Surabaya (beritajatim.com) – Mungkin bagi penggemar film atau kartun koboi sudah tidak asing lagi dengan sesuatu yang menggelinding di gurun pasir atau daerah gurun pasir. Di dunia nyata, itu memang ada. Orang sering menyebutnya sebagai tumbleweed.

Tumbleweed adalah tanaman jenis rumput yang tingginya bisa mencapai 1,8 meter. Tumbuhan ini sebenarnya memiliki siklus seperti tumbuhan lainnya. Tumbleweed tumbuh dari akar, menjadi rumput berbunga, hingga menjadi tua dan kering.

Namun, fase pengeringan inilah yang membuatnya menjadi sesuatu yang unik. Saat musim panas tiba, tumbleweed kering akan terlepas dari akarnya. Ini membuat angin lebih mudah bertiup dan berguling. Pada saat seperti ini juga, tumbleweed menebarkan benih kering yang ada di batangnya.

Tanaman ini pertama kali ditemukan di Kota South Dakota, Amerika Serikat. Tidak diragukan lagi bahwa tumbleweed mudah ditemukan di Amerika Serikat. Selain di sana, tanaman ini juga ditemukan di beberapa tempat lain, seperti sebagian Rusia, Cina, Eropa, Afrika, hingga Australia.

Meski terkesan lucu dan unik, beberapa orang menganggapnya sebagai tanaman pengganggu. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, tanaman ini memenuhi banyak pekarangan rumah. Sehingga warga kesulitan untuk membersihkannya.

Selain itu, tumbleweed juga sering merusak properti warga sekitar. Misalnya, pada tahun 2018 di California tanaman ini hampir mengubur kota. Bahkan, tak jarang tumbleweed berguling-guling di jalanan hingga mengganggu lalu lintas. Bahkan, beberapa kasus kecelakaan terjadi karena pabrik ini.

Tumbleweed kering juga mudah terbakar dan dianggap sebagai salah satu penyumbang kepunahan tanaman asli di Amerika Serikat. Tak ayal, jika tumbleweed dianggap sebagai gulma pengganggu. (Fyi/ian)