Waspada! Ini Alasana, Kenapa Jejak Digital Hampir Mustahil untuk Dihapus?

Twitter menyebut, Zatko melukiskan “narasi palsu”. Twitter sebelumnya mengklaim punya alur kerja untuk “mulai proses penghapusan” data pengguna.

Matz, peneliti media sosial dan profesor di Columbia Business School, mengingatkan betapa sering kita tak sadar membagikan data pribadi secara online.

“Kedengarannya sederhana. Apa pun yang Anda sebarkan, jangan pernah berharap menjadi pribadi lagi. Mustahil mereset sesuatu dari internet,” ucapnya.

Ravi Sen, peneliti dan profesor keamanan siber di Texas A&M University, mengatakan, penegak hukum dan kelompok lain bisa mengatasi jejak digital.

Syaratnya, ia berkata, ada sumber daya dan akses ke alat dan keahlian yang tepat” untuk membantu banyak orang yang tidak tahu telah menyebar data-data.

Setiap postingan, baik email, komentar media sosial, atau pesan langsung, biasanya disimpan di perangkat pengguna, perangkat penerima, server platform.

“Idealnya, jika pengguna menghapusnya, konten harus menghilang dari ketiga lokasi tersebut. Tapi, secara umum, memang tidak terjadi semudah itu,” terangnya.

Sen mengatakan, Anda dapat menghubungi perusahaan dan meminta untuk menghapus data dari server meskipun memang tidak akan berlangsung mudah.

Menurut para pakar privasi, cara terbaik untuk mengontrol data online adalah dengan menggunakan aplikasi yang menawarkan sistem enkripsi ujung ke ujung.

Penting juga untuk mengelola pengaturan pencadangan cloud untuk memastikan data pribadi dari layanan terenkripsi masih tidak dapat diakses di tempat lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *