PKK Banyuwangi Harus Berinovasi Atasi Stunting

Banyuwangi (TintaSantri.com) – Penanganan stunting terus digalakkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu instrumen yang terus didorong untuk menciptakan inovasi dalam penanganan anak dengan gangguan tumbuh kembang.

“Saya berharap PKK sebagai salah satu garda terdepan dalam penanganan stunting di Banyuwangi terus berinovasi. Membuat terobosan-terobosan untuk mencegah stunting,” kata Ipuk.

Peran PKK, lanjut Ipuk, bukan sekadar pelengkap. Namun menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Terutama dalam memperkuat ketahanan keluarga. “Oleh karena itu, kami ingin mengajak seluruh PKK di Banyuwangi untuk ikut menentukan arah pembangunan daerah. Mulai dari lingkup terkecil bahkan sampai tingkat kabupaten,” kata Ipuk.

Dengan berbagai inovasi dan suara yang dilakukan PKK, Ipuk berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah. “Saya yakin, jika semua komponen terlibat, tidak ada kata sulit bagi kita untuk maju bersama,” imbuhnya.

Selain itu, Ipuk juga mengapresiasi terselenggaranya Festival Posyandu Kreatif yang diselenggarakan oleh PKK Banyuwangi. Ia berharap kegiatan ini dapat memacu kinerja PKK menjadi lebih produktif. “Semoga dengan adanya acara ini, keberadaan PKK semakin produktif di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Banyuwangi, Budi Sayekti Sugirah mengatakan Festival Posyandu Kreatif terdiri dari sejumlah lomba yang melibatkan PKK di Banyuwangi. Salah satu cabang lomba yang digelar di Aula Sabha Swagata Blambangan ini adalah pembuatan menu PMT (Makanan Tambahan) untuk balita.

“Untuk kompetisi ini, kami ingin mendapatkan berbagai menu baru PMT yang nantinya bisa dijadikan inspirasi oleh ibu-ibu se-Banyuwangi untuk meningkatkan gizi anaknya,” ujar istri Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah.

Penilaian PMT harus memenuhi standar gizi dan penyajiannya mudah dan ekonomis. “Selain itu juga harus mengandung unsur ikan,” tambah Budi.

Untuk penilaiannya sendiri, tambah Budi, tidak hanya melibatkan hakim ahli. Tapi, khusus untuk lima besar, nantinya juga akan diujicobakan pada balita. “Menu mana yang paling rakus dinikmati balita, itulah yang akan keluar sebagai pemenangnya,” pungkasnya. (rin/ted)


artikel berita ini telah tayang di Berita Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *