Category Archives: PENDIDIKAN

10 Cara Membangun Pola Pikir Anak


Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif_Anak zaman sekarang tumbuhkembang di alam pergaulan kehidupan yang sarat akan tantangan. Pola pikir positif sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup anak. Jika seseorang memiliki pola pikir yang positif, Ia akan mampu menangkal pikiran-pikiran negatif, tidak mudah frustasi, dan selalu mensyukuri kehidupannya. Hal inilah yang menjadikan hidupnya berkualitas. Nah berikut ini kami akan berikan tips atau beberapa cara agar anak memiliki pola pikir yang positif.


Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif

1. Ajarkan untuk memandang dari berbagai sisi

Jika anak mengalami suatu kondisi yang buruk, ajarkanlah Ia untuk memandang dari berbagai sisi. Suruhlah Ia untuk melihat sisi positif dan negatifnya sehingga akan terbentuk pola pikir bahwa sebenarnya itu adalah hal yang baik, namun masih memiliki kekurangan.

2. Ajari untuk mengendalikan emosi, bersikap tenang dan tidak tegesa-gesa

Sebuah permasalahan tidak akan selesai hanya dengan marah-marah. Oleh karena itu, ajarkanlah anak untuk mengendalikan emosinya dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan tindakan. Ajarkanlah Ia untuk merenungi permasalahan tersebut sampai menemukan jalan keluar yang baik.

3. Suruhlah untuk membuat jurnal pikiran negatif

Suruhlah anak untuk meluangkan waktu untuk membuat jurnal-jurnal pikiran negatif. Dari sini anak akan tahu sejauh mana sikapnya dalam mengatasi pikiran negatif tersebut telah berhasil ataukah belum.

4. Suruhlah untuk membuat jurnal rasa syukur

Suruhlah anak untuk membuat jurnal rasa syukur atas momen-momen yang dimilikinya setiap hari. Dengan ini Ia akan selalu mengingat hal-hal positif yang dialaminya setiap harinya.

5. Jika anak menghadapi suatu masalah dan merasa frustasi, ubahlah pikiran tersebut dengan mengambil pelajaran adanya masalah tersebut.

Jika dalam pertengahan aktivitas yang dilakukan, anak mengalami sebuah suatu kondisi hingga timbul rasa frustasi. Bimbinglah Ia untuk mengubah sudut pandang situasi tersebut dengan pelajaran yang dapat diambil karena adanya masalah tersebut.
Misalnya: Anak berangkat sekolah dan jalanan macet sehingga Ia bisa terlambat. Maka ketika Anda berada di sampingnya katakan padanya bahwa kekesalan itu tidak akan mengubah keadaan dan ini terjadi karena kesalahan diri sendiri yaitu  berangkat terlambat. Ini jadi pelajaran buat kita bahwa besok harus berangkat pagi dan sekarang mari kita latihan bersabar.

6. Luangkan waktu untuk rileks

Merilekskan badan dapat mengatur emosi dan menjadikan jiwa tenang. Jadi biasakanlah anak untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membuat badan rileks.

7. Ajarkan anak untuk melakukan hal yang diinginkan dengan kesungguhan, sabar dan konsisten.

Rasa frustasi biasanya timbul karena anak merasa tidak ada hal dalam dirinya yang membuat dia merasa bangga. Karena itu kenali bakat anak dan arahkan Ia untuk melakukan hobinya dengan sungguh-sungguh, sabar, dan konsisten agar Ia mencapai sebuah keberhasilan

8. Dekatkanlah anak dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif

Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif dan menciptakan energi dan aura yang positif. Karena itu dekatkanlah anak Anda dengan lingkungan yang berisi  orang-orang yang memiliki pikiran positif.

9. Bangunlah Rutinitas yang sehat 

Rutinitas yang sehat dapat membuat anak memiliki pikiran positif. Karena itu perhatikanlah pola hidupnya. Pastikan Ia tidur secukupnya, makan dengan asupan nutrisi yang imbang, dan olahraga teratur. Dengan demikian anak akan memiliki kondisi fisik yang lelah, tidak mudah stress, dan memiliki aura yang positif. Hal ini mirip sebuah perumpamaan bahwa dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.

10. Ajarilah untuk menghargai waktu

Ajarilah anak untuk menghargai waktu, tidak mudah mengulur-ulur waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan menghargai waktu anak akan berpikir ulang untuk menyia-nyiakan waktunya hanya untuk memikirkan hal-hal yang negatif dan Ia akan menjadi anak yang produktif.
Nah itu tadi adalah beberapa cara agar anak memiliki pola pikir yang positif. Tidakkah Anda memiliki keinginan untuk segera menerapkannya?
Yuk mari bersama-sama belajar dan dampingi anak kita untuk memiliki pola pikir positif sehingga harapan ke depannya mampu berhasil mencapai cita-citanya dan menjadi orang yang tangguh dan kuat menghadapi rintangan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.

Pendidikan di Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang

TintaSantri.com – Pada tahun 1942 Jepang secara resmi menguasai Indonesia setelah panglima tertinggi Belanda menyerah. Pada masa Jepang ini, pendidikan yang sebelumnya telah berjalan saat penjajahan Belanda telah diberhentikan. Semua sekolah yang ada ditutup dan kembali dibuka setelah diberlakukannya sistem baru yang berbeda dari sistem pendidikan Belanda. Sistem baru pendidikan di zaman penjajahan Jepang ini dibuat untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Pendidikan di Indonesia pada Zaman Penjajahan Jepang Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang

Nah, untuk lebih jelasnya tentang sejarah pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Jepang, berikut ulasan lengkapnya.

Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan pada masa penjajahan Jepang terbagi atas beberapa bagian.

1. Pendidikan Dasar (Gokumin Gakko)
Sekolah dasar atau sekolah rakyat dinunakan sebagai tempat untuk pembelajaran pendidikan dasar. Sekolah dasar dilakukan selama 6 tahun dan sekolah ini diperuntukkan bagi semua rakyat Indonesia tanpa adanya perbedaan status. Sistem ini memberikan keuntungan yang besar bagi rakyat Indonesia, sebab semua kalangan terutama dari golongan bawah dapat menikmati pendidikan yang setara dengan golongan atas.

2. Pendidikan Lanjutan (Shoto Chu Gakko)
Pendidikan lanjutan pada masa penjajahan Jepang dilakukan selama 3 tahun. Pendidikan lanjutan atau yang sekarang kita kenal dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) memberikan pendidikan lanjutan kepada siswa yang telah selesai menyelesaikan pendidikan dasarnya.

3. Pendidikan Menengah (Chu Gakko)
Pendidikan menengah atau Sekolah Menengah Atas (SMA) sebutannya saat ini, dilakukan selama 3 tahun. Pendidikan menengah memberikan pembelajaran yang lebih terarah berdasarkan hasil pembelajaran pada pendidikan lanjutan.

4. Pendidikan Kejuruan (Kogyo Gakko)
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan lanjutan dimana pembelajarannya lebih spesifik dan terperinci. Pendidikan ini lebih mengutamakan keahlian yang akan didapatkan siswa untuk terjun ke masyarakat.

5. Pendidikan Tinggi
Jenjang pendidikan Universitas pada masa penjajahan Jepang tidak diberlakukan, tapi jenjang tersebut diganti dengan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi yang dibuka oleh pemerintah Jepang adalah Sekolah Tinggi Kedokteran dan Sekolah Tinggi Teknik Bandung.

Selain pembentukan sistem baru dalam pendidikan Indonesia, Jepang juga mulai mencari simpati rakyat Indonesia dengan mengadakan pelatihan kepada guru-guru yang ada.

Adapun isi materi pelatihan yang diberikan oleh pemerintah Jepang sebagai berikut:

  • Penanaman ideologi Hakko Ichiu yang merupakan slogan persaudaraan yang diciptakan Jepang untuk kawasan Asia Timur Raya.
  • (Nippon Seisyin) Melatih guru secara militer berserta sifat semangat Jepang dalam mendidik siswanya
  • Memberikan pelatihan berupa bahasa Jepang, sejarah Jepang dan adat istiadat Jepang
  • Mengikuti kegiatan keolahragaan Jepang serta dapat menyanyikan lagu Jepang.

Tak hanya guru-gurunya yang mendapatkan pelatihan, para sisiwa yang menempuh pendidikan juga mendapatkan pembinaan dari pemerintah Jepang. Pembinaan ini bertujuan membentuk kedisiplinan siswa serta ketaatan siswa terhadap kewajiban yang harus dilakukan setiap hari di sekolah. Adapun kewajiban tersebut seperti:

  • Dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigato) pada pagi hari disetiap harinya
  • Mengibarkan Hinomura atau bendera Jepang serta menunduk menghadap timur untuk menghormati Tenno Haika Kaisar Jepang di setiap paginya.
  • Melakukan sumpah setia (Dai Toa) pada cita-cita Asia Raya
  • Melakukan senam Jepang (Taiso) setiap pagi harinya
  • Pelatihan fisik ala militer jepang
  • Menggunakan bahasa pengantar berupa bahasa Indonesia selain bahasa Jepang.

Demikian tentang pendidikan yang terjadi di masa penjajahan Jepang. Dan tentunya, sistem yang dibuat oleh pemerintahan Jepang, sedikit banyak masih diberlakukan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini. 

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Peserta Didik

TintaSantri.com – Anda sudah sering mendengar istilah pendidikan karakter. Pendidikan karakter ialah pendidikan yang mengajarkan penanaman nilai-nilai moral kepada siswa berupa komponen pengetahuan dan tindakan sebagai pelaksanaan nilai-nilai kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan lingkungan sekitar. Semua proses komponen harus dilibatkan, termasuk pendidikan itu sendiri yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan warga sekolah, pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, dan sarana prasara pendukung lainnya.

Pentingnya pendidikan karakter
Pendidikan karakter merupakan hal penting untuk membentuk kepribadian siswa. Pendidikan tidak selalu berasal dari pendidikan formal saja namun juga dari pendidikan non formal, yang mempunyai peranan yang sama dalam membentuk kepribadian siswa.

Nilai moral bangsa merupakan aspek penting dari kualitas sumber daya manusia yang mana menentukan kemajuan suatu bangsa.

Nah, terkait pendidikan karakter, tentunya setiap anak perlu dibina sejak dini, karena semakin dini diberi wawasan tentang pendidikan karakter, makin mudah dalam penerapannya.

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Peserta Didik Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa/Peserta Didik

Berikut penjelasan beberapa alasan perlunya pendidikan karakter, diantaranya:

  • Banyak generasi muda saling melukai karena lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral,
  • Peran sekolah sebagai pendidik nilai-nilai moral menjadi semakin penting saat banyak diantara siswa memperoleh sedikit pengajaran moral dari orangtua, masyarakat atau lembaga agama,
  • Secara umum masih banyak nilai moral yang dapat diterima masyarakat seperti perhatian, kepercayaan, rasa hormat dan tanggung jawab.
  • Demokrasi mempunyai kebutuhan khusus untuk pendidikan moral karena demokrasi mrupakan aturan dari, untuk dan oleh rakyat.
  • Komitmen pada pendidikan karakter penting manakala kita mau untuk terus menjadi guru yang baik.
  • Pendidikan karakter yang efektif membuat sekoalh lebih peduli terhadap lingkungan dan mengacu performa peningkatan akademik.

Semakin rendahnya perhatian dan kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar perlu diantisipasi sedini mungkin dengan pemberian pendidikan nilai-nilai moral yang tepat.

Tujuan Pendidikan karakter :

  • Mengembangkan potensi siswa agar memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa,
  • Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal tradisi budaya bangsa yang religius,
  • Menanmkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa, karena sebagai generasi penerus bangsa, siswa dituntut mampu bersaing dalam masyarakat dan sejalan dengan pemikiran ideologi bangsa.

Karakter berasal dari nilai-nilai yang moral yang sudah tertanam dalam benak seseorang. Dalam perpektif pendidikan karakter, tidak ada perilaku anak yang bebas dari nilai. Nilai-nilai tersebut dikembangkan untuk membentuk kepribadian anak.

Dan dilihat dari komponennya pendidikan karakter lebih menekankan pentingnya tiga komponen karakter, yaitu pengetahuan tentang moral, perasaan tentang moral, dan perbuatan bermoral. Jika ketiga komponen itu mampu bekerjasama akan terbentuk kepribadian siswa yang kuat.

Cara pelaksanaan pendidikan karakter:

  • Menggunakan pendekatan yang efektif,
  • Menciptakan komunitas sekolah yang mempunyai kepedulian,
  • Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukan perilaku yang baik
  • Memiliki cakupan kurikulum yang menantang sehingga mampu membentuk karakter kepribadian siswa
  • Menumbuhkan motivasi diri siswa,
  • Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang mampu berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter.

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa

Pendidikan karakter berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian siswa. Yang mana dalam pelaksanaannya kegiatan yang dilakukan membuat siswa belajar tentang karakter dalam diri mereka. Berikut strategi pendekatan yang dilakukan:

1. Strategi internal
Dalam rangka membentuk kepribadian siswa yang kuat pihak sekolah telah memberikan berbagai kegiatan yang mampu menunjang pengembangan diri siswa. Strategi internal ini dapat dilakukan dalam kegiatan proses belajar siswa disekolah, diantaranya:

a. Intrakulikuler

Dalam lingkup intrakulikuler siswa diberikan perangkat pembelajaran yang berintegrasi pada semua bidang mata pelajaran. Hal tersebut dilaksanakan secara intensif menggunakan perencanaan pendidikan karakter, pelaksanaan pendidikan karakter, dan evaluasi pendidikan karakter.

Dengan tiga perencanaan tersebut dapat membawa dampak positif bagi kepribadian siswa, diantaranya:

  • Anak menjadi termotivasi untuk selalu berbuat jujur setiap saat;
  • Membuat anak menghormati yang lebih tua dan menyayangi sesama;
  • Selalu merasa bersyukur atas apa yang telah mereka dapatkan;
  • Melatih jiwa kepemimpinan yang kuat;
  • Melatih anak untuk berpikir kreatif;
  • Peduli terhadap lingkungan.

b. Ekstrakulikuler
Kegiatan eksrakulikuler yang sangat mendukung pendidikan karakter adalah kegiatan keagamaan. Yang mana siswa dapat memperdalam pemahaman agamanya dan sekaligus belajar berorganisasi.

Kegiatan ektrakulikuler yang lainpun sanget bermanfaat untuk menumbuhkan rasa percaya diri, tanggungjawab dan rasa menghormati antara sesama siswa.

2. Strategi eksternal
Kegiatan strategi eksternal dapat dilakukan melalui keluarga dan masyarakat. Saat ada di lingkungan keluarga Anda akan di ajarkan dasar-dasar sikap moral dan sopan santun, agar mampu berbaur dengan kegiatan masyarakat.

Dalam masyarakat juga terdapat banyak lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk menanamkan nilai moral dan pengetahuan bagi warganya.

Kepribadian siswa sebagai objek pelaksanaan pendidikan karakter tidak lepas dari tuntutan pembangunankarakter bangsa di dunia. Oleh sebab itu sebagai bangsa yang mempunyai ikatan moral yang mulia, bangsa Indonesia perlu pendidik karakter siswa yang berkualitas dan berkompeten.

Pendidikan di seluruh dunia sedang mengkaji perlunya pendidikan moral untuk dibangun kembali. Tidak hanya di negara maju saja namun di indonesia nilai moral sudah mulai longgar sehingga masyarakt mulai merasakan perlunya revival dari pendidikan moral yang akhir-akhir ini ditelantarkan, seperti berikut ini:

a. Melemahnya ikatan keluarga
Ikatan keluarga merupakan guru pertama dari setiap anak, jika keluarga sudah mulai melemah maka anak akan mudah terpengauh dan keluarga akan kehilangan fungsinya.

b. Kecenderungan negatif di dalam kehidupan remaja dewasa ini
Terutama pada kota-kota besar yang pergaulan remajanya kadang sulit terbendung, banyak terjadi kejahatan.

c. Perlunya kesadaran membentuk nilai moral
Telah timbul kecenderungan masyarakat yang mulai menyadari bahwa nilai moral sangat perlu dikembangkan agar tercipta generasi bangsa yang bermoral.

Nah, itulah pengaruh pendidikan karakter terhadap kepribadian seorang siswa. Semoga bermanfaat. 

11 Cara Belajar, Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat sertaTahan Lama

Bagaimana cara menghafalkan dan memahami ilmu pelajaran sekolah dan ilmu umum lainnya dengan cepat dan bisa tahan lama ? Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna mengetahui dan memahami pengetahuan yang belum diketahui dengan jelas. Belajar menjadi suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali. Bahkan belajar menjadi sebuah hak asasi manusia. Belajar dilakukan sepanjang hidup manusia dan merupakan salah satu kebutuhan abadi manusia dan mutlak tidak dapat diganggu gugat.

Setiap kegiatan yang dilakukan bersifat mendidik hingga mampu bisa disebut belajar. Belajar bukan hanya sekadar sebagai kegiatan membaca buku saja.

Membaca bukan satu-satunya cara yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan lain juga bisa dikatakan belajar.

Setiap indera manusia dapat digunakan sebagai media belajar, seperti melihat, mendengar, dan merasakan.

Namun salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah sulitnya menghafal pelajaran dengan cepat.

Kadang pelajaran yang sudah dipelajari berkali-kali akan tetapi tetap saja nantinya materi tersebut hilang dari ingatan.

Sebenarnya hal tersebut bukan karena seseorang tidak pintar atau tidak bisa mempelajari suatu hal, karena otak manusia memiliki fungsi yang sama yaitu untuk berpikir.

Bagaimana cara menghafalkan dan memahami ilmu pelajaran sekolah dan ilmu umum lainnya deng 11 Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama

Tips-Trik Jitu Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama

1. Mengatur posisi belajar
Posisi belajar memang bukan hal utama yang menentukan tingkat pemahaman seseorang. Akan tetapi posisi belajar seseorang menjadi salah satu pemicu yang dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman.

Posisi yang kurang nyaman dapat mengganggu konsentrasi seseorang karena dapat membagi perhatian antara materi yang sedang dipelajari dan rasa tidak nyaman yang sedang dialami.

Posisi belajar yang terbaik menurut pakar kesehatan adalah dengan cara duduk atau memposisikan diri senyaman mungkin.

Duduk pun harus menggunakan alas atau bantalan duduk yang cukup nyaman bagi tubuh. Sering kali kita tidak terlalu memperhatikan posisi belajar yang dapat mengganggu proses pemahaman materi dan sering kali mengabaikan terhadap dampak buruk posisi belajar yang salah.

2. Belajar pada kondisi dan situasi yang tenang
Cara belajar untuk menghafal pelajaran dengan cepat dan tahan lama yang satu ini memang masih menjadi perdebatan.

Pasalnya ada juga orang yang bisa menghafal apabila sedang mendengarkan suara seperti misalnya musik dan sebagainya.

Akan tetapi fakta membuktikan bahwa, lebih banyak orang yang mampu menyerap pelajaran pada situasi dan kondisi yang tenang.

Salah satu kondisi yang tenang misalnya memilih belajar di waktu malam, karena malam hari umumnya sunyi, sehingga memungkinkan pikiran dan hati bisa terasa tenang.

Suasana yang ramai dan berisik akan mengurangi tingkat konsentrasi seseorang yang menjadi penghambat dalam menghafal dan memahami pelajaran.

Bukan hanya situasi dan kondisi lingkungan saja yang harus tenang, namun situasi hati dan pikiran juga.

Sebaiknya bila ada hal yang mengganjal hati dan pikiran maka segera diselelasikan dahulu sebelum belajar agar nantinya tidak mengganggu proses belajar.

3. Memahami materi
Akan sulit bagi seseorang untuk menghafal materi apabila tidak memahami terlebih dahulu dan/atau sebaliknya.

Memahami materi memang cukup sulit bagi seseorang yang baru pertama kali mengenal sebuah materi baru.

Memahami materi tidak bisa dengan cara sekali membaca dan berpatokan pada bacaan yang sama. Dalam memahami materi harus ada referensi lain yang dapat menguatkan pemahaman.

4. Re-telling
Proses ini cukup ampuh bagi seseorang yang ingin menghafal pelajaran dengan mudah. re-telling atau menceritakan kembali adalah konsep belajar yang mutakhir di mana ketika selesai membaca atau mempelajari sesuatu yang baru, orang tersebut akan bercerita mengenai pelajaran yang sudah didapat tadi.

Bercerita bisa dengan orang lain atau dengan pura-pura menceritakan pada diri sendiri.

Bercerita kembali tidak tentu harus sama persis dengan materi pelajaran yang dipelajari barusan.

Bahkan paling efektif adalah menggunakan bahasa sendiri. Selain untuk lebih memudahkan mengingat materi, juga memudahkan dalam penyampaian materi tersebut ke orang lain.

Materi yang diceritakan berulang kali oleh diri sendiri akan lebih mudah diingat oleh orang yang menyampaikan tersebut.

5. Mengingat keyword atau kata kunci
Metode mengingat keyword cukup ampuh dalam menghafal materi pembelajaran berupa teori yang cukup panjang.

Keyword merupakan kata kunci yang biasanya sering keluar dalam suatu kalimat atau merupakan kata yang menjadi pembahasan pokok pada materi tersebut.

Keywoard biasanya menjadi kata yang cukup mudah diingat karena sedikit berbeda dari kata-kata lainnya pada materi yang dipelajari.

Dengan hanya mengingat keyword seseorang bisa merangkai kalimat sendiri dari kata kunci tersebut. Sehingga hanya dengan menghafal keyword maka seseorang bisa menghafal hampir sebagian besar materi yang dipelajari dan materi tersebut akan tahan lama di ingatan karena biasanya kata kunci yang telah diingat tadinya akan tertanam di memori otak karena merupakan kata kunci yang dibuat sendiri.

6. Menghafal melalui audio
Trik belajar selanjutnya adalah menghafal dengan cara mendengarkan materi pelajaran melalui audio. Penelitian membuktikan bahwa belajar menggunakan audio cukup efektif dan mampu meningkatkan daya ingat seseorang terhadap materi yang sudah disampaikan.

Suara dari audio berupa materi pelajaran yang didengarkan akan lebih mudah langsung masuk ke dalam ingatan dan dengan mudah dipahami oleh orang yang mendengarkan.

Berbeda dengan belajar melalui membaca. Membaca membutuhkan beberapa fungsi anggota tubuh lainnya seperti mata untuk melihat tulisan, mulut untuk mengeja bacaan, serta otak untuk memahami.
Akan tetapi kembali lagi pada karakter setiap orang. Ada seseorang yang lebih cepat tanggap dalam menghafal menggunakan audio dan adapula yang lebih nyaman belajar menggunakan media bacaan.

7. Summary 
Summary atau dalam bahasa Indonesia artinya meringkas merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara meringkas pelajaran yang dipelajari menjadi kata yang sersingkat-singkatnya namun mengandung makna menyeluruh dari seluruh pelajaran.

Metode summary menjadi salah satu cara agar mudah menghafal dan memahami pelajaran. Karena materi semakin singkat maka semakin cepat pula di hafalkan dan dipahami.

8. Memanfaatkan sticky note
Sticky note berfungsi untuk mencatat pelajaran yang penting dan menempelkan pada tembok kamar, dinding tempat tidur, atau ruangan yang sekiranya sering ditempati.

Cara ini biasanya dilakukan untuk mempercepat penghafalan dan supaya hafalan tahan lama. Materi yang ditempelkan pada secarik kertas tersebut akan rutin dilihat dan otomatis dibaca. Semakin sering dilihat, semakin mudah dihafalkan.

9. Membuat sebuah gambaran atau imajinasi
Gambar merupakan objek yang cukup mudah dihafal jika dibandingkan tulisan. Metode menggambarkan sesuatu pada pikiran dapat diterapkan khususnya pada materi berupa pelajaran sejarah dan biologi.

Dalam proses penggambaran tersebut akan lebih efektif jika dibumbui dengan imajinasi. Imajinasi seseorang biasanya akan mudah diingat, oleh karenanya perpaduan kedua metode ini cukup ampuh.

10. Diimbangi dengan olahraga dan mengistirahatkan otak
Tidak banyak yang menyadari bahwa olahraga dapat membantu menguatkan ingatan. Menggerakkan tubuh dapat membantu memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak.

Tubuh energik yang sering olahraga memiliki otak yang cukup segar dan cepat tanggap. Otak juga sama halnya dengan tubuh, otak juga membutuhkan istirahat, memaksakan otak untuk menghafal dan berpikir justru tidak akan efektif.

11. Jangan lupa makan makanan yang sehat
Makanan yang sehat berupa gizi yang seimbang menjadi salah satu pendukung kemampuan otak dalam menghafal dan menguatkan daya ingat.

Beberapa makanan seperti ikan salmon, telur, kacang-kacangan, gandum, dan sayuran berwarna dapat meningkatkan kemampuan dan kapabilitas otak dalam mengingat pelajaran dengan cepat dan tahan lama.

Demikian tentang Sebelas Cara Belajar Menghafal dan Memahami Pelajaran dengan Cepat serta Tahan Lama. Semoga bermanfaat.

Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah

Akhlak berarti budi pekerti, perangai, perbuatan, tingkah laku (tabiat). Karimah artinya mulia, terpuji, baik. Jadi, akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau perangai yang mulia/terpujiDi zaman modern ini, Indonesia tengah dihadapkan pada kemerosotan moral, khususnya pada anak-anak. Berbagai kasus negatif seperti pem-bully-an kerap kali terjadi di sekolah. Kasus tawuran, pemukulan, penganiayaan, dan lain sebagainya menjadi salah satu contoh yang mencerminkan moral yang semakin buruk. Yang mana bisa dibilang jika saat ini pendidikan akhlak di sekolah-sekolah seperti sudah kurang dihiraukan lagi oleh para pelajar.

Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah  Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah
Pentingnya Pendidikan Berbasis Akhlakul Karimah

Sungguh memprihatinkan jika kita lihat banyak anak-anak kecil hingga remaja yang berani melawan orang tuanya, berperilaku kurang sopan terhadap orang yang lebih tua, dan berpakaian yang membuka aurat, serta tindakan-tindakan buruk yang kurang berakhlak lainnya. Perilaku-perilaku tersebutlah yang dapat merusak mental manusia, jika tidak segera diatasi.

Oleh sebab itu, bagi umat muslim yang bertaqwa terhadap Allah hendaknya turut menamankan akhlakul karimah pada anak-anak bangsa, terutama pada anak-anak kita.

Pendidikan tidak hanya sebatas memberikan teori yang dapat menambah pengetahuannya, namun hendaknya mampu membentuk karakter positif pada anak.

Sekolah bukan hanya satu-satunya tempat untuk mendapatkan pendidikan karena orang tua/keluargalah yang memiliki tanggungjawab utama untuk memberikan pendidikan, khususnya pendidikan akhlak kepada anaknya. 

Pendidikan berbasis Akhlakul karimah hendaknya diajarkan sejak dini, untuk memperbaiki moral anak menjadi lebih baik, karena Akhlakul karimah ini merupakan suatu kebiasaan/tindakan terpuji yang bermanfaat buat orang dan juga diri sendiri.

Nah, berbicara mengenai Akhlakul karimah, berikut ini ialah beberapa cara yang dapat kita jadikan acuan untuk mendidik/mengajar buah hati kita agar terbiasa dalam menanamkan akhlakul karimah.

1. Akhlakul Karimah ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai acuan dalam beraktivitas
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, sehingga mereka dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan.

Sebagai orang tua, kita harus mendukung dan kita tidak dapat melarang anak untuk meraih cita-cita duniawi, seperti menjadi dokter, polisi, guru, dan lain sebagainya.

Namun disamping itu, sebagai orang tua tetap harus mengajarkan anak dengan pendidikan akhlak, sehingga selain pintar anak juga akan memiliki karakter yang positif.

Pendidikan Akhlakul karimah ditujukan untuk membentuk kepribadian positif pada anak sejak dini dengan berpegang pada al-Qur’an sebagai pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari.

Tanamkanlah sifat-sifat terpuji kepada anak sejak dini seperti jujur, adil, rendah hati, bijaksana, welas asih, dan lain-lain.

Apabila sejak kecil anak memiliki moral yang baik dan berakhlakul karimah, maka anak tidak akan berbuat jahat atau durhaka kepada orang tuanya.

Mereka juga akan tahu bagaimana bersikap baik dan memperlakukan orang lain, khususnya orang yang lebih tua.

Dengan berakhlakul karimah, seseorang dapat memiliki sikap saling menyayangi dan menghargai antar sesama.

2. Akhlakul Karimah ditanamkan dalam diri anak sebagai keyakinan 
Pendidikan Akhlakul karimah dijadikan sebagai keyakinan yang tertanam dalam diri setiap anak.
Dengan adanya keyakinan bahwa akhlakul karimah tidak termakan oleh zaman, dan akan tetap berlaku kapan saja dan di mana saja, maka setiap orang akan menanamkan akhlakul karimah pada diri mereka masing-masing.

Ketika tertanam keyakinan untuk berakhlakul karimah, maka setiap orang akan senantiasa menjalankan aktivitasnya berdasarkan pada ajaran al-Qur’an. Dan pastinya, jika semakin banyak orang memiliki akhlak yang baik, berbagai tindak kejahatan tidak akan terjadi lagi atau paling tidak bisa diminimalisir.

3. Akhlakul Karimah diajarkan melalui ibadah hingga akhir hayat
Pendidikan akhluk karimah dapat diajarkan kepada anak melalui pelaksanaan ibadah tepat waktu. Ajarkan anak untuk senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, dan berilah contoh tuntunan shalat yang baik dan benar kepada anak. Anda juga dapat melatih anak untuk membaca al-Qur’an dengan benar.

4. Akhlakul Karimah bersifat menyeluruh
Akhlakul karimah merupakan salah satu pendidikan yang bersifat menyeluruh, artinya berakhlakul karimah dilakukan kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tidak membeda-bedakan orang, tempat, dan waktu.

Pendidikan akhlak sejak dini wajib ditanamkan untuk melatih bersosialisasi terhadap orang lain dan lingkungan.

Dengan demikian, mereka akan menjadi pribadi yang baik dan disenangi banyak orang karena memiliki moral yang baik.

5. Akhlakul Karimah hendaknya harus selalu terjaga dan dipelihara
Pendidikan berbasis akhlakul karimah bukan hanya semata-mata diajarkan. Namun, harus selalu dijaga dan dipelihara, sehingga kita senantiasa berhati-hati dalam berucap dan bertindak.

Terlebih lagi di zaman yang modern ini, jika diri sendiri tidak dibentengi dengan akhlak yang baik, maka akan terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.

Demikian mengenai pendidikan berbasis akhlakul karimah, yang tentunya sangat penting ditanamkan sejak dini atau mulai dari sekarang. Agar moral anak-anak kita tidak krisiis moral seperti yang terjadi saat ini.

Nah, semoga informasi di atas dapat bermanfaat, dan menambah keyakinan Anda mengenai pentingnya penanaman pendidikan berbasis akhlakul karimah sejak dini.

INTEGRASI KEILMUAN: BENARKAH ADA DIKOTOMI ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM?

INTEGRASI KEILMUAN: BENARKAH ADA DIKOTOMI ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM?

INTEGRASI KEILMUAN: BENARKAH ADA DIKOTOMI ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM?

Abstrak

Dikotomi ilmu adalah adanya pemisahan antara disiplin ilmu agama dan disiplin ilmu umum, sehingga pada gilirannya melahirkan istilah baru yang disebut dualisme pendidikan, yakni pendidikan agama dan pendidikan umum. Pandangan dikotomis yang memisahkan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum bertentangan dengan konsep ajaran Islam yang memiliki ajaran integralistik. Islam mengajarkan bahwa urusan dunia tidak terpisah dengan urusan akhirat.Implikasinya, bila merujuk pada ajaran Islam ilmu-ilmu umum seharusnya difahami sebgai bagian tak terpisahkan dari ilmu-ilmu agama. Oleh karenanya, bila paham dikotomi dan ambivalen dipertahankan, output pendidikannya itu tentu jauh dari cita-cita pendidikan Islam itu sendiri. Kaitannya dengan pendidikan, ilmu rasional itu disebut ilmu umum yang kemudian melahirkan sekolah umum. Ilmu non rasional disebut ilmu agama yang kemudian melahirkan bidang-bidang studi agama.

A.    Pendahuluan

Bila kembali menengok sejarah, Islam sebagai agama yang menjadikan cikal bakal ilmu pengetahuan modern. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan karena Islam mempunyai kitab suci, yang di dalamnya termuat fenomena-fenomena kemanusiaan dan kealaman yang terjadi di alam raya.

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآاُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ.

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan. QS. Al An`am 38

Dari ayat tersebut sangat jelas disebutkan, bahwa semua yang ada dimuka bumi ini tak ada satupun yang luput dari Al Qur`an. Dalam salah satu penjelasan ahli tafsir, mengatakan bahwa semua yang terjadi dan akan terjadi di muka bumi ini, semua telah tertulis dalam ummul kitab.

B.    Pengertian Dikotomi

Secara etimologi, Istilah dikotomi berasal dari bahasa Yunani: διχοτομία dikotomia “membelah dua”, yang terbentuk dari kata δίχα dícha “menjadi dua, terbelah” dan kata τομή tomḗ “potongan, sayatan”. Sementara dalam KBBI disebutkan Dikotomi adalah pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan. Dengan demikian Dikotomi ilmu pengetahuan bisa diartikan sebagai pembagian ilmu pengetahuan, dalam hal ini adalah ilmu agama dan ilmu umum, ilmu agama memuat pada ilmu yang berkaitan dengan akhirat, sementara ilmu umum adalah ilmu yang berkaitan dengan hal – hal duniawi.

C.    Pengertian Integrasi

Integrasi adalah sebuah proses pembauran dalam sebuah interaksi sosial. Integrasi adalah proses yang dinamis dan terstruktur. Berbagai perbedaan yang ada bisa disatukan dengan sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan.

Integrasi adalah konsep yang diterapkan dalam banyak bidang, mulai dari sosial, politik, budaya, hingga ekonomi. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan. Integrasi dalam banyak bidang keilmuan diartikan secara kasar sebagai suatu bentuk penyatuan elemen-elemen yang berbeda karakter dan klasifikasinya berdasarkan konsep, paradigma, dan unit.

Integrasi adalah tindakan menyatukan komponen yang lebih kecil ke dalam satu sistem yang berfungsi sebagai satu. Integrasi adalah proses yang mengacu pada keterikatan individu dengan masyarakat yang lebih luas dan biasanya diukur dalam hal peran pekerjaan, organisasi, dan komunitas.

D.     Kemunculan Dikotomi Ilmu Pengetahuan

Stagnasi yang melanda kesarjanaan muslim terjadi sejak abad XVI hingga abad XVII M. Kondisi tersebut secara umum merupakan imbas dari kelesuan bidang politik dan budaya masyarakat Islam saat itu cenderung melihat ke atas, melihat gemerlapnya kejayaan abad pertengahan, sehingga lupa kenyataan yang tengah terjadi di lapangan. Maka para sarjana Barat menyatakan, rasa kebanggaan dan keunggulan budaya masa lampau telah membuat para sarjana Muslim tidak menanggapi tantangan-tantangan yang dilemparkan oleh sarjana Barat. Padahal bila tantangan tersebut ditangani secara positif dan lebih arif, dunia Muslim dapat mengasimilasikan ilmu pengetahuan baru itu, kemudian memberi arah baru.

Penjajahan Barat atas Dunia Islam

Penjajahan Barat terhadap dunia Muslim telah dicatat para sejarawan berlangsung sejak abad VIII hingga abad XIX M. Pada saat itu dunia Muslim benar benar tidak berdaya di bawah kekuasaan imperialisme Barat. Dalam kondisi seperti itu, tentu tidaklah mudah dunia Muslim menolak upaya-upaya yang dilakukan Barat, terutama injeksi budaya dan peradaban modern Barat. Karenanya pendidikan budaya Barat mendominasi budaya tradisional setempat yang dibangun sejak lama, bahkan dapat dikatakan, pendidikan ilmu-ilmu Barat telah mendominasi kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah pada dunia Muslim. Dengan demikian, integrasi ilmu pengetahuan tidak diupayakan apalagi dipertahankan. Ini sebagai dampak mengalirnya gaya pemikiran sarjana Barat yang memang berusaha memisahkan antara urusan ilmu dengan urusan agama. Bagi mereka, kajian keilmuan harus dipisahkan dari kajian keagamaan. Sehingga di dunia Muslim juga berkembang hal yang sama, yakni kajian ilmu dan teknologi harus terpisah dari kajian agama. Pendekatan keilmuan seperti ini, tepatnya menjelang akhir abad XIX M mulai mempengaruhi cabang ilmu lain terutama ilmu yang menyangkut masyarakat, seperti ilmu sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi dan politik. Modernisasi atas Dunia Muslim Faktor lain yang dianggap telah menyebabkan munculnya dikotomi sistem pendidikan di dunia Muslim adalah modernisasi. Yang harus disadari, modernisasi itu muncul sebagai suatu perpaduan antara dua ideologi Barat, teknikisme dan nasionalisme. Teknikisme muncul sebagai reaksi terhadap dogma, sedangkan nasionalisme ditemukan di Eropa dan diinjeksikan secara paksa kepada rakyat Muslim. Perpaduan kedua paham modernisme inilah, menurut Zianuddin, yang sangat membahayakan dibandingkan dengan tradisionalisme yang sempit. Selain itu, penyebab dikotomi sistem pendidikan adalah diterimanya budaya Barat secara total bersama adopsi ilmu pengetahuan dan teknologinya. Sementara itu, Amrullah Ahmad menilai bahwa penyebab utama terjadinya dikotomi adalah peradaban umat Islam yang tidak dapat menyajikan Islam secara kaffah. Sebagai akibat dari dikotomi itu, lahirnya pendidikan umat Islam yang sekularistik, rasionalistik, dan materialistik.

E.    Efek Buruk Dikotomi Ilmu Pengetahuan

Dampak Dualisme Sistem Pendidikan Ketergantungan bangsa Muslim dalam bidang pendidikan, disadari sebagai faktor terpenting dalam membina umat, hampir tidak dapat dihindarkan dari pengaruh Barat. Ujungnya, krisis identitas pun tidak dapat dihindarkan melanda umat Islam. Menurut istilah AM. Saefuddin, ketidakberdayaan umat Islam membuatnya bersifat taqiyyah. Artinya, kaum Muslimin lebih menyembunyikan identitas islamnya, karena rasa takut dan malu. Ternyata sikap seperti itu yang banyak melanda umat Islam di segala tingkatan dimanapun berada, baik di infrastruktur, maupun suprastruktur. Melemahnya orientasi sosial umat Islam ini secara tidak sadar telah memilahmilah pengertian Islam yang kaffah ke dalam pengertian parsial dalam hakikat hidup bermasyarakat. Islam hanya dipandang dari arti ritual saja. Sementara urusan lain banyak didominasi dan dikendalikan oleh konsepkonsep Barat. Akibatnya, umat Islam lebih kenal budaya Barat ketimbang budaya sendiri/Islam. Dampak umum yang dirasakan di atas, berikut akan dipaparkan dampak negatif lain sebagai akibat munculnya pendidikan tersebut.

F.     Integrasi Ilmu Pengetahuan Dalam Al Qur`an

Alquran diwahyukan dengan meyakinkan kepada orang yang mempelajarinya secara obyektif dengan mengambil petunjuk dari sains modern, suatu sifat yang khusus, yakni persesuaian yang sempurna dengan hasil sains modern. Lebih dari itu, sudah dibuktikan bahwa Alquran mengandung pernyataan ilmiah yang sangat modern dan tidak masuk akal jika dikatakan bahwa orang yang hidup pada waktu Alquran diwahyukan itu sebagai pencetus-pencetusnya. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan modern memungkinkan penganutnya untuk memahami ayat-ayat tertentu dalam Alquran, yang sampai sekarang tidak atau belum dapat ditafsirkan.

Dengan demikian, utang ilmu pengetahuan modern kepada ilmu pengetahuan Islam (Alquran) tidak hanya terdiri atas penemuan-penemuan teori-teori revolusioner yang mengejutkan, tetapi juga berutang dalam memperkenalkan metode metode dan semangat memperolehnya.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan.  Jika pada saat Allah akan menciptakan Nabi Adam, Allah membekalinya dengan ilmu pengetahuan, maka pada lima ayat pertama yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad, juga berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Kalimat kalimat pertama yang diwahyukan kepada nabi Muhammad adalah : kata : “iqra’ (bacalah), ‘Allama (mengajarkan), “al-Qalam”(pena, alat untuk menulis ilmu). Sementara subyek dari ilmu pengetahuan adalah “al-Insan” atau manusia. Pada bagian lain, Al-Qur’an sangat banyak menggunakan kosa kata yang berkaitan dengan dunia ilmu pengetahuan seperti :”Ilmu, ma’rifah, fikr, ‘aql, tadabbur (menghayati), nazhar (melihat dengan otak atau mata), qira’ah (membaca), tilawah (membaca ) dan lain sebagainya. Banyaknya kosa kata yang menggunakan atribut keilmuan mengisyaratkan akan pentingnya ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an sangat menghargai mereka yang ber ilmu pengetahuan. Tidak ada penyebuatan ilmu agama secara spesifik dalam al quran. banyak ayat ayat yang mengisyarahkan tentang hal itu antara lain :

1.      Malaikat diminta ber “sujud” kepada Nabi Adam, setelah Nabi Adam mampu mengtahui nama nama benda, apa yang tidak diketahui oleh Malaikat.

2.      Orang yang berilmu disertakan dengan Allah dan para Malaikat dalam hal bersaksi tentang keesaan Allah (Ali Imran : 18).

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ  لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.

Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana.

3.    Orangyang berilmu mampu memenangkan sayembara untuk mendatangkan singgasana ratu Balqis dari Yaman menuju Palestina dalam waktu yang sangat singkat (an-Naml : 40).

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ  لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ.

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha kaya, Maha mulia.”

4.    Orang berilmu berbeda dari orang yang tidak berilmu (az- Zumar: 9). Ayat ini tidak membedakan antara ilmu yang bersumber dari wahyu dan yang bersumber dari akal.

 

اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ.

(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.

G.     Integrasi Ilmu Pengtahuan Dalam Hadits

Banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang ketiadaan dikotomi dalam ilmu pengetahuan. Salah satu contoh dalil tersebut adalah hadits yang artinya “tuntutlah ilmu, walaupun ke negri cina”. Hadits tersebut secara jelas memerintahkan kita untuk menuntut ilmu, tentu tidak mungkin Nabi memerintahkan sohabat untuk belajar agama ke negri cina, karena waktu itu masih ada Nabi Muhammad SAW yang secara langsung mengajarkan agama kepada sahabat. Tentu ada hal lain yang harus difahami, kenapa Nabi Muhammad secara spesifik menyebutkan negri cina.

Hadits tersebut secara bebas bisa diartikan sebagai kewajiban setiap muslim untuk belajar ilmu pengetahuan meskipun harus menempuh jarak yang sangat jauh.

Interpretasi hadits tersebut, Rasulullah SAW memang menyebut Cina sebagai negeri Cina sebab jikalau itu sebagai simbol negeri yang jauh, maka jarak Mekkah ataupun Madinah ke Negeri Cina tidaklah terlalu jauh yakni hanya sekitar 13.200 km. Pun begitu, masih banyak terdapat negeri lain yang sudah eksis pada saat itu yang jaraknya lebih jauh dibandingkan Cina. Ethiopia dan Italia adalah negara-negara yang pada masa tersebut telah ada, memiliki peradaban dan telah memiliki hubungan perdagangan dengan jazirah Arab masa itu. Dan, terlepas dari persoalan shahih, relevansi dan kebenaran atau tidaknya hadist tersebut, pada kenyataannya, Cina dipandang sebagai wilayah dengan peradaban yang sangat mahsyur sedari 610 M. Hingga kini, pesatnya pertumbuhan ekonomi Cina yang pernah mencatat pertumbuhan ekonomi dengan 2 digit selama bertahun-tahun. Dilansir dari data situs World Bank, pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB meningkat hingga 10 persen per tahunnya. Hal tersebut yang membuat Cina memiliki peran serta kontribusi besar dan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dunia sejak krisis finansial masal di tahun 2008.

Dalam budaya serta etos kerja, Cina memang terkenal sebagai pekerja keras, ulet dan sangat presisi dalam berkalkulasi. Selain Arab, peradaban Cina terkenal sebagai pribadi yang sangat ahli dalam berdagang, mereka tidak hanya fokus menjadi bangsa yang konsumtif tapi sudah menjadi bangsa yang produktif. Cina tidak hanya puas mengekspor bahan mentah, namun sudah meningkat memproduksi bahan jadi, sehingga industri manufaktur yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi tumbuh pesat. Selain itu, bukanlah rahasia jika ada stigma bahwa Cina gemar memproduksi barang branded yang kualitasnya sama dan mendistribusikan serta menjualnya dengan harga yang lebih murah dan jumlah yang masif. Maka – tak khayal kini banyak konsumen yang menjatuhkan pilihannya pada produk buatan Cina.

Selain etos kerja dan fakta tentang angka pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu ini, kestabilan politik juga menjadi faktor kunci mengapa Cina bisa mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Walaupun Cina tidak menganut paham demokrasi dan minim kebebasan, harus diakui bahwa sistem politik Cina menghasilkan bibit kepemimpinan yang efisien dan andal. Bisa dibayangkan jika proyek G-20 Meeting Hall yang ada di Cina di buat di Indonesia pastilah waktunya tidak akan bisa selesai secepat itu. Biaya yang sangat besar pasti akan jadi sumber kritikan – terlebih masalah pembebasan lahan dan pendanaan (bagian ini akan saya tulis secara khusus dalam artikel berikutnya). Inilah poin-poin yang dapat kita ambil dari sebuah negeri bernama Cina. Bagi saya, Cina deserves a lot of appreciation untuk dijadikan tempat belajar akan banyak hal, mulai dari budaya, politik hingga ekonomi.

H.    Kesimpulan

Dari penjabaran diatas, kita bisa memahami bahwa ditelisik dari segi manapun, dalam islam tidak ada dikotomi ilmu pengetahuan. Dalam islam, kita wajib meyakini bahwa, Al Qur`an adalah sumber semua ilmu pengetahuan. Namun, bila dikotomi ilmu pengetahuan diartikan dengan perbedaan ilmu pengetahuan secara umum, maka penulis merasa perlu untuk menampilkan dikotomi ilmu menurut Imam Ghozali. Imam Ghozali mengatakan bahwa, ilmu dibagi menjadi dua bagian. Pembagian ini berdasarkan pada hukum menuntutnya, yang pertama ilmu fardlu ain yang kedua fardlu kifayah.