Surabaya (TintaSantri.com) – Mungkin belum banyak yang tahu tentang istilah kompleks penyelamat. Saviour complex adalah suatu kondisi di mana Anda merasa sangat ingin membantu masalah orang lain, padahal mereka belum tentu membutuhkan bantuan.

Beberapa kasus yang sering ditemui, misalnya, Anda mengharapkan seseorang untuk menceritakan masalahnya kepada Anda, padahal dia tidak mau menceritakannya. Ada juga yang tiba-tiba memberikan nasehat atau pendapat, padahal orang tersebut tidak bertanya.

Meskipun niatnya baik, dia ingin membantu, tetapi kondisi ini sepertinya dipaksakan. Tak ayal jika mungkin orang yang ingin ditolong justru merasa kesal dan akhirnya merusak hubungan yang pada dasarnya baik-baik saja.

Belum lagi dampak negatif lain yang bisa ditimbulkan pada diri sendiri, yakni meningkatkan risiko kelelahan, stres, dan burnout.

Ada tanda-tanda seseorang mengalami savior complex yang mungkin perlu Anda ketahui, antara lain;

Selalu merasa punya solusi

Tanda paling jelas dari kompleks penyelamat adalah mereka selalu merasa memiliki solusi untuk masalah orang lain. Padahal, sebenarnya dia hanya memberi nasehat atau pendapat dari sudut pandang yang belum pernah dia alami atau kuasai sendiri.

Bosan sendiri karena sibuk membantu orang lain

Alih-alih memecahkan masalah mereka sendiri, seseorang dengan kompleks penyelamat sibuk mencoba membantu orang lain. Dia biasanya mencoba mencari solusi, sehingga dia sering melelahkan dirinya sendiri.

Merasa bertanggung jawab

Hal yang paling unik dari savior complex adalah dia merasa bertanggung jawab atas masalah orang lain. Bahkan, itu tidak ada hubungannya sama sekali.

Merasa bersalah jika tidak bisa membantu

Jika dia telah mencoba segalanya, tetapi masih gagal, dia tidak akan pernah berhenti berusaha membantu sampai masalahnya benar-benar teratasi. Karena itu akan membuatnya merasa sangat bersalah. (fyi/ian)