Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW: Abu Hurairah & Cara Berdoa yang Cerdas

Abu Hurairah membersamai Kanjeng Nabi SAW tidaklah lama. Hanya sekira tiga tahun. Namun, kita tahu, beliau merupakan perawi hadis yang paling banyak melampaui siapa pun–saking intens, intim, dan karibnya beliau dengan Kanjeng Nabi SAW, baik saat beramai maupun berduaan. Baru disusul perawi Abdullah bin Umar, lalu Anas bin Malik, kemudian Sayyidah Aisyah, terus Abdullah bin Abbas, dan terakhir Abu Sa’id al-Khudri.

Suatu hari, tatkala Kanjeng Nabi SAW sedang bersama Abu Hurairah, juga Mu’adz bin Jabal, lalu seorang sahabat lainnya (tak disebutkan namanya), Beliau SAW dawuh kepada mereka bertiga: berdoalah kalian bertiga satu-persatu, aku akan mengaminkannya….

Tentu saja ini momen yang amat luar biasa! Sungguh tak terbayangkan! ShallaLlah álaih wa alih wa shahbih….

Mulailah sahabat yang tak disebutkan namanya itu berdoa. Kanjeng Nabi SAW mengaminkannya, diikuti Mu’adz bin Jabal, juga Abu Hurairah.

Lalu, giliran Mu’dz bin Jabal berdoa, Kanjeng Nabi SAW mengaminkannya, diikuti sahabat pertama tadi, juga Abu Hurairah.

Terakhir, berdoalah Abu Hurairah. Cara dan isi doanya sungguhlah unik, tak biasa–bahkan, maaf kata, mengundang senyum.

Ia berdoa begini: “Ya Allah Ta’ala, aku memohon padaMu sebagaimana doa-doa telah disampaikan dua sahabatku tercinta barusan. Ditambah, berilah aku ingatan kuat yang membuatku tak lupa lagi.”

Kanjeng Nabi SAW mengaminkannya, juga Mu’adz bin Jabal, dan sahabat satunya lagi. Kanjeng Nabi SAW lalu dawuh, sungguh Abu Hurairah cerdas dalam berdoa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *