DPRD Surabaya Tagih Realisasi Beasiswa SMA Sederajat

DPRD Surabaya Tagih Realisasi Beasiswa SMA Sederajat

Surabaya (TintaSantri.com) – Memasuki triwulan II tahun 2022, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyoroti bahwa beasiswa Pemerintah Kota (Pemkot) belum terealisasi untuk warga Surabaya usia SMA/SMK/MA.

Reni menegaskan, Pemkot Surabaya dapat segera mencairkan program beasiswa yang diperuntukkan bagi 13 ribu siswa kurang mampu (MBR) yang meliputi 200 ribu per bulan dan seragam. “Saya sangat mendorong Pemkot untuk segera mencairkan beasiswa SMA/SMK, karena anggaran kita sudah masuk APBD 2022,” kata Reni di DPRD Surabaya, Selasa (16/8/2022).

Legislator PKS Surabaya ini menambahkan, jika masih ada siswa SMA/SMK yang belum terdaftar, Pemkot Surabaya harus mendaftar langsung. Di sisi lain, ia juga menilai Pemkot harus memiliki data anak-anak usia SMA/SMK MBR, siapa dan di mana mereka berada. “Bagi yang sudah mendaftar dan memenuhi (kriteria). Makanya saya dorong untuk bulan ini, Agustus ini seharusnya sudah dicairkan,” kata Reni.

Adapun siswa SMA/SMK yang belum mendaftar Beasiswa Tangguh Remaja sederajat SMA/SMK/MA karena kondisi tertentu, ia menegaskan Pemkot Surabaya bisa mengambil langkah untuk menjemput bola. “Selama dia MBR atau dari keluarga kurang mampu, dia harus bisa membantu,” kata Reni.

Reni meminta agar seluruh anak dari keluarga kurang mampu dapat terbantu dengan mekanisme pembiayaan, perubahan dapat dilakukan dari beasiswa sebelumnya menjadi bantuan pendidikan melalui Perubahan APBD 2022. “Penganggaran melalui anggaran bansos seperti yang saya ajukan pada periode terakhir tahun 2017,” jelas Reni.

Oleh karena itu, Reni juga meminta agar Pemkot bisa proaktif menyasar siswa SMA/SMK/MA yang belum tersentuh agar nantinya bisa ditambahkan ke Anggaran Keuangan Perubahan (PAK) APBD 2022.

“Dalam PAK nanti kita bisa menambah kurang lebih 25 ribu anak SMA/SMK dari keluarga MBR, bisa langsung dibantu Pemkot asalkan MBR terdaftar, akurasi data MBR juga harus segera dikoreksi agar data dan fakta benar. tepat,” jelas Reni.

Reni berharap ketika program ini bisa berjalan, pada tahun 2023 bisa dilanjutkan kembali. “Jadi kita tidak lagi menemukan anak-anak usia SMA/SMK/MA putus sekolah karena terkendala biaya dan karena itu ijazah ditahan, tidak bisa ikut ujian, dll, seperti masalah yang kita terima di DPRD Surabaya,” dia menjelaskan.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, DPRD Kota Surabaya telah menyepakati anggaran beasiswa SMA/SMK untuk diberikan kepada warga Surabaya, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah..[asg/kun]


artikel berita ini telah tayang di TintaSantri.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *