Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan mempunyai kedudukan yang tinggi di kalangan ulama tanah Haram Mekkah. Ia sangat diperhitungkan. Banyak sekali gelar kehormatan yang tersemat dalam dirinya. Ia juga memiliki banyak karya kitab berbagai disiplin keilmuan yang sampai saat ini masih terus dikaji, bahkan di penghujung usianya beliau masih sangat produktif. Setiap hari tak kurang lima halaman kitab selalu ditulis beliau di sela-sela kegiatannya.
Selain sibuk mengajar di Masjidil Haram dan terus menulis kitab. Syekh Ahmad Zaini Dahlan juga begitu memperhatikan pendidikan di kalangan penguasa. Perhatian terhadap penguasa ini bermula ketika guru beberapa ulama Nusantara ini mendapatkan perintah dan titah oleh gurunya, yakni Sayyid Utsman bin Hasan ad-Dimyathi al-Azhari.
Sang guru memerintahkannya untuk memperhatikan dan masuk di lingkaran penguasa kala itu. Sayyid Utsman memerintahkan agar ia senantiasa mendampingi para penguasa dalam rangka menyebarkan ilmu di antara mereka, sekaligus memberikan rambu-rambu yang mesti diperhatikan oleh mereka agar tidak melewati batas-batas yang telah diatur oleh syariat. Secara detail pesan Sayyid Utsman pernah dicatat oleh Sayyid Abu Bakar Syatho dalam kitab Nafhat al-Rahman fi Ba’dzi Manqib Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan:
العِلْمُ فِى كُلِّ الناَّسِ حَسَنٌ, وَلَكِنَّهُ فِى الْأُمَرَاءِ وَالرُّؤَسَاءِ أَحْسَنُ. لِأَنَّهُمْ إِذَا صَلَحُوا صَلَحَتْ الرَّعِيَّةُ. وَصَلَاحُهُمْ إِنَّمَا يَكُوْنُ بِالْعِلْمِ وَالرِّوَايَةِ. وَبِهِ يَعْرِفُوْنَ رَتْبَةَ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ سَائِرِ الْعِبَادِ فَيُعِيْنُوْنَهُمْ عَلَى مَا أَرَادُوا مِنْ نَشْرِ العِلْمِ وَرَدْعِ الْفَسَادِ
“Ilmu bagi sebagian besar manusia akan menjadikan manusia menjadi baik. Sedangkan ilmu jika dimiliki oleh seorang penguasa akan jauh lebih baik. Karena jika para penguasa tersebut baik maka rakyatnya pun juga akan menjadi baik. Dan kebaikan para penguasa tidak lain haruslah berdasarkan ilmu dan riwayat. Dengan dasar ilmu pengetahuan mereka akan mengerti kedudukan dari seorang ahlul ilmi dan ulama di antara semua manusia. Dengan begitu para penguasa akan turut serta membantu misi-misi para ulama untuk menyebarkan ilmu dan memberangus kerusakan.”