Day (WCD) 2022 yang dilakukan puluhan relawan dari berbagai komunitas di Jawa Tengah. Acara ini juga menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah sampah.
Mengusung tema “Aksi Bersih Lingkungan dan Kampanye Perubahan Perilaku Penanganan Sampah”, gerakan bersih-bersih dimulai dengan aksi memungut sampah di beberapa titik di kawasan Simpang Lima Semarang, dilanjutkan dengan workshop sekaligus sosialisasi. peduli sampah kepada masyarakat.
“Saya mengapresiasi para relawan yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Karena masalah sampah merupakan masalah yang harus diselesaikan,” kata Sekda di sela pembukaan World Cleanup Day 2022 di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (25/9/2022).
Sekda mengatakan ada tiga permasalahan yang dihadapi dalam penanganan sampah. Pertama, bagaimana produk yang menghasilkan sampah menjadi perhatian, sehingga pemerintah memberlakukan kebijakan pengurangan plastik dengan bahan yang bisa didaur ulang.
Isu sampah lainnya terkait dengan upaya menyadarkan masyarakat sebagai penghasil sampah agar memiliki kepedulian terhadap sampah yang dihasilkannya.
“Masyarakat menganggap sampah sebagai sesuatu yang sudah tidak bisa digunakan lagi, sehingga diabaikan. Padahal, keberadaan sampah ternyata mengganggu orang lain, lingkungan, bahkan mungkin sudah mendominasi orang-orang di sekitarnya. Ini harus dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Tidak kalah pentingnya adalah mengumpulkan dan memilah sampah yang ada untuk didaur ulang menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya adalah berbagai produk kerajinan, peralatan rumah tangga, aksesoris, pupuk organik dan lain sebagainya.
Sekda mengatakan, produktivitas sampah di Jawa Tengah mencapai sekitar 6 juta ton per tahun. Oleh karena itu, cara pengolahan sampah terus dilakukan Pemprov Jateng bersama pihak terkait. Salah satunya dengan mengolah sampah menjadi semen seperti yang telah diterapkan di Kabupaten Cilacap.
Senada dengan Sekda Jateng, Wakil Walikota Semarang (Wwalkot) Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengapresiasi panitia acara World Cleanup Day, relawan, dan lainnya yang telah berinisiatif mengajak dan menggalang berbagai komunitas untuk bersama-sama mengatasi masalah sampah.
Menurut Wakil Walikota Semarang, masalah sampah memang kompleks, bahkan TPA Jatibarang sudah menumpuk dan mungkin sampai beberapa bulan ke depan. Sampah yang masuk tidak bisa lagi ditangani di TPA Jatibarang. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Semarang saat ini sedang dalam proses tender pembangunan pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Ini salah satu upaya hilirisasi sampah. Karena tidak mungkin mengurangi produksi sampah karena jumlah penduduk yang semakin bertambah. Kegiatannya banyak dan hampir semua elemen masyarakat aktif, sehingga mau tidak mau sampah juga menumpuk,” jelasnya.
Reporter : Arifin
Editor : indi
artikel berita ini telah tayang di bratapos.com